Bab 1

59 6 2
                                    

Windia POV

"Tiw! Tiw! Tunggu aku..." aku rasa aku mengenal suara asal itu siapa. Tentu saja aku mengenal sangat bahkan, suara yg sangat cempreng sekali yg sangat ku hapal bahkan toa di mesjid dekat rumahku saja kalah cemprengnya dengan suaranya ckck! Lebay memang. Ya dia adalah sahabatku dari kecil sewaktu aku masih sering mengompol, memalukan memang tapi sudahlah itu kan dulu Camkan ya itu dulu DULU! Namanya Dian Natalisa aku sering memanggilnya lisa atau bahkan dian jika aku bosan. mamanya dan mamaku sangat kenal bahkan sebelum kita berteman. Karena mamanya itu seorang guru aku di leskan dengan mamanya lisa nah dari situlah kita sering bermain dan ngobrol bersama.

"Tiww hahh huhh hahh huhh.. kan aku su..d..ah hah huh hah bi..lang tung..gu Kau malah.. tetap berjalan! Huhh hahh capek tauk!" Omelnya kepadaku dengan nafas yg masih tersengal sengal akibat dia berlari mengejar ku karena aku tidak mendengarkannya untuk menunggunya.

"Salah sendiri kau lama sih jalannya! Keburu masuk tauk" elak ku yg masih dengan muka datarku setiap paginya.

"Huh dasar manusia tak berperasaan! Jutek banget jadi orang!" cibirnya dan mendahului jalanku. Aku hanya terkekeh mendengar cibiran sahabatku setiap saat aku cuek dengannya. Jahat? Ah tidak, baru juga dia lari dari pagar sekolah palingan cuman 10 meter jaraknya begitu saja sudah kelelahan dasar lebay. Memang sifatku yg jutek dan cuek pada siapapun kecuali dengan guru dam orang tua ku, walupun aku jutek dan cuek tapi aku tetap sopan dan patuh apa yg guru perintahkan bahkan pr pun aku tidak pernah tidak mengerjakan pr dan nilaiku pun tak pernah jeblok bisa di bilang aku murid teladan yg jutek. Yup! Itulah julukan ku bahkan ada yg memanggilku Ms. Jutek.

"Haiii" sapa suara seorang laki" yg rada serak" becek tapi cempreng ckckck aneh memang tapi itulah kenyataannya

"Haii juga gung" sapa kita berbarengan. Ya laki laki itu adalah sahabatku juga dan sahabat lisa juga tetapi bedanya aku dan lisa sahabatan duluan karena aku baru mengenal agung saat aku sd kelas 3 saat dia les juga bersama aku dan lisa. Dia bernama Agung Santosa aku biasa memanggilnya Agung bahkan aku sering memanggilnya dengan nama lengkapnya yg aku buat sendiri Agung sejahtera aman dan santosa ckckck dia selalu marah bila aku dan lisa memanggilnya seperti itu, nyambung bukan? Memang mangkanya aku tambahkan embel embel di depan dan belakang namanya.

"Ke kelas bareng yuk" ajak agung berbarengam dengan High - five ala nya, bisa di bilang itu icon pertemanan kami disaat kami bertemu. Biar kek yg laen laen gitoo hahaha.

Ya kita bertiga satu sekolahan kami sekolah di sekolah yg bisa di bilang sekolah terfavorit di jakarta, kami memang satu sekolah tapi kita tidak sekelas hanya aku dan lisa yg satu kelas agung hanya berbeda beberapa kelas dari kelas ku. Sekarang kami sudah menginjak kelas 3 semester akhir dan tak terasa sebentar lagi aku melaksanakan UN untuk ujian akhir sekolahku. Rasanya tak sabar aku ingin menggunakan seragam putih abu abu dimana kata orang orang masa SMA itu masanya yang menyenangkan.

The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang