Sperma Xavier sukses memenuhi seluruh hole Yin. Yin tertidur pulas kerena kehabisan tenaga "good boy, baby~"
Keesokan paginya..
Xavier bangun lebih awal di banding dengan Yin yang masih tertidur pulas, bahkan ia sudah membersihkan tubuhnya dan berpakaian dengan rapi.
"Saat tidur dia terlihat imut" pikir Xavier, ia juga bingung bagaimana caranya membangunkan Yin yang terlelap tidur, ia mencoba menggoyang pelan tubuh yin untuk membangunkannya.
"Yin!!?, Bisa kau bangun dari tidur mu" ucapnya membangunkan Yin, yin perlahan-lahan mulai membuka matanya "hah?, apa aku tidur terlalu lama?" Tanyanya sambil mengucek mata.
"Tidak, tapi kita harus pulang kerumah takutnya orang-orang di rumah menghawatirkan kita" jelas Xavier.
Yin terdiam sejenak, "tapi aku.."."aku akan mengendong mu, tapi kau bersihkan dulu badan mu" Yin mengiakan perkataan Xavier, ia pun di gendong menuju ke kamar mandi, Yin memakai selimut untuk menutupi badannya.
Xavier meletakan tubuh Yin di Bathtub, "aku akan menunggumu diluar jika sudah selesai panggil aku".
Skip selesai mandi..
Yin selesai mandi, ia juga sudah berpakaian dengan rapi, "apa kau sudah, membayarnya?" Tanya yin, Xavier menangguk sebagai jawabannya.
"Eh, tunggu tapi mobil kita berada di restoran kemarin malam" seingat yin.
"Saya, menyuruh anak buah saya untuk mengambil mobilnya, jadi jangan kahwathir" ucap Xavier.
Xavier langsung mengendong Yin dan membawanya keluar dari hotel 'bau parfumnya wangi sekali' yin berpegang erat di baju Xavier seperti tidak ingin lepas darinya.
"Terima kasih telah menginap di hotel kami~" -kasir hotel( ╹▽╹ ).
Di dalam mobil..
Yin masih memegangi baju Xavier "ada yang salah dengan baju ku? Yin" yin sedikit terkejut tapi juga senang, karena Xavier memangggil namanya, seketika wajahnya memerah seperti tomat "Kau sakit Yin?" Tanya Xavier.
Yin menggeleng "aku baik, hanya saja aku sedikit bingung dengan sikap mu yang seperti itu, dari kemarin" Xavier memalingkan wajahnya dan tersenyum miring.
"?"
Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya mereka berdua sampai di rumah "Tuan kita sudah sampai" ucap supir, keluarga dari kedua belah pihak itu kahwathir karena dari kemarin malam mereka berdua tidak kunjung pulang, "maaf, membuat kalian semua khawatir tapi tenang saja kami berdua baik-baik saja" Jelas Yin.
"Lalu?, Kenapa yin di gendong?" Tanya ibu Xavier, keduanya terdiam.
"Sudah bawa yin masuk dulu".
***
Di ruang tamu...
"Syukurlah, kalian bisa pulang kami semua di sini sangat cemas dan kahwathir" ibu Yin.
"Kalian ini ke mana saja?, Jika kalian menginap, jangan pernah lupa memberi kabar, mengerti!!" Ibu Xavier.
Xavier dan yin hanya bisa tersenyum tak tau harus menjawab apa "karena kami semua sudah menginap di sini selama semalam, ini waktunya kami semua untuk pulang, Xavier jaga yin baik-baik ya" pesan ibunya.
Xavier mengantarkan mereka sampai ke depan pintu.
Rumah sepi..
Tidak ada seorang pun selain mereka berdua, yin hanya terdiam "rasanya aneh" setelah mengantar mereka semua sampai ke depan pintu Xavier pun masuk dan duduk di sofa bersama Yin.
