4

967 49 1
                                    

Kini Junghwan siap mengarahkan penisnya pada lubang surgawi Doyoung.

"akh! Pelan Hwan!" omel Dobby menatap ke bawahnya.

"baru ujungnya lho, by."

Tangan Dobby memegang tangan kekar Junghwan bersiap-siap merasakan hentakan yang nikmat dari dom-nya.

"akhhhh..." keduanya memejamkan mata merasakan penyatuan yang dirindukan.

"masih sakit emangnya?"

Dobby mengangguk, matanyanya sudah terlihat sayu akibat ciuman panas di pantry.

"padahal udah sering aku masukin, masih aja sempit."

"ya punya lo gede Junghwan!"

Mendengar Dobby menggunakan kata 'lo' membuat Junghwan menghentakan penyatuan mereka.

"akhhh, junghhwann!"

"ngomong apa tadi, hm?" tanya Junghwan menghujam pinggulnya kembali.

"akh, iya kamu!"

Junghwan terkekeh. Ia memelankan pergerakannya, "aku ga suka kamu ngomong pakai-"

"Hwan, ayo! Dobby udah kebelet ni!"

Entah rengekan atau godaan, tapi itu membuat Junghwan mendapatkan lampu hijau.

"ahhh, junghhh hwannn.."

"Akhhh, phhelahhhn plishh"

Bibir Junghwan yang menganggur kini menggigit beberapa kali leher Dobby. Ia menciptakan tanda kepemilikan di berbagai sudut.

"ahhh, lebihhhh.. banyakkkkhh pliss.." racau Dobby.

"Dobbbyhh, aaarghh" Junghwan tak kuat menahan desahannya.

Plak! Plak! Junghwan memukul beberapa kali paha putih Dobby

"sakit, hwan!"

"sekarang, akhh. jawab pertanyaan aku!" Junghwan yang terus mempercepat temponya.

"ahhpaahh"

"siapa cowok kemarin?"

Dobby sedikit terkejut. Rupanya Junghwan masih penasaran.

Ia berusaha sadar menjawab pertanyaan Junghwan. Namun otaknya benar-benar tidak bisa berpikir jernih sekarang.

"ahhh, bukanhh siapa-siapahhh."

Plak!

"jawab, Dobby!"

"ahh, diahhh mantan akuhh.."

Mendengar pernyataan itu Junghwan menghentikan pinggulnya. Ia menatap manik mata Dobby.

"kenapa berenti?"

"kenapa kemarin dia ke kampus?"

"siapa?"

"mantan kamu, Dobby?!"

"kita engga sengaja ketemu, Hwan.." kini Dobby justru yang kesal.

Dobby kesal karena Junghwan terus mengantungi hasratnya. "plis, lanjutin ya?"

"jelasin dulu. Kenapa kalian gadengan tangan?"

"harus banget sekarang?"

"Iya, Dobby."

"Lanjutin dulu yuk? Baru deh-"

"jangan alihin pembicaraan, by."

"ya kamu malah alihin perngewean!"

"By?" tegur Junghwan. Dobby jadi menciut dengan tatapan lelaki itu.

"ishh i-itu.. aku gatau, mungkin dia bantuin aku karna aku di dorong sama pelakunya." jelas Dobby lirih.

possessive difference (Harubby/Hwanbby)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang