Xavier datang dan membawa banyak sekali makan "aku tadi melihat mu menutup telfonnya siapa tadi?" Tanyanya.
"Teman-temanku, aku merindukan mereka semua semoga aku bisa bertemu mereka lagi nanti" ucap yin sambil tersenyum.
"Ya semoga, sekarang waktunya makan siang kau mau apa?" Yin melihat kantong plastik yang di bawa oleh xavier, ia membukanya dan melihat ada buah-buahan dan bubur.
"Buah dan bubur? Em, apa aku boleh meminta sesuatu?" Tanya yin yang sedikit ragu-ragu, xavier mengangkat alisnya sebagai jawabannya. "Ya, kau mau apa?"."aku mau buah anggur, di kantong plastik ini hanya ada pisang dan mangga, aku mau anggur kalau boleh!!" Xavier tersenyum dan memperlihatkan wajah yang manis pada Yin, ia juga mengusap kepala Yin dan pergi keluar.
"Tunggu di sini, aku akan pergi keluar sebentar dan maaf kalau aku lama ya.." Yin melambaikan tangan pelan setelah itu xavier pergi dari balik pintu, yin merasa kesepian tapi di sisi lain ia ingin sekali buah anggur itupun untuk kesehatan calon anaknya juga.
Beberapa menit kemudian..
Xavier kembali dari pusat perbelanjaan dan ia membawakan yin makanan yang dia mau, "aku kembali" yin tersenyum melihat xavier kembali, "ah, selamat datang kembali aku sudah menunggumu, kenapa begitu lama?".
"Maaf kalau aku lama tadi saat di pusat perbelanjaan banyak orang yang membeli buah anggurnya jadi kita mengantri begitu lama dan untung saja aku mendapatkannya" xavier memberikan kantong plastik yang ia bawa dan memberikannya untuk yin, ia juga membelikan yin beberapa es krim untuk di makan.
"Aku membelikan mu es krim juga, ambilah ada rasa coklat dan strawberry dirimu mau yang mana?" Yin mengambil satu es krim rasa coklat dan yin juga mengambil beberapa anggur dan meletakkannya dia tas es krim itu.
"Untuk apa itu?" Tanya xavier.
Yin tersenyum ragu, "saat di dalam perut semuanya akan tercampur dari pada menunggu sampai masku ke dalam, lebih baik campur sekarang!!" Xavier tersenyum tipis melihat tingkah laku yin yang lucu.
"Tapi, dirimu sedang hamil apa akan baik-baik saja jika kamu mencampur makanan aneh itu?" Yin berpikir, yang di katakan Xavier ada benarnya juga.
"Aku tidak tau!"."Tunggu jangan di makan dulu akan ku tanyakan pada dokter" beberapa menit kemudian, xavier kembali lagi dan memberitakan Yin kalau itu boleh di makan, asal jangan di konsumsi secara berlebihan.
Yin pun memakannya dengan senang hati, Yin memandang wajah Xavier sepertinya dia kelelahan karena harus menjaganya sampai dua hari ke depan, "kamu pulang saja ke rumah!, Aku tidak masalah jika harus di tinggal" Xavier memegang tangan Yin.
"Aku tidak tega jika harus meninggalkan dirimu sendiri di sini!, Hmm, mungkin sudah waktunya kita memberitahu ayah dan ibu jika kau masuk rumah sakit!!" Yin hanya takut kalau orang tuanya akan khawatir.
"Kalau mereka semua kahwathir bagaimana? Aku jadi takut!" Xavier mencoba untuk menenangkan Yin, "jika kita tidak memberitahu mereka, mereka yang akan tambah khawatir karena kita tidak memberikan hal ini" Yin menghela nafas, dan memperbolehkan Xavier untuk menelefon orang tuanya dan juga orang tua Yin.
Xavier pergi keluar untuk menelefon, agar tidak mengganggu Yin.
Xavier call mom
Halo ibu?
Apa dirimu sedang
Bersama dengan ayah?Ya!
Di sini kami sedang
Berkumpul, ada ayah
Dan ibu Yin juga
Tumben sekali dirimu menelefon
Ada masalah?Wah pas sekali!
Aku ingin memberitahukan
Hal ini pada kalian! Tapi
Aku minta maaf karena
Baru bisa memberitahunya sekarang!Apa itu Xavier?
Jangan membuat kami Semua
Penasaran karena hal itu.Huh, Yin masuk rumah sakit!
APA?!!
Tunggu-tunggu, dengar kan
Aku dulu Yin masuk rumah sakit
Karena dia sedang hamil!! Karena itu
Aku membawanya ke sini!Beri tahu kami nama
Rumah sakitnya, kami akan
Segera ke sana!!Aku akan mengirim lewat
Pesan!Call end.
Chat with momSend jalan/
Chat off.
Xavier masuk lagi ke dalam kamar pasien, ia masih melihat Yin yang nafsu makannya banyak, "kenapa lama telfonnya?, Kata mereka apa?" Xavier memberikan elusan pada kepala Yin, "mereka senang mendengar jika kau berbadan dua, tapi.. mungkin mereka juga akan marah karena baru di beritahukan sekarang" Goda Xavier sambil melirik-lirik tipis pada Yin.
Yin takut kalau dirinya nanti akan di marahi, karena ia juga yang menyuruh Xavier untuk tidak memberitahu ayah dan ibunya, wajah Yin mulai murung dan tidak bersemangat seperti tadi, Xavier merasa bersalah ia pun mencoba untuk menghibur Yin dengan senang hati.
"Jangan murung! Aku hanya bercanda tau maaf ya!!" Yin memberikan ekspresi wajah yang sedikit marah, "candaan mu tidak lucu!!" Krek.. ada yang pecah tapi bukan biji, itu hati Xavier yang tertekan kerana kata-kata Yin.
Beberapa menit kemudian, ayah ibu dari Xavier dan Yin datang wajah para ibu mereka terlihat senang tapi juga khawatir, "Yin kamu baik-baik saja kan?" Yin mengangguk, ibu Xavier dan ibunya Yin begitu perhatian saat tau dirinya akan menjadi seorang nenek, mereka berdua juga tampak senang.
"Kami senang, karena akhirnya kami bisa menggendong seorang cucu nantinya!! Dan kenapa kau baru memberitahukan pada kami baru saja?" Ucap ayah Yin.
"Benar apa kau tidak ingin kami semua tau?"
"Tidak bukan begitu, Yin bilang nanti saja memberitahu ayah dan ibu, takutnya kalian semua begitu khawatir saat tau Yin masuk rumah sakit!!" Ayah Xavier menepuk pundaknya.
"Huh, kau akan menjadi seorang ayah dan kamu juga akan tau apa yang kami rasakan saat menjaga mu sewaktu kecil Yin!!" Xavier tersenyum tipis mendengar itu, ia juga memandang Yin yang tersenyum sedari tadi.
Bersambung...
I LOVE YOU 😋💍
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Daddy Is Yandere [XavYin omegaver's]
FantasíaXavier adalah Alpha yandre yang tak pernah peduli terhadap apapun itu. Suatu hari ia di jodohkan oleh orangtuanya untuk menikah omega yang tidak pernah ia lihat sebelumnya, Yin namanya, pernikahan mereka berangsur angsur sangat baik sampai suatu ket...