2

1K 68 2
                                    

Hujan deras mengguyur kota pagi ini. Di ruang inap rumah sakit Dobby sedang membujuk Maminya yang kekeh ingin pulang.

"Ayo! Mami bosen di sini!"

"tunggu hujan reda, Mi. Abis itu pulang."

"kan pake mobil bukan jalan kaki, gimana si?!" sahut Jisoo menaikkan nada bicaranya.

Dobby menghembuskan napas, "tapi jangan lanjut kerja dulu lho!" ancam anaknya.

"iya, kamu ni bawel banget kaya-!"

"Kaya siapa?"

"Kaya... Ibu-ibu komplek."

"Lah, ngomongin diri sendiri!"

Seseorang baru saja masuk, "mobilnya udah siap, Mi. Mau pulang sekarang?" tanyanya.

"ayo! Biarin aja nih anak di sini, bawel!" sindir Maminya.

"yeuh, aku kan peduli! Nanti kalau aku cuek salah lagi!" Dobby bersiap mendorong kursi roda Maminya, namun ditahan oleh Jisoo.

"Junghwan aja yang dorong. Kalau sama kamu berisik."

Ia tercengang sekejap, mendelikkan matanya kepada Junghwan yang tertawah kecil.

"berasa anak tiri gue." gumamnya.

"udah, nanti aja ngambeknya." bisik Junghwan yang sudah siap mendorong kursi roda.

Mereka mulai meninggalkan rumah sakit dengan mobil Dobby. Sesampai di rumah, Junghwan membantu untuk berpindah ke kursi roda kembali sampai ke dalam ruang keluarga.

"kalian mau kuliah kan? Udah sana berangkat nanti telat."

"Lah Mami gapapa sendiri? Nanti siapa yang jagain!" ucap Dobby yang baru merebahkan dirinya di sofa.

"kamu kira Mami anak kecil?! kan ada bibi juga, lebay banget!"

Dobby tersenyum kecut, "yaudah. Awas kalau ada apa-apa aku ga mau bantuin!" ia mengambil tasnya kembali lalu bangkit.

"mau jadi anak durhaka kamu?"

"udah ah berantem mulu capek! Aku berangkat ya." pamitnya lalu bersalaman, begitu pula dengan Junghwan, "hati-hati ya, Mi. Kalau ada apa-apa hubungin kita."

"iya santai."

Keduanya pergi keluar rumah, di luar masih di guyur hujan. "naik mobil aku aja, nanti biar pak supir yang ambil motor kamu di rumah sakit." ucap Dobby sembari menyalakan mobilnya.

"tapi aku beda kampus hari ini, nanti kamu kejauhan."

"ya gapapa, ga sejauh Arab juga."

"yaudah."

Mereka memasuki mobil, untuk hal menyetir tentu saja Dobby yang membawa sebab Junghwan juga belum punya sim. Di perjalanan suara musik mengisi kekosongan.

"Kamu pulang jam berapa?"

"siang, sekitar jam 11. Kenapa?"

"aku ada acara nge-mc nanti di kampus."

Dobby menoleh sekilas pada lelaki di samping yang menatapnya kepo. "acara apa? Jam berapa?" tanyanya.

"acara penyambutan maba, jam 2."

"kenapa baru bilang? Biasanya apa-apa izin dulu?"

"dari kemarin kamu sibuk jadi aku ga tega deh, sekalian kasih suprise sih."

Mobilnya terhenti di lampu merah, Dobby mendekatkan wajahnya ke Junghwan.

"jadi, pacar aku sekarang bisa bawa acara? Engga malu lagi?"

possessive difference (Harubby/Hwanbby)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang