BAB 3

227K 8K 205
                                    

SIAPAAAA YG NUNGGUIN UPDATE?

ENJOYYYY

--------

Masih setengah sadar, aku merasa seseorang menyentuh tubuhku dengan sensual. Tangan kekar dengan permukaan kasar itu terasa geli saat bersentuhan dengan kulitku.

Dibukanya sebelah tali baju di bahuku hingga terjatuh ke lengan. Angin di sekitar yang menusuk kulit, membuatku gemetar kedinginan.

Sentuhannya sangat perlahan dari bahu hingga ke tanganku seakan sedang memancing sesuatu dalam diriku. Tidak hanya itu, tubuhku pun terasa berat seperti ada seseorang yang sedang menghimpitnya.

Dengan tidak nyaman, aku berniat pindah posisi. Sayang, badanku tidak bisa bergerak sama sekali. Aku merasakan kedua tangan itu menahan bahuku saat akan berbalik.

"Kau harus memenuhi janjimu, sayang. Aku sudah diam di kursi itu selama lima belas menit. Setidaknya biarkan aku meminjam tanganmu," ucapnya dengan suara serak basah, membuat telingaku kegelian.

Dengan sedikit membuka mata, aku hanya dapat melihat figur seseorang yang tampak tersenyum di tengah gelapnya ruangan.

Masih merasa mengantuk, mataku pun kembali tertutup dan tidak mempedulikannya.

Aku merasakan bajuku semakin turun hingga ke perut. Tangannya tampak tergesa-gesa menariknya dan tidak lupa juga untuk menciumnya.

Udara terasa semakin dingin saat angin itu mengenai dadaku. Rasanya aku ingin bergelung pada selimut.

Seseorang di atasku bergerak liar seakan sedang membuka sesuatu di bawah sana, menyebabkan kasurku bergoyang tidak teratur.

Kurasakan sentuhannya yang lembut pada tanganku dan dibawanya ke tempat menonjol yang aku tidak tahu apa itu.

Dengan aktif dia menggerakkannya, membuatku merasakan sesuatu yang semakin membesar di sana.

"Ahh nikmat sekali," lirihnya dengan tertatih.

Keningku mengerut merasa tidak nyaman pada tanganku, seperti sedang dipaksa berbuat sesuatu. Akan tetapi aku tidak bisa menariknya.

Rasanya seperti sedang menyentuh timun, bedanya ini hangat dan bentuknya aneh. Aku tidak pernah merasakannya sebelumnya.

"Bisakah kita memperkosanya saja sekalian? Ini sangat nanggung, ahh," ucap orang lain dengan suara yang berbeda.

Suara-suara ini terasa tidak asing di telingaku, aku seperti pernah mendengarnya.

Tanganku bergerak maju mundur dibantu oleh tangan kekar tersebut. Beberapa kali juga terasa jilatan di telapak tanganku seakan sengaja ingin membasahinya.

Tidak nyaman, mataku kembali sedikit terbuka dan melihat seseorang tengah mendongak dengan mulut menganga, mengeluarkan desahan.

Apa aku mimpi basah? Entah mengapa bagian dada ku pun terasa geli akibat sentuhan tangannya, tanpa sadar aku menggeliat.

Namun tidak membuatku membuka mata, biarlah hanya menjadi mimpi. Mataku kembali terpejam dengan mulut yang terkadang mendesah, merasakan nikmatnya.

Kurasa hal ini terjadi selama sepuluh menitan, aku pun tidak tahu dan tidak sanggup untuk melihat jam.

Terasa miliknya yang mulai membesar di genggaman tanganku. Dengan kasar, dia semakin menggerakkan tanganku tidak teratur diiringi dengan erangan frustrasinya.

"Ahh Nat," desahnya bersamaan dengan cairan yang menyemprotku. Bahkan sampai mengenai wajah, spontan alisku menyatu dan mengerang tidak nyaman.

Setelahnya tubuhku semakin terasa berat karena seseorang meletakkan kepalanya di dadaku. Napas terengah-engah itu mengganggu pendengaranku, ditambah dengan tangannya yang tidak berhenti bermain di dadaku.

Pet Me, I'm Your Wolf!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang