BAB 11

23 6 0
                                    

⚠️WARNING ⚠️*TYPO BERTEBARAN*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️WARNING ⚠️
*TYPO BERTEBARAN*

~START~

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _


"Cantik"

Zevano memandangi wallpaper handphone nya tanpa berkedip, seolah sangat kagum dengan hasil foto nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zevano memandangi wallpaper handphone nya tanpa berkedip, seolah sangat kagum dengan hasil foto nya. Ah ralat, maksudnya sangat kagum dengan kecantikan Gebriella.

Terlalu fokus dengan handphone nya, tanpa sadar ada seseorang yang menepuk bahunya dan sontak membuat kepala Zevano menoleh. Ternyata dia adalah Christofer yang sudah berdiri tegak di samping kanannya.

Zevano dengan segera mematikan layar handphone nya "Lah lo ngapain ke sini Chris? Si El lo tinggalin sendirian?" tanya Zevano

Christofer bergerak untuk duduk di samping Zevano, mengambil satu batang rokok dan menyalakannya "Biarin dia tenang dulu..., Kayaknya si El masih sedikit syok tadi" ia menghembuskan asap rokoknya, mengotori udara malam hari ini "Tapi gue heran dah, kenapa si El sebegitu khawatirnya sama Teo?" lanjutnya bertanya-tanya

Zevano tersenyum tipis saat mendengar penuturan Christofer "Lo nya aja yang kelamaan di negara orang, makanya kaga tau!" tutur Zevano

Christofer mengernyitkan dahinya "Ha? Maksud lo?"

"Asal lo tau ya, si El udah nganggap Teo kayak adiknya sendiri. Dia pernah ngomong sama gue, kalau sampai ada yang nge-lukain Teo dia nggak segan-segan buat bunuh si pelaku. And, kalau dia sendiri yang ceroboh akibat ulahnya sendiri, dia sampai kapanpun nggak akan maafin dirinya sendiri. Contohnya seperti hari ini tadi" ujar Zevano panjang lebar

"Bukannya El punya adik cewek ya?"

"Adiknya sekarang ada di Thailand, dia sekolah di sana, dia juga udah pisah sama El kurang lebih udah delapan tahun-an. Bokap nyokap nya juga lebih milih tinggal di sana, mereka juga punya perusahaan di sana"

Zevano menghela nafas panjang sebelum melanjutkan ucapannya "Bahkan, El udah putus komunikasi sama adiknya. Sedangkan kalau sama orang tuanya mereka juga jarang komunikasi atupun nanyain kabar anaknya..., Jujur gue kasihan banget sama El, sekarang dia udah kayak anak tiri yang ditinggal orang tuanya. Dulu pernah, El nyoba nelpon adiknya tapi malah nomornya udah nggak aktif lagi.., dan setiap kali dia hubungi orang tuanya buat nanyain kapan mereka balik ke indo, jawaban mereka selalu sama, mereka lebih mementingkan uang dan perusahaannya daripada anaknya sendiri" ujar Zevano dengan nada parau

AKU DAN KAMU [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang