Bagian 2

48.2K 479 9
                                    

Warning: Bisa saja mengandung EXPLICIT CONTENT!

Author POV

John merasakan kini tubuhnya terasa sangat panas. Entah itu efek dari alkohol atau wanita seksi yang tengah membantunya dari aksi mabuknya ini. Rasanya ia ingin segera bercinta dengannya. Siapa tadi namanya? Ce..

"John... Ini kamarku. Mungkin aku akan merawatmu terlebih dahulu disini"
"Tappiii kenapa kau menginap disebuah hotel?" yap. Akhirnya ia bisa berbicara dengan benar.

Cecil hanya tersenyum mendengar pertanyaan John. Ia tahu jika John butuh istirahat. Mabuk dan letih akan pekerjaannya selama ini. Sebenarnya Cecil berada di hotel ini karena ia akan menghadiri pesta pernikahan temannya yang diadakan di ballroom hotel ini. Semua para undangan diberikan akses untuk menginap selama satu hari di hotel mewah tersebut.

Benar. Tidak terjadi apapun tadi malam. Memangnya apa yang diharapkan John? Quicky sex? Gila saja. Seharusnya ia lebih bersyukur karena Cecil memperbolehkannya tidur di kamar hotel nya semalam. Tapi siapa yang bisa menahan aura keseksian dari seorang wanita cantik berambut pirang?

John pun berjalan dengan tegap nya keluar dari hotel. Efek alkohol masih terasa. Hampir saja tadi ia menabrak seorang kakek-kakek. Vin salah satu bodyguard band mereka telah menunggunya di area parkir hotel. Untung saja tadi ia sempat menghubungi Vin sebelum ponsel nya kehabisan daya.

"Hei Vin" untuk ukuran orang yang semalam mabuk berat, suara John masih terdengar lantang. Vin yang sedari tadi sudah menunggunya disana hanya terdiam menatap John.

"Darimana saja kau ini?". Vin masuk kedalam SUV dan membiarkan John masuk sendiri kedalam mobil. Vin terbilang cukup dekat dengan John dibandingkan kru maupun bodyguard band Nash. "Seorang malaikat pirang merawatku yang tengah mabuk semalam"

"Apa? Wanita lain lagi?". Sebenarnya Vin tidak heran apabila John memiliki beberapa wanita spesial. Tetapi, baru 4 hari yang lalu ia mendapati John menangis disudut bis tur mereka karena mendapati wanita atau teman kencannya melakukan blow job untuk vokalis mereka.

"Aku muak dengan Thom yang selalu merebut teman kencanku". Vin yang mendengar curahan John hanya bisa terdiam. Memang apa yang diharapkan John dari dirinya? Ia hanya seorang penjaga keselamatan anggota grup band Nash.

"Jadi bagaimana dengan malaikat pirang mu itu? Apa ia seksi? Ah tentu saja". Mendengar perkataan Vin membuat John tertawa. "Tentu ia seksi. Sangat seksi. Bahkan aku tidak bisa menahan sobatku dibawah sana untuk diam."

"Kau memang laki-laki mesum, John". John yang mendengar celaan dari Vin mulai menatap kawannya itu tajam lalu melesatkan sebuah tinjuan ke lengan berotot milik Vin.

"Sial kau" dan tawa pun kembali meledak mengiringi perjalanan mereka kembali ke bis tur.

Elliot yang memandangi kedatangan John hanya bisa memicingkan kedua matanya. Ada yang berbeda dari John.
"Hei bagaimana rasanya? Apa senikmat mengambil keperawanan seorang gadis?"

John yang merasa seperti diajak bicara oleh Elliot hanya memandangnya dengan tatapan jangan-bicara-apapun. Elliot hanya mengedikkan bahunya acuh. Sungguh, para anggota band penasaran dengan kemarin malam. Apa yang dilakukan John untuk menikmati sisa malam yang 'panas' itu.

"Apa kau berhasil melakukan quicky sex dengannya? Kuharap aku bisa merasakannya". Dasar Thomas. Ia memang tidak bisa menjaga agar mulutnya itu tidak bicara apapun yang bisa melukai perasaan John. Mereka baru saja mengalami masa-masa sulit.

"Tutup mulutmu, Thommy". Ughh panggilan menjijikkan itu. Seluruh anggota band yang berada di bus utama tertawa. Bahkan mereka sudah lupa apa nama panggilan menjijikkan Thomas.

Thomas pun hanya memasang wajah datarnya ketika melihat semua temannya menertawakannya. Ya setidaknya mereka bisa tertawa hari ini.

Pengap. Panas. Mereka semua merasakannya. Berdesak-desakan untuk menonton band rock-metal kesayangan mereka mengadakan konser di O2 Arena London, Inggris. Kebanyakan mereka meneriakkan nama Thomas dan John. Favorit mereka dan para hippies.

Thomas memungut bra berenda berwarna merah menyala yang dilemparkan keatas panggung dan mengangkatnya tinggi. "Milik siapa ini?".

Sontak O2 Arena riuh akan teriakan dan acungan tangan para penggemar. Mereka berharap bahwa Thomas akan mengundang salah satu dari mereka ke bis tur dan melakukan seks.

Thomas hanya tersenyum kecil melihat reaksi mereka semua. "Hmm cup C. Lumayan dan terlihat seksi. Aku akan menyimpannya". Konser pun kembali riuh karena aksi Thomas yang mencium bra tersebut dengan menampilkan ekspresi 'seksi' nya. Mungkin salah satu dari mereka -penggemar berpakain seksi- akan mati berdiri karena terangsang.

********

Oke. Sampai sini dulu yaa. Awalnya aku akan menceritakan kehidupan band mereka terlebih dahulu. Terimakasih sudah attention dengan cerita kedua ku ini. Jangan lupa vomment yaaa^^

CECILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang