Pekan Raya

40 4 0
                                    

Aku terbangun dari tidurku karna seseorang menyentuh pipiku. Aku membuka mata terdapat senyuman manis tepat di depan wajah ku. Senyuman manis dari pria yang amat aku cintai.

"Sayang.. kamu ngapain disini?"

"Sengaja bangunin kamu. Lupa ya ada janji?"

Aku mengingat-ingat sejenak.

"Astaga... Hehe... Iya aku lupa."

"Huft.. udah aku dugong."

Wajahnya sedikit kesal takut dia ngambek aku langsung memeluknya.

"Aku siap-siap dulu. Tungguin."

"Iya."

30 menit kemudian...

"Yaaang, mandi apa tidur sih lama banget." Teriak ia dari luar kamar mandi

"Bentar yaaang lagi nyabuuun." Teriaku

"Astaga.. udah ada gue masih aja nyabun."

"Bukan nyabun itu bego." Aku menongolkan kepala lalu menoyornya

"Buruan yaang nanti keburu siang."

Skip....

Aku dan changbin pergi kesebuah tempat yang kami rencanakan untuk foto prewedding kami.

"Ini tempatnya?"

"Iya, bagus kan? Kamu suka."

"Ini bukan bagus lagi yaang ini indah banget." Mataku berkaca-kaca melihat pemandangan seindah ini.

"Aku seneng kalo kamu suka tempatnya. Gimana kalo kita jalan-jalan dulu liat sekeliling."

Aku mengangguk.

Kami mengelilingi tempat itu tangannya tak lepas menggenggam tanganku.

"Yaang" ucap changbin

"Iya?"

"Makasih ya"

"Untuk apa?"

"Untuk hadir dalam hidupku." Ia menggenggam erat tangan ku

"Seharusnya aku berterimakasih sama kamu. Karna, kamu udah bahagiain aku."

Aku memeluk changbin, wangi parfum khasnya selalu membuatku nyaman.

Setelah dari tempat itu changbin mengajakku ke sebuah pekan raya.
Disana sangat ramai, dia sangat tahu jika aku sangat menyukai pekan raya.

"Pekan raya ini baru buka minggu lalu, karna aku ingat kamu suka pekan raya makanya aku bawa kamu kesini."

"Kamu selalu memcoba buat bahagiain aku. Tapi, kayaknya aku gak pernah ya bahagiain kamu."

"Siapa bilang? Cukup dengan memiliki kamu aku udah bahagia. Kamu ngomel saat aku abis gym gak mandi juga kebahagiaan buat aku. Jadi gak usah sedih."

"Kalo aku ngomel masalah kamu gak mandi abis ngegym itu karna emang bauk."  Mulutku langsung dibekap oleh ciumannya

"Udah jangan ngomel nanti makin cantik." Ia menarikku ke sebuah tempat permainan

"Pak, mau main itu." Ucapnya sambil memberikan selembar uang kepada penjaga mainan tsb.

Dia melempar bola, pertama gagal, kedua gagal begitu juga untuk ketiga kalinya.

"Udah ah kalo gak bisa main jangan sok jago."

"Oh kamu ngeremehin aku? Oke, ini bola terakhir." Dia melempar bolanya dan mengenai sasaran.

"Tuh kan, tadi cuma pemanasan doang."

"Alah itu cuma beruntung."

"Nih bonekanya simpen baik-baik ya." Ia memberikan ku sebuah boneka yang ia dpat dari permainan tadi.

"Iya, sekarang mau kemana?"

"Mau naik bianglala?"

"Maauuu."

Dari awal masuk pekan raya hingga menuju wahana bianglala ia tak sedetikpun melepaskan pegangannya.
Kadang ia mengelus lembut punggung tangan ku.

Kami mengantri untuk membeli tiket lalu setelah dapat dia langsung membawa ku naik ke bianglala.

Aku terpukau melihat indahnya kota Seoul dari atas sini.

"Yaang, liat ada kembang api." Qku menunjuk kearah kembang api itu tapi ia hanya tersenyum dan terus menatap ku.

"Kenapa liatnya gitu banget?"

"Enggak kok." Dia kembali tersenyum dan mengelus pipi serta rambut ku.

Miss you || Seo ChangbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang