⚠️explicit content⚠️
READ AT YOUR OWN RISKJhon merasakan udara semakin panas di sekitarnya. Ini bukan karna pendingin udara yang tidak bekerja dengan baik, tetapi karna dirinya sendiri. Yap, dia merasa seperti sedang berada di neraka paling bawah. Ia cemburu. Bagaimana tidak? Thomas melihat Cecil. Ulangi lagi. Thomas melihat Cecil. Ini buruk. Sungguh buruk. Jhon benar-benar tidak ingin band mates nya mengetahui keberadaan Cecil. Katakanlah ia laki-laki posesif yang gila. Ia hanya ingin Cecil untuk dirinya sendiri.
"Apa yang kau lihat?"
Thomas berdehem dan berkata "wanita bunga?"
Sial."Bukan urusanmu" jawab Jhon seraya memutarkan kedua bola matanya acuh. Ia berusaha menyibukkan diri sebelum konser dimulai dengan merapikan pin yang ada di jaketnya. Thomas berdecih melihat kelakuan Jhon. Ia tahu, mereka baru saja melalui masa yang sulit karena seorang wanita.
"Bisakah kau berhenti menganggapku seakan-akan aku akan merebutnya lagi? Dengar Jhon, aku minta maaf atas kejadian itu" Thomas mendekat, berusaha untuk mendapatkan maaf dari Jhon. Little did you know, mereka belum mengobrol secara intens setelah kejadian Alexis yang kedapatan mengulum penis Thomas.
Jhon mendekati Thomas dan berbisik "Aku hanya ingin agar kau menjauh dari Cecil" seraya berjalan keluar dari ruangan.
Tunggu. Apa ia barusan menyebutkan namanya? Kerja bagus, Jhon. Kau hanya akan mempermudah pekerjaan Thomas. Bodoh.
"Aku tidak akan mengganggunya. Aku berjanji"
Entahlah, Jhon masih belum bisa sepenuhnya percaya terhadap Thomas. Trust issue. Thomas adalah laki-laki tampan dan berbahaya. Tidak ada yang sanggup menolaknya. Jhon harus cepat menjadikan Cecil miliknya. Mari pikirkan cara yang mudah.
Pertama, bercinta. Itu adalah hal paling mudah yang bisa ia lakukan untuk membuat Cecil menjadi miliknya. Ayolah, bukankah menyatakan perasaan sehabis bercinta adalah hal normal? Kebanyakan wanita pasti akan menerimanya. Tapi, pikirkan sisi terburuknya. Cecil hanya menganggap semua ini untuk bersenang-senang. Mungkin saja ia hanya ingin hubungan platonik? Who knows, right? Sial.
Kedua, menghamili. Ya, ini agak ekstrim. Jujur saja, Jhon bukanlah tipe laki-laki yang suka dengan anak-anak. Gila saja. Mereka adalah makhluk paling merepotkan kedua setelah orang yang sudah berumur. Kau harus menggantikan popoknya dan tidak. Ia belum siap. Apa yang harus dilakukannya?
"Semua berkumpul" teriakan sang manager membutnya terhenyak. Jhon baru sadar bahwa ia sudah meninggalkan ruangan dari tadi. Ia mengacak-acak rambutnya. Cecil berhasil membuatnya gila.
✨✨✨✨✨✨
Konser hari ini berjalan dengan baik. Teriakan para penggemar mereka masih terdengar. Popularitas. Siapa yang tidak suka dengannya? Kau bisa mendapatkan apa pun yang kau inginkan dengan popularitas. Gadis, contohnya. Oke ini hanya sebuah contoh.
Jhon melihat sekeliling. Ia menggandeng tangan Cecil. Jika kalian ingin tahu, Jhon seperti penculik. Ia mengendap-endap agar tidak ada yang tahu bahwa ia meninggalkan arena terlebih dahulu. Ia tidak sabar, sungguh. Cecil yang ada di belakangnya tertawa.
"Apa ada yang lucu?" Jhon merasa tidak ada yang lucu, sungguh. Ia harus pergi dari sini dengan hati-hati. Kalau tidak, siap saja ia akan menerima ceramah dari sang manager. Entah lah, ia sangat berhati-hati sekarang semenjak kejadian Alexis. Tidak ingin membuat para laki-laki tampan ini bertengkar yang pastinya akan berakibat buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
CECILIA
Lãng mạn"Panggil aku Daddy" "Ya, Daddy" Bahkan ia lebih menarik dari gitarku. Kau sangat menginspirasiku baby-g. ⚠️Warning: EXPLICIT CONTENT⚠️