OO5. Anak Baru Nie

67 9 2
                                    

1950 words.

── · · · ✦ ── · · · ✦ ──

"ANGGARA JUNANDA!" Seru Zordan ketika baru saja memasuki ruang kelas.

"APA?!" Seruan dari Angga tak kalah nyaring.

"LIHAT PR MATEMATIKAMU, PLEASE." Zordan seketika berlutut dihadapan Angga, sembari memohon kepada temannya itu untuk memberikan jawaban pekerjaan rumah matematika selasa lalu.

Melihat itu, Angga tersenyum licik.

"Panggil gue Baginda Angga."

"FAK! FAK! FAK!!" Jerit Zordan dalam hati.

Angga yang melihat raut wajah Zordan yang seakan tak terima itu, langsung memberikan percikan api lebih dan lebih lagi.

"Kenapa, ananda Zordan? Kenapa anda terlihat tidak terima?"

"Tidak, Baginda raja. Muka saya memang menyebalkan seperti ini." Mendengar ucapan dari Zordan tersebut, Angga tak dapat menahan tawanya.

"Pemandangan pagi macam apa ini?!" Drama pagi itu lantas dijeda karena kedatangan dari Avin.

"Maaf ya, Apin. Tapi anda tidak usah ikut campur, ini urusan pekerjaan rumah saya dengan Baginda raja Angga." Sekali lagi, Angga hanya bisa tertawa mendengar panggilan Zordan kepada dirinya itu.

"Dih, lebay. Gue bawa murid baru ini, jaga imagenya, ya, tolong." Angga dan Zordan celingak-celinguk. Mencari keberadaan mana murid baru yang dimaksud oleh Avin karena Avin saja masuk kelas dengan keadaan sendirian.

"Bo'ong kan lo? Mana?!" tanya Zordan sedikit ngegas karena, ya, ia tak melihat ada tanda-tanda muka asing dikelasnya 12 IPS 1 ini.

"Bener. Lagian juga udah kelas 12, bentar lagi lulus. Masa iya pindah." Angga ikut menyahut.

"Gue suruh tunggu diluarlah. Tau gue kondisi kelas ini mesti kagak pernah kondusif, malu anjir sama anak baru. Lo gamau kejadian si Risky keulang lagi kan?"

Ya, Risky. Alias Risky Stevano, bukan Risky billiard sayang Lesti ya. Risky Stevano atau yang kerap dipanggil Risky ini, padahal dianya pengen dipanggil Vano aja biar keren tapi temen-temennya yang tetep pengen manggil dia Risky dan berakhirlah dia yang pasrah dipanggil pake nama Risky aja. Si young and rich, tall and handsome ceunah yang mana awalnya pada ngira kalem, ternyata kelakuannya sedikit lebih bikin elus dada dibandingkan dengan Zordan maupun Avin.

Sebenarnya dia mau jaga image kalemnya itu. Namun, seiring berjalannya waktu, Risky langsung terkontaminasi sifat bocil kematiannya Zordan dan juga Avin. Jadilah mereka bertiga menjadi pentolan kelas 12 IPS 1 ini.

Jika 12 IPA 2 punya Yohana, Ethan, dan Baetrice. Maka, 12 IPS 1 punya Risky, Zordan dan Avin sebagai biduan atau dj utama setiap kali kelas mereka mengalami peristiwa jam kosong.

"Oh iya. Tapi itu juga ulah lu berdua, ya, tai." Tunjuk Angga kepada dua temannya itu.

"Iya juga sih..." Avin menyetujui Angga.

"Yaudah sono bawa masuk, kesian nunggu diluar mulu tuh. Pasti udah jamuran." Ujar Zordan dramatis. Avin hanya mengangguk lalu kembali keluar guna menjemput si murid baru itu diluar kelas.

"Nah, Baginda raja. Sekarang serahkan perkerjaan rumah matematika anda kepada saya." Angga lantas pasrah memberikan pr matematikanya itu kepada Zordan.

"Ini ananda Zordan. Saya harap setelah ini anda akan menjaga sifat anda terhadap saya."

"HAHAHAHHAHAAHAHAHA, akhirnya! Pekerjaan rumah anda jatuh ketangan say--" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Angga langsung menyikut Zordan.

Rupanya yang dimaksud anak baru itu dan juga Avin sudah masuk kedalam kelas. Seketika Zordan terdiam seribu bahasa. Si anak baru maupun Avin menatap Zordan bingung.

Asmaraloka Remaja Ft. 04L (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang