Di keesokan harinya pun telah tiba, saat ini arcus telah bersiap dengan tas milik nya, Dia pun juga mengenakan sebuah Judah hitam untuk menutupi dirinya.
Sebelum dia pergi, Dia memutuskan untuk membantu para warga untuk menyiapkan barang-barang untuk acara pasar malam di desa tersebut, karena bertepatan pada hari ini adalah sebuah acara festival yang di rayakan bertepatan pada bulan purnama yang konon katanya hari kenaikan sang dewi yang di sembah di desa tersebut.
"Di sini terdapat dewa dan dewi ya.. luar biasa" ucap arcus sambil mengangkat kotak berisi apel dan membawa nya menuju kepemilik apel.
"Hei nak arcus, tolong apel nya!"
"Ah, baik!"
Arcus pun segera membawa apel tersebut ke pemilik nya, setelahnya dia pergi ke sebuah toko untuk untuk membeli sebuah peta, karena dia tidak memiliki, peta.. dia bisa saja menggunakan kekuatan nya untuk menunjukan jalan, akan tetapi dia terlalu malas untuk melakukan hal tersebut.
"Berapa harga peta di sini?" Tanya arcus kepada penjual toko.
"Sekitar 5 koin perak" ucap penjual toko tersebut.
"Baiklah" ucap arcus lalu mengeluarkan 5 koin perak tersebut dan memberikan nya kepada penjual toko.
Setelah mendapatkan peta yang dia inginkan, arcus pun segera kembali membantu warga desa hingga tengah malam, dia begitu memiliki berbagai pengalaman membantu warga desa di sana.. dia jadi merindukan keluarga manusia tersayang nya, entah bagaimana kabar mereka saat itu.. tapi arcus berharap mereka baik-baik saja tanpa dirinya.
Hari sudah malam dia mulai berjalan menuju jalan keluar desa, di sana dia sedikit memandang ke arah desa, dia dapat melihat berbagai warga dan juga anak-anak yang tertawa berbahagia menikmati hari festival tersebut, arcus yang melihat nya hanya tersenyum tipis tetapi itu adalah senyuman tulus milik nya, lalu dia pun akhirnya memutuskan untuk pergi berjalan menjauh dari desa tersebut.. dia akan memulai perjalanan nya sendiri dan akan mencoba berbagai hal baru di dunia baru.
•Sementara itu di sisi dua manusia tersebut .aka. ambrax dan darius•
"Darius, apa kamu menemukan arcus?" Tanya ambrax pada darius karena dia tidak menemukan keberadaan arcus sedari tadi, andai kamu tau bro.
"Tidak tuan, saya tidak menemukan keberadaan arcus" jawab darius dengan sopan, Dia pun juga sedari tadi tidak menemukan keberadaan arcus.
"Ini aneh.. apa.. dia sudah pergi?" Ucap ambrax pelan tapi masih dapat di dengar oleh darius.
Darius memilih diam mendengar ucapan anbrax, Dia juga berpikiran sama bahwa kemungkinan arcus sudah pergi, tapi setidak nya dia akan memberi tau mereka bahwa dia akan pergi saat ini di malam festival desa.
"Tu-"
"Darius, ayo pergi keluar, kita setidaknya masih ada tugas yang harus di urus"ucap ambrax memotong panggilan darius.
"Baik"
.
.
.
.
."Ho"
"Sepertinya anak ku sedang menikmati waktu nya"
"..terus awasi dia dan jangan sampai ada satupun bahaya yang menyentuh nya"
"Baik tuan"
.
.
."Woah... Punggung ku sakit anjir" Gumam arcus sambil memegangi punggung belakang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
malaikat ke isekai!
Fantasykisah- gak gak itu terlalu klasik! ekhemmm!!!! uhuk uhuk! bagaimana jika ada malaikat yang berasal dari negara +62 yang tiba-tiba mengalami isekai secara tiba-tiba saat hendak memberi laporan pada michael?? pasti dengan sikap bar bar seorang malaika...