25. Hadiah dari Kanagara

384 20 0
                                    

"Memerangkap mimpi adalah kegunaan dari Dream catcher. Gue pengen saat lo liat ini, bisa selalu ingat gue sebagai bagian dari mimpi indah lo." -Kanagara Eliano Galaksa

*****

Batas antara daratan dan perairan laut. Sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah pesisir laut. Itu semua adalah definisi pantai yang tidak sedikit orang lain tau. Tempat dimana orang-orang datang kesini hanya untuk melihat ombak, pasir dan juga sunset tenggelam.

Banyak yang bilang jika orang-orang pergi ke pantai sebagai pelampiasan. Dikala diirinya sedang frustasi atau banyak masalah, sebagian manusia akan datang kesini untuk memenangkan diri.

Apa itu berlalu bagi Kanagara? Untuk sekarang mungkin tidak. Karena kalian bisa lihat sendiri sekarang cowok itu senyum-senyum tidak jelas disebelahnya.

"Sebenernya lo ngajak gue kesini mau apa?" seru Raquel bertanya.

"Gue mau kasih sesuatu sama lo," jawab pemuda tersebut. Kemudian segera membuka tas ransel yang ia bawa.

"Lo tau ini apa?" ujarnya sembari mengangkat benda tersebut. Raquel mengernyitkan keningnya.

"Dream catcher," sahut gadis itu menjawab dengan wajah bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dream catcher," sahut gadis itu menjawab dengan wajah bingung.

"Iya, lo bener."

"Memerangkap mimpi adalah kegunaan dari Dream catcher. Gue pengen saat lo liat ini, bisa selalu ingat gue sebagai bagian dari mimpi indah lo," lanjut cowok itu tersenyum tipis. Tangannya terulur mengangkat tinggi benda tersebut. Menaruhnya tepat di tengah-tengah matahari yang sebentar lagi akan terbenam.

"Cantik kan, kayak lo."

Blush, tangan Raquel terulur memegang kedua pipinya yang terasa panas. Raquel hanya bisa terdiam tanpa bisa menjawab. Rasanya sekarang perut gadis itu terasa geli, seperti ada ribuan kupu-kupu didalamnya.

"Gue sadar kok kalo lo belum bisa nerima gue. Apalagi waktu itu pernah di tolak," ujar Kanagara terkekeh mengingat kejadian memalukan yang ia lakukan.

"Tapi Ra, ijinkan gue buat terus jaga lo. Menurut lo gue emang keliatan kayak main-main. Gue serius kok, bahkan udah bilang sama om Dirga."

"Bilang apa?" tanya Raquel yang mulai bersuara.

"Lo akan tau saat waktunya udah tepat," kata Kanagara tersenyum menatap pemandangan didepannya.
Lagi-lagi yang Raquel lakukan hanya terdiam, mencerna ucapan barusan yang keluar dari mulut cowok itu.
Maksud Kanagara waktu yang tepat apa? Apakah Raquel harus menunggu?

"Jangan mellow kayak gini dong," ujar cowok itu menoleh kearah nya. "Mata lo cantik," lanjut Kanagara tersenyum.

Entah kenapa perasaan Raquel sekarang seperti sedang diaduk-aduk tidak karuan. Hatinya berdesir kuat, ada perasaan campur aduk. Apalagi ketika mendengar ucapan Kanagara, seperti ada kesedihan yang terselip diwajah bahagia nya. Gadis itu memperhatikan gerak-gerik yang dialkukan Kanagara dihadapan nya.

"Lo tau gak? Kalo Bondowoso bisa bikin candi. Mata lo malah bikin candu," seru cowok tersebut dengan tawa ringannya. Kedua tangan Kanagara bertumpu di belakang.

"Belajar dari mana kayak gitu?"

"Kakak ipar," jawab Kanagara membuat gadis disebelahnya mengernyit bingung.

"Elvano," kata Kanagara.

Terkadang kedua mata legam itu terpejam ketika angin pantai menerpa wajahnya. Raquel tidak pernah melewatkan seinci pun pergerakan nya.

"Terima yah, lo simpen Dream catcher ini. Gantung aja dikamar lo," perintah Kanagara menaruh benda itu ditangannya. Perlahan kedua jempol cowok itu bergerak mengusap tangan Raquel yang ia genggam bersama dengan Dream catcher.

"Gue janji akan simpen ini."

***

Langit berubah menjadi gelap, terlihat diatas sana bersinar karena ulah bulan dan bintang yang menghiasi nya. Udara dimalam hari terasa begitu menusuk kulit, untung saja Raquel membawa jaket tebal miliknya.

"Langsung bersih-bersih ya, Quel," ujar Kanagara membuka helm yang Raquel pakai. Gadis itu mengangguk pelan sebagai respon.

Tangannya menerima uluran tas yang sejak tadi Kanagara bawa. Raquel tidak menyuruh, cowok itu yang menawarkan nya. Sederhana, dan mampu membuat hati Raquel berdesir hangat.

"Gue pulang yah," seru Gara memakai helm nya kembali.

Raquel mengangguk kemudian berseru, "Hati-hati."

"Salamin sama yang didalem." Raquel mengangguk lagi mengiyakan ucapan cowok tersebut.

Mesin motor kembali terdengar, cowok itu membelokkan motornya. Setelah kembali menatap Raquel, Kanagara lantas segera melajukan motornya.

Setelah cowok itu hilang dari pandangan nya. Raquel berbalik melangkah menuju pintu rumah besar. Tangannya terulur mendorong pintu kemudian melangkah masuk.

Tetapi pendengaran nya ada yang aneh, seperti suara ramai didalam sini. Gadis itu memicingkan mata menatap ruang tamu yang terdapat beberapa orang duduk disana.

"Om Kenzo kenapa ada disini," seru Raquel ketika melihat sosok pria memakai jas navy. Sesaat mata gadis itu membulat melihat seseorang yang tidak asing.

"Om Jefran juga disini, emang om kenal sama papih?" lanjut gadis itu bertanya. Kakinya perlahan mendekat kearah mereka semua.

"Kamu kenal sama om Jefran?" Belum sempat Jefran menjawab. Dirga sudah melayangkan pertanyaan pada sang putri. Pasalnya pria itu nampak terkejut ketika tau fakta bahwa Raquel mengenal mantan musuhnya ini.

"Iya Pih, waktu kehujanan om Jefran yang antar Raquel." Pernyataan yang keluar dari mulut si gadis membuat semua orang tercengang. Terlebih Kelio yang membuka mulutnya tak percaya.

Ternyata pepatah yang mengatakan Dunia itu begitu sempit . Dimana makna tersebut bisa kita ambil dalam artian, padahal dunia itu begitu luas membentang tak terhingga. Tetapi banyak hal-hal yang akan terjadi tanpa kita duga. Dari luasnya bumi ini, kita masih akan dipertemukan dengan orang-orang yang pernah kita temui. Termasuk orang dari masalalu.

"Kenapa gak bilang sama mamih?" sahut Viona tiba-tiba bertanya. Setelah meminta ijin Raquel mengambil duduk tepat disebelah mamih nya.

"Kalian gak pernah bilang kalo kenal om Jefran. Aku juga gak tau kalo om ini kenal sama Mamih, Papih," ujar gadis itu menjelaskan.

"Kamu mau tau siapa Jefran?" ujar Kenzo yang sejak tadi terdiam. Pria itu menatap Raquel dengan penuh keanehan.

Maksudnya ucapan papahnya Gara ini apa? Apakah Jefran itu palsu? Mana mungkin. Raquel juga tidak terlalu mengenal siapa sosok Jefran.

"Siapa?" tanya nya penasaran.

"Om Jefran itu mantan ketua geng Tiger," ucap Dirga seketika membuat sang putri membulatkan kedua matanya.

Apa? Mantan ketua Tiger, artinya Jefran adalah musuh geng Papih nya sendiri.

"Kita mau ngomongin soal penculikan kamu waktu itu, sebagai mantan ketua geng nya. Mungkin saja dia ada hubungan soal kejadian tersebut," jelas Kenzo akhirnya membuat gadis itu mengerti. Raquel mengangguk pelan sebagai respon.

Jadi ini alasan mengapa Kenzo datang kesini. Ditambah dengan adik pria itu sendiri. Mereka sedang membicarakan kasus penculikan yang terjadi padanya beberapa waktu lalu.

Raquel terdiam sebelum kemudian berkata, "Tapi aku pikir om Jefran enggak ada hubungannya dengan kejadian itu."

*****

Ayaa balik lagi, pada nunggu Kanagara comeback gak?

Jadi sebenernya siapa nih dalang penculikan Raquel?
Ayo jawab di komen.

Typo tandai seperti biasa.
Dan jangan lupakan budaya vote dan komen nya sayang😍

KANAGARA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang