"Ketika hati ku milik nya . Tapi, cinta begitu saja datang ketika aku bertemu gadis yang menurut ku menarik"
~Arga Pradikha Elang~
"Aku bukan merebut nya dari dia, hanya saja hati ku berdebar ketika bersama nya dan pria itu.. Ber...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Arga menjambak rambut kepala nya sambil berteriak apa yang membuat Arga berteriak?
"Kenapa, gadis itu datang ke dalam mimpi ku?."monolog Arga.
Arga memukul mukul kepala nya untuk melupakan mimpi yang ia alami, Arga terduduk di lantai melamun sebentar.
"Arga."panggil seseorang dari bawah, Arga berdiri dari duduk nya berjalan ke bawah untuk menemui orang yang telah memanggilnya.
"Mamah..."
Mata berkaca-kaca akhirnya ia bertemu lagi dengan sang ibu setelah tiga tahun pergi keluar negeri menemani ayah nya bekerja. Anaya—ibu Arga merentangkan tangan nya untuk memeluk sang putra dengan cepat Arga berlari ke arah Naya, memeluk tubuh Naya. Naya mengelus punggung kokoh Arga dengan lembut dari samping Langit—ayah Arga tersenyum setelah cukup memeluk tubuh Naya Arga melepaskan pelukan nya.
Arga dan Naya menoleh ke arah Langit, Langit mengangkat sebelah alis nya,"Apa?."tanya Langit.
Arga dan Naya saling menatap dan tersenyum, Arga berjalan ke arah Langit lalu memeluk nya. Langit syok, ia berusaha melepaskan pelukan Arga.
"Arga, lepas. Kamu apa-apaan sih, papah geli di peluk kamu."ungkap Langit.
Arga melepaskan pelukan nya,"Papah biasa nya juga minta peluk sama mamah, giliran sama Arga papah gak mau peluk."ujar Arga.
"Iya, papah emang sering minta peluk sama mamah kamu itu. Tapi, kalo sama kamu..."Langit bergidik."kita sama sama cowok gak pantes pelukan."ucap Langit.
