Perlahan-lahan kesadaran Hekima memulih, badannya tergeletak tengkurap pada tanah yang terasa basah dan dipenuhi rerumputan.
Hekima berusaha menggerakan anggota badannya, dimulai dengan ujung kaki dan tangannya. Hekima merasakan sakit dan pegal pada sekujur badannya seperti habis dibanting-banting.
Dia mulai berpikir mengapa dia bisa berakhir dalam keadaan seperti ini, apakah dia telah mengalami kecelakaan, apakah dia sedang sakit, berhalusinasi, atau sedang bermimpi buruk.
Argghhh
Seketika Hekima menggerakan badannya dan membuka matanya. Hekima berusaha bernafas dengan cepat dan dia bisa merasakan rasa pening pada kepalanya.
"Aku ada di mana sekarang?!" pekik Hekima ketika dia menyadari dia sudah berada di tempat yang belum pernah ia kunjungi dan terlihat asing tapi dia juga merasa familiar dengan keadaan dan pemandangan tempatnya.
Dengan susah payah Hekima berusaha memposisikan badannya supaya dia bisa melihat dan mengobservasi keadaaan sekitar dalam keadaan duduk di atas tanah yang penuh rerumputan basah.
Setelah dia merasa nyaman dengan posisi duduknya, dia mulai memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya.
Hekima sedang terduduk di tengah-tengah lapangan rumput hijau basah dan Hekima terpana melihat di sekitarnya terdapat pohon-pohon mangrove raksasa yang benar-benar terlihat besar mengitari lapangan rumput atau tempat yang sedang tempati itu.
Di atas pohon-pohon tersebut terlihat gelembung-gelembung besar yang mengambang-ngambang. Terlihat ada beberapa reruntuhan bangunan seperti gedung atau rumah disekitarnya.
"Ini...apakah aku sedang berada di kepulauan Sabaody..?"
Hekima tercengang masih belum bisa mempercayai dengan apa yang sudah dia saksikan dengan mata kepalanya sendiri. Kemudian, dia mencubit pipinya kanannya dengan keras.
Ouch, sakit rasanya. Ini bukan mimpi pikir Hekima. Dia akhirnya merasa pasrah dan menerima kenyataan bahwa dia sekarang sudah berada di dunia lain. Hekima memejamkan matanya sesaat dan lalu dia menghela nafas panjang-panjang.
"Mendokusai...." Guman Hekima dengan lirih.
Ya mau bagaimana lagi katanya dalam hati. Hekima teringat kembali dengan kejadian-kejadian yang baru saja ia alami. Pertemuan absurdnya dengan Rayleigh dan perjanjian yang mereka lakukan.
"Oh.. Tanganku.." guman Hekima, dia menyadari di telapak tangan kanannnya ada tanda lingkaran hitam dan didalamnya ada simbol segitiga dan didalam segitiga ada kotak. Telapak tangannya masih terasa perih. Jadi semuanya yang sebelumnya terjadi bukanlah mimpi dan sekarang dia ada di kepulauan Sabaody.
"Hmmm... Apa yang harus aku lakukan sekarang..?" pikir Hekima.
OH! Barang-barang titipan Rayleigh, pedangnya dan vivre card itu..
Hekima lalu segera mencari barang-barang yang dibawanya dan ternyata berserakan disekitar tempat dia terbaring dan tidak jauh dari tempat dia duduk. Dia bisa melihat pedang Rayleigh dan tas kulitnya. Hekima mencoba meronggoh benda-benda yang ada di dalam tas kulit tersebut.
Dia menemukan dua buku dengan cover kulit, satu ukuran buku note kecil dan buku satunya lagi terlihat tipis dan sedang ukurannya. Kemudian, dia membuka buku note kecil itu dan disitu ada secarik kertas yang terselip. Di halaman yang terselip secarik kertas itu terdapat sebuah pesan.
Temui Shakky di Rip-off bar di Grove 13
Dia akan menjelaskan segalanya tentang vivre card itu dan membantumu
KAMU SEDANG MEMBACA
Saving Monkey D. Luffy
Fiksi PenggemarEiichiro Oda mengalami kecelakaan dan ternyata ini memicu Butterfly effects dan membuat salah satu karakter One Piece datang ke dunia nyata. Apa yang akan kamu lakukan jika tokoh fiksi di One Piece ini meminta bantuan padamu supaya kamu menolong du...