episode -9

192 11 0
                                    

Beberapa hari saat Yin di rawat di rumah sakit, yah hari ini Yin sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumah senang rasa hati nya saat dokter memberitahu kalau ia sudah boleh pulang ke rumahnya.

Tidak lupa dokter memberikan resep obat untuk di minum, "jangan lupa untuk meminumnya dua kali sehari pagi dan sore" Yin tersenyum kecil dan berterima kasih.

"Kapan kita memberitahu ayah dan ibu ku kalau aku.." Xavier terdiam lalu menjawab.

"Aku sudah memberitahu, tapi mereka berdua sedang berada di luar kota jika bisa nanti mereka akan menyusul ke rumah, kamu bisa tenang jangan berpikiran negatif" Yin mengangguk dan tersenyum.

Berlama-lama jalan mereka telusuri akhirnya sampai juga di tempat tujuan yaitu rumah, rumah yang nyaman bagi mereka. Yin duduk di sofa ruang tamu.

Lelah karena terlalu lama duduk di dalam mobil, "jangan lupa untuk meminum obatnya" aku tak tau apa yang terjadi, tiba-tiba saja Xavier memberikan air hangat untuk ku, aku tau kami ini.. di jodohkan bukan karena kemauan sendiri.

Di saat itu juga aku meminum airnya bersamaan dengan obat, aku berpikir yang tidak-tidak. Aku berharap dia perhatian karena ia akan menjadi seorang ayah.

Tok.. tok.. tok..

"Biar aku yang membuka pintu, tetap di sini!" Xavier mendekati pintu itu dan membukanya, di balik pintu itu adalah orang tua Yin. Yin berdiri dan berlari menuju kedua orang tuanya.

Xavier sedikit was-was karena Yin berlari ke arah orangnya, 'terkadang dia membuat seseorang menjadi gila' Yin terlihat sangat senang dengan kehadiran orang tuanya.

"Yin.. kami berdua kaget saat tau kamu dan Xavier akan menjadi orang tua, kami akan segera mempunyai cucu.." ibunya terlihat antusias dan senang dengan kabar yang ada.

"A-aku juga senang.." wajahnya memerah.

"Jangan terlalu lama berdiri, kalian duduk saja dulu" Xavier mempersilahkan untuk duduk.

***
"Silakan di minum.." Xavier memberikan teh hangat untuk kedua mertuanya, ia pun duduk di sebelah Yin. Sesekali Xavier juga ikut berbicara sampai akhirnya kedua orang tua Yin pamit untuk pulang.

"Ah.. waktu cepat berlalu ya aku berharap kamu bisa menjaga kesehatan Yin.. Xavier." Ucap ayah Yin, Xavier hanya bisa menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Mobil itu melesat dengan kecepatan di atas rata-rata, ya cukup aneh jika ayah mertua bisa membawa mobil secepat itu.

"Karena semua sudah selesai.. saya ingin kamu beristirahat jika sudah saatnya meminum obat, saya akan membangunkan mu" ucap nya, Yin terdiam sejenak lalu melangkah pergi ke kamar.

'pikiran ku jadi aneh' batinnya melihat Yin ingin menaiki tangga.

"Tunggu.." Yin terhenti saat sudah menaikkan kakinya kepada satu anak tangga, Yin berbalik lalu bertanya.

"Maaf? Apa ada yang salah?" Xavier mendekat ke arah Yin, dan menyuruhnya untuk berjalan lagi, "jalan secara perlahan!" Ia berbicara dekat dengan telinga Yin itu membuatnya merinding setelah mendengarnya.

"Kenapa harus di temani seperti ini? Sebenarnya aku bisa sendiri!"

"...tidak ada penolakan, dan masuk ke kamar di sebelah sana kamar yang kita gunakan waktu itu sepertinya masih ada bau feromone, aku takut itu akan mengganggumu!"

Di depan pintu kamar..

"Bukankah kita memiliki pembantu?, kamu bisa menyuruhnya untuk membersihkan kamar itu"

"Tidak, aku sudah memecatnya kemarin"

"Apa?.."

"Jangan terlalu banyak bertanya.. beristirahat lah jika kamu lelah!" Yin masuk ke dalam kamar sementara Xavier berada di luar, "tidak masuk?" Xavier menggeleng.

Your Daddy Is Yandere [XavYin omegaver's]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang