Setelah kejadian malam waktu itu, Heira makin dibuat pusing oleh perkataan Mamah nya yang menyuruhnya untuk, "Kamu harus tetap terima perjodohan ini, dan juga kamu harus mulai pendekatan sama Kenan."
Ucapan Revana masih terngiang di otaknya.
Sedikit informasi, Heira ini masih kuliah semester dua.
Sedangkan Kenan, dia tidak kuliah. Semasa sekolah ia hanya di perbolehkan untuk Home Schooling.
Maka dari itu sifatnya berbeda dari kebanyakan remaja seusianya. Untuk selisih mereka pun tidak jauh, hanya berbeda beberapa bulan.
Back to topick
Mengingat hari ini adalah hari Minggu, Heira akan memilih untuk tidur dan bermalas-malasan seharian di kamar apartemen nya. Dia sendiri tidak tinggal bareng oleh kedua orang tua nya, lebih memilih untuk menyewa apartemen saja. Katanya mau mandiri. Mau tak mau Revana dan Leo pun mengizinkan, dengan syarat Heira bisa menjaga dirinya sendiri.
Namun kegiatannya harus terusik oleh Handphone yang berbunyi. Disana tertulis: "Ibu negara"
"Heira! Kamu lagi ga ngapa-ngapain kan? Dari pada cuma males malesan di kamar, kamu mending kerumah Bunda Kenan."
"Hah?! Ngapain Bun?! Aku sibuk sama tugas! Gabisa!!"
"Tugas apa? Tugas goib? Gausah ngada-ngada. Sekarang itu hari Minggu, kerjainnya bisa lain kali. Kamu kan punya banyak waktu luang. Udah pokoknya sekarang ke rumah Kenan, bunda sama papah nya pengen pergi ke tempat arisan. Gaada yang jagain."
"Kenapa ga bunda aja yang jaga?! Kenapa harus aku sih! Lagi juga emang dia bayi?! Dia udah gede kali, bisa jaga dirinya sendiri."
"Bunda gabisa, di butik lagi banyak orderan. Plis ya sayangnya Bunda? Sekali ini aja..."
"Haissh! Yaudah iya!"
"Nah gitu dong, yaudah sana rapih rapih, udah di tungguin sama Kenan!"
"Bunda cerewet!"
"..."
Tut...
Panggilan pun terputus.
Heira melempar ponsel nya ke sembarangan arah, gagal lagi gagal lagi.
Heira mendesah malas.
Tanpa berlama-lama lagi ia langsung pergi ke kamar mandi, setidaknya ia harus tetap wangi dan bersih untuk bertemu calonnya. Yakan?
20 menit berlalu, Heira sudah rapih mengenakan Kemeja lengan panjang polos berwarna putih dan juga celana Jeans. Tidak lupa memakai sepatu kets putih.
"Dengan mbak Heira?" Tanya supir taksi tersebut.
Heira lantas mengangguk. "Iya mas."
Sebelumnya memang dirinya sudah memesan taksi terlebih dahulu.
Dia pun naik dan mobil itu mulai melaju dengan kecepatan sedang.
🕸️🕸️🕸️
"Ini mas uangnya, terima kasih." Heira memberikan selembar uang berwarna biru.
[Gatau harga taksi berapa, mohon maappp🙏🏻]
"Sama-sama, Mbak."
"Eh Nona Heira, masuk Non. Tuan muda Kenan sudah menunggu didalam," Sambutan dari -Ujang- satpam yang berjaga 24 jam dirumah besar milik Kenan-- Ibu dan Ayahnya maksudnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antique Couple!
Teen FictionEntah kesalahan apa yang pernah Heira perbuat sampai-sampai harus dijodohkan oleh laki-laki yang memiliki sifat kekanak-kanakan. 🙀🙀🙀 Ringan konflik! Jangan jadi plagiat woi! Gasuka? Silahkan angkat kaki:) Sekian, semoga suka.