"Sudah 5 hari.."
Surai pendek yang tergerai diterpa oleh angin lautan, manik wine terus memperhatikan keadaan hutan yang meledak-ledak akibat pertarungan.
(Name) tidak pernah melewatkan ledakan demi ledakan dari dalam hutan di pulau yang cukup jauh dari Moby Dick. Dalam waktu apapun yang Ia bisa, (Name) akan selalu mengawasi pertarungan itu.
"Berhenti..?" Gadis dengan surai gradasi itu berjalan mundur, matanya berusaha memastikan bahwa kobaran api benar-benar berhenti untuk beberapa saat.
Netranya mengkilat, langsung berjalan dengan cepat ke arah kabin. Disana, sudah ada 3 pria dewasa dan seorang pria baya berada di satu ruangan.
"Mereka berhenti, Oyaji." Anggukan meyakinkan (Name) berikan untuk Shirohige, membuat pria yang dikenal dengan gelar manusia terkuat di dunia itu tertawa.
"Kau tau jawabannya, 'kan, (Name)?" Shirohige mendesis dengan seringaian, senyuman kecil (Name) tunjukkan dan langsung berjalan ke arah deck utama.
"Naikkan jangkar! Turunkan layar! Bergerak ke arah pulau di depan!"
"Ryokai!!"
(Name) berseru untuk memimpin para awak kapal Shirohige, tentu saja langsung dituruti oleh seluruh anak-anak kapal. Mereka semua bergegas dengan senang hati, senyum layaknya Bajak Laut dengan tawa yang khas menggelegar di deck utama.
"Zehahahaha! Kau bersemangat sekali, (Name)." Suara berat yang serak terdengar dari belakang, (Name) melirik sebentar sebelum memutuskan untuk membalikkan badan.
"Entahlah, Teach.. tapi sepertinya yang ini menarik.." (Name) menjawab, namun dengan gumaman di akhir kata yang membuat Marshall D. Teach mengangkat alis.
"Apa? Aku tidak mendengarnya." Tanya Teach dengan raut cengo, dijawab oleh gelengan kepala dari (Name), gadis itu kembali memfokuskan diri ke arah depan.
"Kata Oyaji, sepertinya dia menarik." Jawab (Name) pelan, sedikit melirik ke arah Teach. Pria itu mengangguk dengan wajah lugu, sambil terus memakan pie ditangannya.
"Kita sampai!!!"
(Name) mendekat ke arah kepala Moby Dick. Pandangannya terpusat pada seorang pemuda yang tergeletak, terlihat nyaris tak sadarkan diri.
Seluruh Kru Shirohige mendekat ke arah ujung kapal. (Name) berjalan terlebih dahulu, langsung duduk di pinggir kepala Moby Dick. Dan dibelakangnya, ada Marco, Thatch dan para Komandan Divisi lain berdiri. Tatapan berani dan tanpa keraguan ditunjukkan oleh mereka.
"Gurararara! Siapa di antara kalian yang ingin membunuhku?" Ujar Shirohige dengan nada tenang, naginata besar dipegang dengan kuat pada tangan kanannya.
"Aku akan melawanmu, sesuai keinginanmu. Aku akan melawan kalian sendirian." Shirohige menyeringai dengan suara tegasnya, langsung turun dari kapal untuk menghampiri pemuda berkemeja kuning.
Gadis bermanik wine menyilangkan kaki sembari menumpu kepalanya, memandang datar namun penuh atensi pada pemuda yang mulai berdiri.
'Hiken no Ace..' (Name) membatin sambil mengangkat alis.
Ace, pemuda itu membuat lingkaran api yang hanya diisi oleh dirinya sendiri dan Shirohige. Membiarkan seluruh Kru Bajak Laut miliknya terlindungi diluar lingkaran, dengan maksud agar Shirohige tidak menyerang siapapun.
"Hei, Marco.." Panggil (Name) pelan, dijawab gumaman oleh pemuda bersurai nanas dibelakangnya.
"Satu persen?" Marco terkekeh, seakan-akan menebak sebuah pertanyaan dari panggilan (Name) sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity Series | Appealing [Portgas D. Ace x Readers]
PrzygodoweKamu bertemu dengannya, sungguh beruntung dirimu bertemu dengan pemuda itu. Tanpa dicari, dirinya datang mengubah hidupmu menjadi lebih baik. Dia, Portgas D. Ace. 🔥💥❤️🔥 "Jadi, bagaimana, Tuan Ace?" G...