Semalam, setelah jalan-jalan dengan Jaemin, Renjun langsung diantar pulang. Jaemin yang disuruh bundanya menjaga toko pun tidak sempat mampir.
Pas sekali tidak lama setelah Jaemin pergi dari rumahnya, hujan turun lumayan deras. Membuat Jaemin basah kuyup jika saja tidak membawa mantel.
Setelah diantar Jaemin, Renjun hanya memainkan ponsel pintarnya.
"Hhhh, bosaaaaannnn," keluh Renjun.
Akhirnya dia memutuskan untuk beranjak dari kasurnya dan pergi mencari sang Mama.
"Mamaaa, ngapainn?" Tanyanya.
"Mama mau buat kue, mau bantu ga?"
Renjun langsung mengangguk. "Kue apa, Ma?"
"Bolu coklar aja sih, ambilin mixernya dong Ren," pinta Wendy.
Tanpa menjawab, Renjun langsung mengambil mixernya lalu kembali dan memberikannya kepada Wendy.
Lama Wendy mencampur adonannya, Renjun malah dibuat bosan. Sedari tadi dia hanya melihat Wendy yang mencampur bahan-bahan adonan dengan kepala yang dibaringkan di meja makan.
"Maa, Renjun ngapain?"
Wendy menoleh. "Kamu nyuci piring sana!"
Renjun merengut. Dia tidak mau membantu bersih-bersih. Dia maunya bantu buat kue. "Ma.. " Rengeknya.
Wendy tertawa. "Yaudah, kamu ambil tempat masaknya dulu gih."
Renjun melaksanakannya.
"Nih olesin ke tempat masaknya," Wendy menyodorkan sesuatu. Renjun tidak tau apa itu, yang pasti kalau tidak mentega ya margarin. Dari dulu Renjun tidak bisa membedakannya.
"Udah nih, Ma," Renjun menyodorkan hasil kerjanya.
Wendy mengambilnya. Lalu mengambil mangkok adonan dan menuangkan nya ke loyang.
Setelah dimasukkan ke dalam loyang, Wendy memasukkannya ke dalam oven. Selanjutnya Renjun tidak terlalu melihat karena tinggal menunggu bolunya masak dan itu membutuhkan waktu yang sangat lama.
Jadi, dia memilih berjalan ke wastafel dan mencuci alat-alat yang digunakan Mamanya. Dirinya melirik jam dinding yang menunjukkan pukul lima sore.
"Huhhh." Setelah mencuci piring, Renjun duduk di kursi untuk meja makan. "Udah masak belom, Ma?" Tanyanya tak sabar.
"Belumm, masih lama Ren," Wendy yang sedang mengscroll facebook menjawab.
Renjun yang bosan, pergi ke kamarnya untuk mengambil ponselnya lalu kembali ke dapur. Di dapur, dia melihat notifications barnya yang kosong.
Namun tak lama kemudian, muncul notifikasi chat dari Jaemin. Renjun langsung saja menekan notifikasi itu.
jeman😾👎
| P
| Rennnnngp |
| Bantu gue rennn
| Plissss
| Urgent inii? |
| Temenin gue, ya?
Ke? |
| Supermarket, disuruh bunda
| Gua ga tau apa-apa aja yang disuruh
| Jadi bantu gue yaa
| Plis plis"Ma, Ren boleh pergi ga?" Tanyanya.
"Kemana lagi?" Tanya Wendy balik sambil mengalihkan atensi dari handphonenya.
"Eung, nemenin Jaemin ke supermarket. Dia disuruh bundanya, terus minta tolong ke aku." Jelasnya.
Wendy diam sebentar lalu mengangguk. "Perginya naik apa kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaemren's Relationship
Fanfiction"Ahh! Jaemh ngh ahh ahh ahh.." - Renjun "Enak aja, barengan dong" - Jaemin cerita ini ga sebagus cerita jaemren yang lainnya. tapi semoga suka ! warning!! - bxb - typo(s) -gay -hot