Sunyi.. senyap, hanya terdengar suara televisi saja dari ruangan itu, yin beranjak dari tempat duduknya ia mencoba untuk berdiri "kau mau ke mana?, Jika masih sakit aku akan mengobatinya untuk mu" Yin mengatakan bahwa ia ingin ke dapur, Xavier pun mengendong yin sampai ke dapur.
"Apa kau sudah bisa berjalan sendiri?" tanya Xavier untuk kesekian kalinya.
"Lumayan, aku bisa berjalan sedikit demi sedikit, walaupun masih terasa sakit" jelasnya.
Di dapur..
Yin mengupas buah yang ada di atas meja makan, melihat Yin makan buah dengan sangat lahap ia pun berpikir untuk membuatkannya sebuah makanan "apa makanan favorit?".
"Makan favorit ya... Coba ku pikir, aku lebih menyukai sandwich dengan isian sosis" ujarnya.
Xavier mulai memasak dan membuat kan yin sebuah sandwich dengan isian sosis itu 'prilakunya seperti butler' "aku juga ingin membantu mu" ucapnya sambil berjalan pelan ke arah Xavier.
"Baiklah, usahakan kau tetap berdiri tegak!!" Xavier memeluk Yin dari belakang dan memegang tangannya yang sedang memotong tomat.
'Dak, Dik, Duk'
Jantung yin berdebar-debar 'kenapa jantung ku jadi berdebar begitu, ugh.. semoga dia tidak mendengarnya".
"Oh ayolah, apa kamu masih takut dengan ku huh?, Aku bisa merasakan detak jantung mu saat ini"
"Lalu?, Apa yang terjadi jika jantung ku berdetak"
"Itu tidak berdampak besar, artinya tubuh mu masih bisa merespon keadaan yang ada di sekitar mu, itu saja" Yin tidak menyangka jika Xavier juga tau beberapa hal medis.
"Benarkah?"
Xavier hanya mengangkat alisnya untuk jawabannya "ok, aku akan mencuci selada nya, kau tau di mana selada nya?".
"Di kulkas, mungkin".
Xavier mengambil selada itu dan juga susu yang ada di kulkas "susu? Buat apa?" Xavier menuangkan susu itu ke gelas "minum ini, wajah mu terlihat lesu mungkin dengan secangkir susu ini akan membuatmu semangat lagi".
"O-oke"
Yin pun meminum susu itu "merasa lebih baik?" Yin mengangguk, tiba-tiba yin merasa sedikit muat sehabis minum susu itu "huek!- huek!-".
"Kau baik-baik saja?, Mau ke dokter?" Yin menggeleng ia pun langsung berlari ke kamar mandi "huek!- huek!-".
"Hah- hah-" Xavier pun menghampiri yin yang ada di kamar mandi "kau sakit?, Apa mau ku panggil kan dokter?" Yin menggelengkan kepalanya "tidak aku hanya merasa tidak enak badan" Xavier pun langsung mengendong yin ala bridal style dan membawanya ke kamar.
"Badan mu sedikit panas, aku akan mengambilkan kompres dingin, tunggu sebentar" Xavier mengambil kompres dingin lalu menempelkannya di jidat yin.
"Tiba-tiba kau sakit, mungkin kau kelelahan lebih baik istirahat aku akan memasak makanan untuk mu"
Beberapa menit kemudian...
"Ini, makanan yang tadi sempat kau buat, biar ku suapi" yin menolak "aku tidak mau, aku hanya ingin makan buah" Xavier kembali ke dapur untuk mengambil buah-buahan.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Daddy Is Yandere [XavYin omegaver's]
Viễn tưởngXavier adalah Alpha yandre yang tak pernah peduli terhadap apapun itu. Suatu hari ia di jodohkan oleh orangtuanya untuk menikah omega yang tidak pernah ia lihat sebelumnya, Yin namanya, pernikahan mereka berangsur angsur sangat baik sampai suatu ket...