3

1K 55 0
                                    

"baik, aku ke sana sekarang."

Panggilan ditutup oleh Haruto. "maaf aku harus balik ke kampus, sampai nanti. Salam buat Mami kamu."

Pamit Haruto yang tidak digubris oleh Dobby, ia hanya menatap datar mobil hitam itu pergi dari halaman rumahnya dan akhirnya masuk.

"kenapa baru pulang?"

Suara sambutan Jisoo terdengar dari ruang tv yang sedang menonton. Dobby tidak menjawab, ia hendak melengos pergi langsung ke kamarnya.

"tadi Junghwan cari kamu sampe panik gitu. Kamu ga angkat telpon dia?"

Ah iya, lupa! Semoga aja ga marah deh batin Doyoung yang masih bisa mendengar sebelum masuk kamar.

✨✨✨

Di dalam kamar yang sederhana, Hye yeon masuk menyalakan lampu yang remang-remang. Ia melempar tasnya ke sofa kecil dan hendak memasuki kamar mandi. Namun, matanya tak sengaja melihat bingkai foto yang terpajang di mejanya.

Foto dirinya dengan seorang wanita yang biasa ia panggil 'mama'. Ia menatap sekejap foto itu sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandi ia menyalakan kran mengisi bathup dan melempar bola sabun ke dalamnya.

Ia melucuti pakaiannya satu per satu dan naik ke dalam bathup. Ia duduk tepat di bawah pancuran air yang mengisi bathupnya, kakinya ditekuk dan dipeluk menutupi dadanya terbuka.

"maaf. Aku memang udah ga suci..."

✨✨

Sudah sejak malam tadi Dobby akhirnya mengisi daya baterai ponselnya yang habis dan setelahnya ia mengabari Junghwan, namun lelaki itu tidak kunjung membalasnya.

Biasanya Junghwan akan membalasnya paling lama 4-5 jam, itu pun jika sedang tidur. Terkecuali, jika Junghwan kambuh.

"tunggu, jangan-jangan..."

Dobby tersentak berdiri dari kasurnya dan segera mengambil outer yang tergantung.

"bisa-bisanya gue lupa terus!" gumamnya dan pergi dari rumah.

"tu anak emang tiap hari gitu, Bi? Nyelonong ga liat orang tua, nyapa dikit kek!"

Bibi yang sedang menyiapkan makanan sarapan di atas meja teralihkan, "mungkin sedang buru-buru, Nyonya. Maklum, aden dobby kan sibuk."

"cih, kaya bos aja!"

Sedangkan Dobby mengendarai mobilnya di atas rata-rata. Jantungnya berpacu lebih cepat daripada roda mobil.

"Hwan, lo ga boleh kambuh!" gumamnya, namun ia terpaksa terhenti akibat lampu merah. Tangannya mengetik room chat yang belum dibalas.

Hwanie

Junghwan, jawab jangan bikin aku takut/
Soal kemarin aku minta maaf ga kasih kabar kamu/
Karna aku ada keperluan mendadak/
Hwan?/
Junghwan?/

"akh! Sialan bikin gue gila!"

Dobby segera melajukan mobil saat lampu hijau. Sesampai di apartemen ia menyuruh resepsionis memarkirkan mobilnya, dan dirinya berlari menuju lift.

Ting

Lift berbunyi di lantai 13, ia berlari kembali menuju pintu kamar. Tangannya gemetar memencet angka pin pintu, terbuka.

Mata Dobby terbelalak, seperti dugaannya. "JUNGHWAN?!" teriaknya.

Tidak ada sahutan selain matanya yang melihat barang-barang pecah berserakan.

possessive difference (Harubby/Hwanbby)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang