OO3. Zordan Pilih Yang Mana?

75 9 0
                                    

1665 words.

── · · · ✦ ── · · · ✦ ──


Suatu malam, tepatnya hari Jum'at malam alias malam Sabtu. Dimana Shellyna, Wilona, serta Jingga dapat berkumpul dirumah kedua mereka alias rumah Jingga. Ya, mereka jujur tidak menyangka karena baru saja memasuki kelas 12, eh tugas udah nggak ngotak!

Sebenernya tujuan awal mereka ngumpul buat ghibahin guru, anak baru, dan mencari sasaran degem. Tapi dikarenakan Mbak Wilona yang cantik jelita ini baru saja putus, berakhirlah Shellyna dan Jingga yang harus menahan muak. Muak banget jujur, Jingga saja sudah terheran-heran kenapa Wilona sampai segitunya galauin Angga, padahal Angga nggak ada satupun dari Angga yang keren untuk diingat.

"CUKUP, WIL. ANGGA CUMA COWOK GAJELAS YANG MACARIN LO KARENA GABUT." Seru Jingga yang sudah muak. Wilona yang sedang menangispun menghentikan tangisannya dan menatap emosi kearah Jingga.

"Maksud Lo? JINGGA! GITU-GITU GUE DAN ANGGA PUNYA BANYAK KENANGAN YANG GA BISA GUE LUPAIN!!" Wilona tak terima.

"Apa-apa!? Coba sebutkan minimal 6!" Jingga kini seperti menggurui Wilona. Shellyna masih dengan posisi yang sama, hanya duduk diam menyimak sembari menyemil cimol kering milik Jingga.

Wilona tampak kicep. Ia tak sanggup melawan Jingga jika gadis itu sudah berada ditahap emosi. Baru emosi standar itu, belom stadium akhir. Seberapa kacaunya dunia jikalau Jingga sudah emosi stadium akhir? Dunia udah diobrak-abrik kali ya. Gunung Everest dan Palung Mariana pun ia lewati dengan tanpa takut dan berani.

Otw masuk sastra Jepang ini mah! Lulus nanti langsung jadi ninja.

"Noh noh! KICEP!! Makanya gosah buat spekulasi bodoh, ga guna. Halusinasi Lo doang itu, Wilolot." Ucap Jingga masih dengan nada kesalnya.

"Yaudah sih, hak gue juga mau gamon apa ga."

"Dan hak gue juga buat nggak ngebiarin Lo gamon kek orang bodoh." Jingga ini memang tipikal manusia yang sekalinya diajak debat, lawanpun langsung ciut seciut-ciutnya.

Sejujurnya hanya dengan orientasinya saja, lawannya langsung diam tak bersuara. Namun karena Wilona yang keras kepala ini yaudah deh, panjang dikali lebar dikali tinggi sama dengan volume balok.

Setelah menelan cimol kering terakhirnya, akhirnya Shellyna angkat bicara. "Ngga." Jingga maupun Wilona pun diam menyimak Shellyna.

"NGGA, PEDEEESSSSS. MINTA AIIIRRRRR!!!" Wilona dan Jingga pun saling melempar pandangan dan menghela nafas panjang. Jingga lalu bangun dari duduknya dan memgambilkan Shellyna air.

"Shell." Panggil Wilona. Shellyna hanya menjawab dengan "Hoh?"

"Gimana, ya, cara balikan sama Angga?" Shellyna menghela nafas. Ia sama kesalnya seperti Jingga jika sudah menyangkut kegamonan Wilona.

"Wil, Lo kan cakep. Cowo banyak, Lo pilih aja. Travis noh contohnya."

"Ih gamau, Travis nggak menarik."

"WUISHH, KUALAT LO NTAR! Asal lo tau, konon katanya kalo ngomong gitu suatu hari bakal kepelet!" Ucap Shellyna heboh.

"Hidih, apa iya?"

Sunyi.

"Gatau."

...

DUAR!

"NYOH MINUM!" Seru Jingga ikutan heboh seperti Shellyna tadi sembari membanting pintu kamarnya.

Shellyna pun langsung meneguk air tersebut hingga tak ada satu tetes pun digelas tersebut. Gadis itupun bernafas lega, "Makasih, Jingga. Kau penyelamat hidupku." Ucap Shellyna dramatis.

Asmaraloka Remaja Ft. 04L (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang