••••
Jillian berlari lalu mencekal tangan Mika yang akan masuk ke dalam sebuah kapal. Dia tidak akan membiarkannya sebelum membereskan masalah antara keduanya. Atau paling tidak Jillian harus memberikan sedikit pelajaran pada Mika agar tidak selalu bertindak semaunya.
Jika tidak di beri pelajaran, Jillian takut Mika akan berbuat nekat seperti itu kepada orang lain. Mengingat saat masa sekolah saja wanita itu sudah berani membuat seseorang masuk rumah sakit dengan perbuatannya.
"Lepasin jing!" Mika menghempaskan tangannya tapi tidak membuat cekalan tangan Jillian di tangannya terlepas.
"Jangan coba-coba buat kabur." Jillian menekan setiap kalimatnya.
Dalam hatinya dia berdoa semoga Kay tidak datang kesini. Dia ingin menyelesaikan masalah dengan Mika secara baik-baik tanpa ikut campur pria itu karena pasti tindakannya akan melibatkan kekerasan.
"Lo bener-bener mau mati ya SETAN!" Mika mendorong Jillian dengan sekuat tenaga hingga terjerembab ke belakang membuat kepalanya membentur sisi kapal. Tangannya juga terluka karena menahan tubuhnya.
Mika mendekati Jillian berniat untuk menendangnya tapi kalah cepat karena Jillian langsung memegang kakinya lalu dia bangkit hingga Mika terjatuh karena kakinya yang di angkat.
"Mika tolong, gue mohon sama lo stop berbuah jahat seperti itu. Sebelum lo menyesal." Jillian tidak ingin Mika terus di selimuti emosi yang akan merugikannya. Kenapa dia masih peduli? Karena bagaimana pun keduanya pernah dekat sebagai teman meski dalam kurun waktu sebentar.
"Cih, gue gak peduli." Tidak Jillian perkirakan sebelumnya, jika Mika akan bangkit lalu mendorongnya kembali dengan lebih kuat hingga menyebabkan dia terjatuh dengan perutnya yang membentur pagar pembatas yang roboh setengahnya. Karena keadaan yang gelap Jillian tidak melihatnya.
Jillian mengerang kesakitan ketika perutnya merasakan sakit yang luar biasa. Apa yang terjadi kenapa rasanya begitu sakit. Mika yang melihat Jillian kesakitan sambil memegang perutnya tersenyum sinis. Sepertinya dia tahu apa yang terjadi dengannya.
Dia tidak sabar untuk menyebarkannya hingga Jillian akan menjadi bulan-bulanan.
Belum sempat membalikkan badannya, mata Mika melotot dengan mulut terbuka ketika sebuah peluru ditembakkan hingga menembus kepalanya yang membuat wanita itu mati seketika.
Kay berlari mendekati Jillian yang meringkuk sambil mengerang kesakitan dengan tangan yang mencengkram perutnya.
"K-Kay perutku," Kay dengan cepat menggendong Jillian untuk dia bawa ke rumah sakit. Dari sudut matanya dia melihat mayat Mika sedang dimasukkan kedalam kantong mayat oleh orang-orangnya.
Di dalam mobil yang di kendarai Cleon, Kay menyeka air mata yang keluar dari mata Jillian dengan posisinya yang berada di pangkuannya. Sesekali juga dia mengecup kepalanya. Kay takut terjadi sesuatu yang berbahaya pada wanitanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LABYRINTHINE [Editing]
RomanceBertahan atau menyerah? Hanya dua kemungkinan itu yang bisa Jillian pilih. ❗ D A R K R O M A N C E 21+ Kedatangannya ke Indonesia membuat seorang Kay Cyrano Agesislou, pemilik perusahaan pelayaran terbesar di Yunani terobsesi terhadap seorang g...