chapter 1

9 3 0
                                    

──────
FOR U EL.
──────

Haii Ayyra upp lagi yaa, di bagian prolog ini ada banyak spoiler dan alurnya maju mundur jadi dibaca dengan teliti yaa..

Semoga suka!

Happy Reading!

****

"Saya gak kenapa kenapa, jangan khawatir"
-Racael Wiraba Haradika

****

#bagian 2||Chapter 1.

Tringg!!

Bel jam istirahat pun berlonceng yang menandakan semua siswa boleh beristirahat, terdapat salah satu siswa laki laki hanya terdiam dimejanya dan tak ingin pergi keluar untuk ke kantin. "El, mau kekantin bareng gak sama gue dan bang Al"

"Tidak perlu, saya hanya ingin di dalam kelas. Nanti saja ke kantinnya" ucap El yang masih terduduk dibangku nya sambil membaca buku novel yang ia bawa. "Lu, ada mau nitip ke gue gak?"

"Saya bilang tidak dan tidak, berarti tidak mau" ucapnya sekali lagi.

"Santai santai brodi, oke deh. Gue mau ke kantin sama bang Alvaro, gue tunggu dikantin kalau lu mau ke kantin" ucap arul lalu keluar kelas dan menuju kantin. "Ya" ucap El dengan singkatnya.

****

"Langit Senja itu menampakkan warna yang lebih menawan berwarna merah ke orange-an, momen munculnya Langit Merah yang paling ditunggu" sudah hampir sepuluh menit El masih berada didalam kelasnya. El sedang membaca Novel yang berjudul Langit Merah, El sangat menyukai pemandangan Langit diatas awan sana. Namun El tidak menyukai melihat lingkungan luar dan dunia luar, karena dia masih memiliki trauma pada dunia luar.

****

Bangkitlah El dari tempat duduknya, dan menatap ke arah kanan yang melihatkan pemandangan dari luar kelas. Ya dia melihat dari balik jendela kelas, dan menatap dengan lekatnya ke arah atas sana. Dia melihat langit yang berwarna biru muda, beserta dengan awan yang menghiasi langitnya. El pun tersenyum lalu sontak mata dia tersorot oleh satu perempuan yang berponi, siapa lagi kalau bukan Zenja?

"Cantik" ucap el lalu keluar kelas.

El pun menurunin anak tangga tersebut dan entah kemana El akan pergi, ia pun terdiam melihat sekeliling. Hanya ada keheningan yang El rasakan, sedangkan semua siswa sudah berada diluar kelas alias sudah pada ke kantin. "Racael"

"Iya Bundaa"

Sayup sayup seperti ada seseorang yang memanggil namanya dan menjawab panggilan namanya.

"B-bunda?" jawab El dan melihat ke arah kiri dan kanan, tidak terdapat satu manusia pun disini. "Ayah bunda gak bakal tinggalin El kan?" lagi dan lagi ia mendengar suara itu, sepertinya memori ingatan sewaktu kecilnya masih terekam jelas dan teringat dibenaknya.

"Menjauhlah, jangan datang lagi!" Jawab El kepada isi fikirannya yang terlalu banyak menyimpan memori kenangan dibenak. "El"

Selang beberapa menit, satu lelaki menghampiri el dan memanggil nama El. "Halusinasi, hirauin aja. Ini cuman haluan doang" jawab el dengan suara pelan lalu berusaha untuk keluar dari ruangan sekolah ini, dan menuju ke kantin. "Racael Wiraba!"

Entah udah keberapa kali nya nama dia disebut lagi. "PERGI!" Ucap El ke arah belakang dan sangat mengejutkan ternyata ada Alvaro yang memanggil nama nya. "Racael ? Lu kenapa?" Tanya Varo bingung.

"Lu.." ucap alvaro dan terpotong.

"Saya gak kenapa kenapa"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

4U EL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang