Taman Kota

1.1K 185 24
                                    

_OT_

Setelah perkenalan singkat yang terjadi di toko bunga kemarin. Zeefran dan Chika semakin hari semakin dekat. Mereka bahkan sudah terhitung sangat dekat dalam waktu tiga bulan. Banyak kenangan atau kisah yang sudah mereka berdua buat dalam waktu yang dikatakan singkat. Mereka selalu menghabiskan waktu berdua di setiap harinya. Chika akan datang di sore hari untuk membeli bunga tulip kesukaan ibunya. Setelah Zeefran menutup toko bunga dia, akan ikut Chika ke makam dan akan menghabiskan waktu bersama Chika di sore hari. Bahkan terkadang sampai larut tiba.

Chika ternyata gadis yang periang, ramah, mempunyai banyak teman entah itu lelaki atau pun perempuan. Dia sangat mudah berteman makanya teman-temannya sangat banyak. Dia juga gadis yang cukup asik untuk dijadikan pendengar atau pun teman bercerita.

"Kamu mau apa lagi?" Tanya Zeefran. Kini mereka sedang berada di pasar malam kota yang buka setiap satu bulan sekali.

"Aku, ingin main permainan balon itu," Chika menunjukkan permainan balon yang di mainkan banyak dari kalangan anak kecil.

"Tapi itu permainan anak kecil," kata Zeefran.

"Ga papa Zeefran. Kita ga bakal dimarahin kalau main di sana. Ayolah, aku pengen main itu." Chika terus membujuk Zeefran untuk bermain di sana.

"Hufft~ yaudah ayo kita main itu." Chika bersorak senang mendengar Zeefran yang akhirnya setuju dengan permintaanya. Dengan semangat Chika menarik tangan Zeefran pergi menuju permainan itu.

"Pak, mau main ini, berdua sama temen saya bisa?" Tanya Zeedan pada bapak-bapak penjaga.

"Bisa-bisa mas. Tapi mas yakin? Ini mainan anak kecil, pasti di atas banyak anak kecilnya," kata bapak penjaga.

"Kita ga papa pak." Chika yang menjawab.

"Yaudah kalau gitu. Dua orang tiga puluh ribu," kata bapak penjaga. Zeefran memnyerahkan uang pas tiga puluh ribu. Tanpa alas kaki Zeefran dan Chika naik ke atas permaian balon itu. Tanpa malu karena diperhatikan banyak anak kecil, Zeefran terus menemani Chika yang sangat senang bermain di sini.

"Ayo loncat Zeef, loncat!" Kata Chika senang. Dia melompat-lompat kan tubuhnya di atas balon yang membuat terpantuk-pantul.

Senyuman gummy smile milik Chika membuat senyum Zeefran terus meledak. Dia sangat senang melihat senyuman dari Chika, gadis yang dia cintai ini. Sampai saat ini Zeefran belum berani menyatakan perasaannya kepada Chika. Namun, ada niat hati dia akan memberanikan diri untuk menyatakan perasaanya itu. Besok, Zeefran memeilih hari besok untuk menyatakan perasaanya.

"Chika, besok kita pergi ke taman kota ya. Kamu ke sana lebih dulu. Aku, akan menyusul kamu setelah kerja di sore hari," kata Zeefran.

"Kalau gitu aku, ke kedai kamu siang aja. Buat beli bunga tulip buat ibu aku," kata Chika.

"Terserah kamu, yang penting besok sore kita bertemu di taman kota sore hari."

_OT_

Seperti yang mereka rencanakan, Chika datang ke toko bunga di siang hari. "Hai Chik," sapa Zeefran.

"Bunga tulip kayak biasa," kata Chika sambil kedua lengannya bertumpu di meja kaca.

"Siap."

"Urusan kamu sudah selesai?" Tanya Zeefran sambil menyiapkan bunga tulip milik Chika.

"Belum, aku, mampir sebentar untuk membeli bunga sekalian," jawab Chika.

"Jadi kamu ke sini-"

"Bersama orang," sela Chika.

"Siapa?" Tanya Zeefran kepo.

Only Today [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang