01

710 34 7
                                    

- HAPPY READING -

Hari yang begitu memilukan, hari yang begitu menyesakkan bagiku seorang. Walaupun aku menangis, dunia tetap berjalan dengan semestinya.

Pemuda itu berdiri tegak di dekat taman, langit yang tampak mendung lalu hujan pun kunjung turun.

Pemuda itu tetap berdiri tegak sambil mendongakkan kepalanya ke arah langit, membiarkan air hujan membasahi dirinya. Entah apa yang dipikirkan pemuda itu, apakah ia menangis atau ....

"Huh?..."

Pria dengan rambut wolf cut style, berwarna pirang dengan sedikit gradasi biru di bagian ujung rambutnya, pria ini meneduhkan pemuda tersebut dengan payung yang sedang berlarut dalam kesedihan.

"Ngapain? ntar demam." Ucap Pria itu dengan santai.

Aku menoleh ke arahnya, mata kami pun bertemu.

Sejak hari itu, semuanya terasa berbeda. Saat aku merasa hujan hanya datang untuk menyakiti, kamu hadir. Mengajarkan aku bahwa Tuhan tak menciptakan hujan untuk bersedih, tetapi ia menyiapkan hujan untuk membuat ku merasa pulih.

"Ahh.. kurasa aku mengerti kenapa hujan punya alasan untuk jatuh." Gumam Isagi

1 Tahun Kemudian .....

"AAGHHH AKU TELAT BANGSAT." Teriak Isagi dengan heboh, Ia terlambat untuk pergi ke kampus.

Laki-laki dengan rambut berwarna hitam dan mata biru itu bergegas dengan cepat menuju kampus. Ia pergi menggunakan kendaraan driver online. Tentu saja Laki-laki ini tidak memiliki satu pun kendaraan. Ia tinggal di sebuah apartemen- eh hmm.. tidak.. bisa dibilang juga kos-kosan, sederhana namun bagus.

Waktu yang begitu mepet, detik-detik jam yang telah berlalu. Laki-laki ini pun akhirnya sampai tepat waktu si kampusnya. Dari kejauhan terlihat pemuda dengan rambut hitam dan kuning di bagian dalamnya. Oh.. Pemuda itu melambaikan tangannya.

Aku membalas lambaian tangan pada bachira.


"ISAGIII YOICHII!!!." Teriak bachira sehingga membuat orang-orang disekitar menoleh.

Aku pun dengan cepat berlari menuju bachira, dan menggenggam tangannya lalu menyeretnya dari sana.

"Ngapain si teriak-teriak kek orang tolol aja." Keluh Isagi sembari menatap Bachira.

"Hehehe maafkeun." Gurau Bachira sambil mengedipkan matanya.

Selama perjalanan mereka tampak bercanda dan bergurau, tanpa disadari mereka pun sampai ke dalam kelas.

"Isagi, lo masih sama berhubungan sama siapa tuh namanya, yang bule ituloh ck." Tanya Bachira

"Kaiser. Ya, masih" Jawab Isagi dengan malas sambil menopang dagunya.

"Kok gua akhir-akhir ini ga liat lu berduaan?" Tanya Bachira penasaran

"Hah..." Hela nafas Isagi dengan malas.

"Kami udah sekitar 2 mingguan ga ketemu, gatau deh dia ga ada kabar. Gua gamau terlalu mikirinnya gua gamau terlalu ambil pusing, kalo makin dipikirin rasanya makin cape, udah gua chat aja ga di bales padahal online.. Dahla." Ucap Isagi dengan ekspresi sedihnya yang tak tertahankan.

Can't We Be Together? | Isagi Yoichi x Rin x Kaiser | BlueLock | AU |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang