BAB 6

26 4 0
                                    

Halo semua gimana kabar nya?
Semoga sehat terus ya, semangat buat kalian yang punya banyak tugas sekolah ataupun tugas kuliah. SEMANGAT 🤍

Absen hadir dulu nih sebelum baca☝️

Absen hadir dulu nih sebelum baca☝️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heyyo bro.. sekian lama lu di sana akhirnya pulang juga" sapa salah satu teman cowok nya yang ada di sana

"Eh si bos tumben nggak ada di basecamp" tanya cowok yang baru saja datang

"Paling si bos baru pergi sama cewek nya... hahaha" jawab nya sambil tertawa

"Buset.. si bos udah punya pacar aja nih"

"Bos kita ganteng cuy.. mana mungkin ada cewek yang nggak mau sama dia"

"Tadi acting lu keren banget sumpah"

"Hahaha"

Setelah itu basecamp yang awal nya sepi sekarang menjadi ramai dengan sorakan tawa dari semua cowok yang berada di sana.

••••••

Dua gadis yang tak lain adalah Gebi dan Lea itu sedang berkutat di dapur untuk membuat sarapan pagi mereka.

Di sela-sela mereka memasak ada satu insiden yang membuat Lea panik kelimpungan. Ya, saat ini cairan berwarna merah dan berbau anyir itu mengalir dari hidung Gebi.

Lea yang mengetahui itupun langsung mengambil tisu sebanyak mungkin dari atas meja makan yang berada di belakang nya.
"Astaga. Geb, lo kok bisa sih mimisan kayak gini, astaga banyak banget lagi"

Lea masih berusaha untuk menghentikan cairan darah yang terus menerus mengalir itu, sampai dimana ia mengingat ada satu cara untuk menghentikan mimisan.

Lea menuntun Gebi untuk duduk di sofa ruang tengah "lo tunggu bentar ya, disini, gue mau ambil kompres dulu sebentar"

Setelah itu Lea segera berlari untuk mencari kain yang di isi dengan es batu yang sudah ia hancurkan. Saat semua nya sudah selesai Lea bergegas untuk kembali ke ruang tengah.

"Geb, sini, biar hidung lo gue kompres sebentar" Lea menaruh kain kompres nya di hidung Gebi dengan sangat hati-hati

"Lea, gue pinjam bahu lo bentar ya, kepala gue pusing banget, soal nya"

"Boleh, sini, biar gue elus-elus kepala nya" tangan Lea sangat telaten untuk mengelus kepala Gebi, entah apa yang ia pikirkan sekarang. Akhir-akhir ini sahabat nya sering mengeluh pusing dan wajah nya terlihat sangat pucat, semoga saja sahabat nya tidak apa-apa.

••••••

Di waktu yang sama tapi berbeda tempat, Zevano, Matteo dan Elvino sedang berkumpul di salah satu cafe yang cukup populer di kota itu.

AKU DAN KAMU [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang