#09

10 4 2
                                    

[07.15]
Pagi  ini oliv berniat untuk keluar tanpa sepengetahuan orangtuanya, ia berniat menemui satpam komplek untuk menitipkan surat-surat yang sudah ia tulis tadi malam agar di berikan ke zia jika suatu saat nanti zia datang mencarinya

"Permisi pak anto" sapa oliv kepada pria paruh baya didepannya

"Eh neng oliv, ada apa neng tumben?" Tanya pak anto

"Jadi gini pak saya mau nitip ini buat dikasihin ke zia kalau besok-besok dia kesini nyariin saya" pinta oliv kepada pria itu

"Emangnya neng oliv mau kemana?"

Oliv hanya tersenyum kecil "bapak ga perlu tau" jawab oliv singkat

"Oh iya pak kalo zia tanya keberadaan saya bapak jawab apa yang bapak tau aja yaa..." Oliv berpesan kepada pak anto sebelum ia kembali kerumah

"Iya neng" pak anto tak banyak bertanya karna ia rasa hal ini memang rahasia oliv

"Makasih banyak ya pak" lalu oliv bergegas pulang sebelum orangtuanya tau kalau dia keluar tanpa sepengetahuan mereka
                              *******
Selesai bekemas dan bersiap-siap oliv mendapat notif dari zia

Zia: puah nyeblakk yu sama beli es 
        bubble
Zia: gue bm banget inii

Namun oliv tak merespon pesan zia bahkan dia hanya membaca pesan itu di notif, dengan berat hati ia harus melakukan ini sebenarnya ia tak sanggup memperlakukan zia seperti ini karna oliv tau zia tak membuat kesalahan apapun namun zia terus menerus mendapat perlakuan yang membuat hatinya rapuh, oliv tak tega jika harus melihat zia hancur lagi padahal sekarang zia sedang berusaha untuk bangkit tapi apa boleh buat oliv tak bisa berkutik karena ini oerintah orang tuanya, jika ia membantah pasti zia juga yang akan jadi korbannya

"Zi maaf in gue ya, gue pamit lo jaga diri lo baik-baik ya disini gue yakin ada orang baik yang mau jaga lo lebih dari gue, semangat bocil"  lirih oliv sembari tersenyum miris, oliv tak sanggup menahan tangisnya disepanjang perjalanan menuju bandara ia terus kepikiran zia yang sudah ia anggap seperti adeknya sendiri, 17 tahun mereka menghabiskan waktu berdua dan kini kali pertama mereka berpisah jauh hati mana yang kuat menghadapi situasi ini

Disisi lain zia masih menunggu balasan chat dari sahabatnya itu, krnapa tumben oliv lama bales pesan chatnya biasanya kalau zia yang chat pasti langsung di jawab, ia berusaha mengirim satu pesan lagi

                           Zia: woii tumben amet✓

Namun pesan itu hanya mendapat ceklis satu, zia berpikir oliv memblok nomornya tapi karna apa? Perasaan zia dia tak berbuat kesalahan apapun kepada sahabatnya namun mengapa oliv memblokir nomornyaa

Zia terus menyepam pesan chat ke nomor oliv tetapi tetap saja sama hasilnya tetap ceklis satu, zia masih bingung dengan situasi ini , kemana dan kenapa oliv saat ini pikiran zia langsung kemana-mana ia takut hal itu terjadi dihidupnya lagi jika benar ia tak tau apa yang akan ia lakukan kedepannya pasti hidupnya bagai hancur lebur
                            ********

Malam ini zia benar-benar tak bisa tidur ia terus membayangkan hal-hal buruk yang terjadi akan ia dan oliv, berkali-kali ia menangis karna fikiran buruk yang terus-menerus menghantui kepalanya malam ini

Zia sudah tak sanggup dengan bayang-bayang ini lalu ia berniat untuk kerumah oliv besok untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi kepada sehabatnya itu dan membuktikan bahwa bayangannya itu salah

[Pukul 08.45]
Zia berjalan menuju komplek rumah oliv seperti yang ia rencanakan semalam, sesampainya disana zia tak mendapati satu orangpun dirumah itu walau sudah mengetuk pintu berkali-kali tetap tak ada jawaban atau tanda-tanda ada orang disana rumah oliv benar-benar kosong

Zia semakin takut dengan keadaan ini pikiran zia tambah berantakan memikirkan hal-hal buruk, zia berjalan mengarah ke pos satpam komplek alih-alih mencari informasi apapun disana

"Permisii.."

"Eh neng zia" timpa pria paruh baya yang sedang duduk di pos satpam

"Pak anto maaf zia ganggu, zia mau tanya kok rumah oliv kosong ya pak?" Zia segera menanyakan hal tersebut karna rasa penasarannya sudah tak terbendung

"Eh iya neng ini ada surat titipan dari neng oliv" pria itu menyodorkan kotak yang berisi beberepa surat dan barang-barang kecil didalamnya

Zia yang bingung hanya diam termenung melihat kotak itu "lohh, maksudnya gimana pak?" Zia mengerutkan keningnya

"Jadi kemarin neng oliv kesini katanya nitip ini buat neng " zia masih belum puas dengan pernyataan pak anto yang setengah-setengah

"Dia bilang apa aja pak?"

"Dia bilang kalo neng zia kesini nyariin dia bapak disuruh kasihin ini buat neng, dan kata dia kalo neng tanya dia kemana bapak suruh jawab setau bapak gitu neng" jelas pak anto

" Yang bapak tau oliv kemana?"

"Kemaren sekitar jam 10 pagi pak hendra dan keluarga pergi neng oliv juga ada dalam mobil itu yang bapak liat neng oliv nangis gitu, terus pas pulang pak hendra cuma sama bu sita neng oliv ga ada dimobil itu bapak ga tau tuh neng oliv dibawa kemana" pak anto menceritakan apa yang ia lihat

"Trus kok sekarang rumahnya kosong pak? Tante sita sama om hendra kemana?" Tanya zia penuh penasaran

" Bapak kurang tau neng tadi bapak liat mereka pergii" zia yang mendengar itu membalik badan dan berlari kearah rumah oliv lagi

Zia berfikir menunggu kedua orang tua oliv pulang dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, kemana oliv pergi, mengapa oliv menangis saat ia pergi, kenapa ia pergi

Zia duduk di teras rumah oliv sembari membuka kotak yang diberikan olehnya, saat zia membuka kotak itu ia mendapati beberapa amplop surat, buku foto dan mainan mereka saat kecil

Seperkian zia meneteskan air mata kala melihat foto-foto kecil mereka yang selalu bersama dan terlihat sangat bahagia tanpa ada beban yang mereka tanggung, zia perlahan melihat satu persatu foto yang ada dibuku itu

Seperkian zia meneteskan air mata kala melihat foto-foto kecil mereka yang selalu bersama dan terlihat sangat bahagia tanpa ada beban yang mereka tanggung, zia perlahan melihat satu persatu foto yang ada dibuku itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Otak zia memutar memori-memori mereka saat di foto itu

[10 tahun lalu...]
Waktu itu waktu dimana hari pertama mereka masuk sekolah karna dari dulu zia dan ibunya tak pernah benar-benar tinggal bersama jadi ayah zua menitipkan zia kepada sita bundanya oliv, sita sayang banget sama zia dia sudah menganggap zia sebagai anaknya sendiri namun sejak ayah kandung oliv meninggal dan ia menikah lagi dengan hendra hubungannya dengan zia mulai berubah menjadi canggung

Saat itu zia dan oliv baru saja selesai sekolah lalu sita mengajak mereka berdua jalan-jalan berkeliling dan bermain bersama mereka bertiga sangat bahagia apalagi zia saat itu ia merasakan kasih sayang ibu walau bukan ibu kandungnya, sita menjaga zia sampai ayah zia pulang bekerja dan menjeputnya, dahulu zia juga dari keluarga berada dan terpandang karna bisnis turun temurun keluarganya namun itu semua berubah saat ayahnya menghilang.

Melihat satu foto itu saja hatinya sangat perih seperti tertusuk ribuan duri.

Happy reading guys💗
Udah lama ga up hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pulanglah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang