Chapter 3

1K 144 61
                                    

Gemerlap lampu disco diiringi musik yang menggema kencang membuat suasana di night club kian meriah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemerlap lampu disco diiringi musik yang menggema kencang membuat suasana di night club kian meriah.

Hanya para manusia dengan kekayaan tinggi yang bisa berada di sana, hingga bau dollar begitu terasa jika dilihat oleh mata.

Segerombolan wanita dengan baju sexy terlihat menari dengan erostis, mereka seakan tidak peduli dengan tatapan lapar para pria mata keranjang di sana.

Setelah musik berganti, mereka segera menepi untuk menarik napas sejenak sembari menyesap red wine yang sudah dipesan.

"Tadi pagi aku bertemu dengan Icardi."

"Apa yang dia katakan?" Tanya wanita bermata kucing dengan penasaran.

"Dia memperingati kita agar segera menemui Luca dan meminta maaf padanya." Jawab Agnesia.

Semua wanita langsung tertawa mendengar hal itu.

"Sangat konyol, dia bahkan hampir menjual kita kepada pemerintah agar tidak di tangkap, dan sekarang malah meminta kita datang dan meminta maaf?" Ucap Diandra dengan kesal.

Emilia terkekeh pelan. "Mereka masih mengharapkan kita kembali."

Wanita dengan mata tajam di ujung meja menarik sudut bibirnya.

Maschera Malvagia masih berdiri kokoh di Eropa, mereka masih menjadi kelompok mafia yang diburu pemerintah dan kelompok mafia lainnya karena kasus beragama.

Dan tepat 3 tahun lalu, anggota terpenting dari Maschera Malvagia bersepakat untuk memberontak dan membuat kelompok sendiri.

Siapa mereka? Ya, mereka adalah The Milan.

Hal itu sukses membuat Luca murka, terlebih hampir setengah dari anggota Maschera Malvagia memilih ikut dengan The Milan.

"Karenina sudah menyelidiki misi baru mereka?" Tanya Zoey pada yang lainnya.

"Pakai anggota lain saja, Karenina dan Yemima sedang menjalankan perintah dariku."

"Perintah seks maksudmu?" Kekeh Laurent yang membuat lainnya tertawa.

Wanita bermata elang itu menyesap rokok ditangannya lalu menghembuskan asapnya ke atas. "Itu sangat penting, dan akan membantu kita menghancurkan Maschera Malvagia."

"Oh ya, aku dan Juan akan menginap di markas besar Black Shadow besok, mau menitip sesuatu?" Seringai Agnesia.

"Tetap pada rencana awal, pada saat yang tepat baru kita eksekusi mereka."

"Aku rasa sedikit bermain-main tidak masalah, Esme." Kekeh Vania seraya menatap wajah datar Esmeralda.

"Terserah, asal tidak menganggu semua rencana yang sudah kita susun selama ini."

Diandra menyenggol lengan wanita galak itu. "Lalu bagaimana dengan Logan?" Godanya.

"Aku mencintai uangnya." Balas Esmeralda seraya kembali menegak wine.

Toxic Partner 2: InfidelityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang