[03] AC

43 9 1
                                    

Satu Minggu berlalu, tanggal yang akan ditentukan di hari pernikahan nya sudah di siapkan.

Berapa hari belakangan ini, Revana dan Leo selaku orang tua Heira memutuskan untuk menyuruh anak kedua nya untuk tinggal dirumah.

Ya guys, Heira ini anak kedua, dia punya kakak perempuan juga. Cuma tinggalnya ga sama Heira ataupun orang tua nya, kakak nya lagi nyelesaiin pendidikannya di Korea.

"Trus apartemen aku mau di apain dong?"

"Ya kamu gausah tinggal di sana lagi lah, Ra. Dikit lagi juga udah mau jadi istri orang, emangnya kamu mau tinggal sendiri pas udah ada suami?" Ucap Revana.

"Mau aja, lagi juga kan enak. Aku bisa bebas," Kelewat santai menjawabnya sampai tidak melihat pelototan mata sang Mamah.

"Hehehe bercanda kok Mah," cengengesnya.

Ibu beranak dua itu menggeleng kan kepala nya, lelah.

"Udah kamu tetep tinggal di sini, biar apartemen kamu nanti diurus sama Bodyguard Papah," Leo ikut menimbrung dengan anak dan istrinya.

"Iya iya!"

_

"Bun, aku berangkat dulu ya!" Pamit Heira pada Revana.

"Kuliah?"

"Iya Bun!"

"Yaudah hati-hati. Sama Papah mu atau naik taksi?"

"Taksi Bun, papah udah berangkat duluan tadi,"

"Ooh yaudah, sana cepet ntar telat lagi."

"Syapp, dah Mamah!"

Heira melambaikan tangannya pada sang Mamah yang sedang menyirami tanaman, memang sudah menjadi rutinitas setiap pagi untuk menyirami berbagai tanaman dihalaman rumahnya.

🕸️🕸️🕸️

"Heira!" Panggil perempuan berambut pendek sebahu.

Heira yang merasa nama nya dipanggil menoleh, mendapati sahabatnya sedang berlari kecil menghampiri nya.

"Hwaaaa gue kangen!!" Perempuan itu memeluk tubuhnya dengan erat.

"Gue gabisa napas, Ca!!" Berusaha melepaskan pelukannya.

-Farasya Gentari- sahabatnya, yang lebih sering Heira panggil Aca.

"Hehehe sorry, abisnya udah lama kita ga ketemu. Gue kan jadi kangenn umumumu," Ucap Aca lalu melepaskan pelukannya, beralih untuk mengunyel pipi tirus Heira.

"Baru 3 hari ga ketemu, kalo ga pernah ketemu lagi gimana?" Canda Heira.

Wajah perempuan yang lebih kecil itu merengut. "Iiih elo mah! Ga like gue!"

Heira hanya terkekeh.

"Eh By the way pacar Lo mana Ca? Kok ga keliatan? Biasanya ngintilin Lo mulu," tanya Heira menatap sekeliling kampus.

"Gue putus, Ra," jawab Aca lesu bak tidak ada semangat hidup.

"What the fu--?! Lah kok iso?!" Kaget nya, karena setau Heira, pacar Aca ini tipe pacar yang sangat bulol dan posesif. Tapi kenapa tiba-tiba bisa putus?

Antique Couple! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang