Hari ini Becca akan mengunjungi asrama kampus Siam University untuk melihat keadaan disana. Sejujurnya Becca tidak ingin tinggal di asrama namun sang ayah memintanya untuk tinggal di asrama karena jarak rumahnya ke Siam University menghabiskan waktu satu jam jadi Becca hanya menurut dan membiarkan ayahnya mengurus semua kepindahannya.
Becca juga beruntung ia tidak perlu mengulang dari semester awal di kampus baru karena nilai di Universitas sebelumnya tergolong tinggi.
"Ahh ini gedung asramanya.." gumam Becca sembari berjalan menuju kearah gedung tinggi tersebut yang hanya berjarak 300 meter dari fakultasnya.
Ia berjalan dengan semangat menuju gedung tersebut. "Selamat pagi pak.." sapa becca kepada penjaga asrama yang berada di pintu utama.
"Selamat pagi neng cantik, cari siapa ya neng?"
"Saya mahasiswi pindahan pak dan saya kesini untuk mengambil kunci asrama yang sudah ayah titipkan sama bapak.."
"Ah! Saya ingat, ini neng kunci asrama nya." penjaga asrama tersebut memberikan sebuah kunci kepada Becky.
"Terimakasih banyak pak.." ujar Becky sembari tersenyum
"Nomor kamarnya 169 ya neng, apa perlu bapak antarkan?"
"Tidak perlu pak, saya bisa sendiri." jawab Becky dengan ramah.
Ia menarik kopernya menuju lift yang berada di asrama ini. Jika dilihat dari luar gedung asrama berlantai 4 ini terlihat sangat bagus dan di lengkapi lift meski dapur untuk memasak berada diluar kamar tapi itu bukan masalah bagi becca karena dirinya juga jarang memasak, tak heran sang ayah langsung membayar sewa pada asrama ini selama setahun.
Cklek
Becky memutar kunci kamar tersebut dan membuka pintunya. Keadaan kamar tersebut terlihat rapi, bersih dan.. tunggu dulu.
"Kenapa ranjang nya ada dua?" batin Becca sembari memperhatikan seisi ruangan tersebut seperti sudah ada yang menempati. Terbukti dari rak sepatu, lemari yang sudah terisi dan beberapa barang yang berada di kamar tersebut.
"Kenapa baju dan celana nya hanya ada warna gelap? Bahkan sepatunya terlihat seperti punya cowo." ujar Becky yang semakin kebingungan melihat barang-barang teman sekamarnya itu.
Ia mengambil ponsel di dalam tas lalu menghubungi penjaga asrama. "Halo pak, saya mau tanya ini setiap kamar ranjang nya dua ya? Dan kamar 169 sudah ada yang nempatin?" tanya becca melalui telpon.
"Iya neng, memang semua kamar di asrama ini sekamar berdua dan kamar neng udah di tempatin setahun."
Becky menepuk jidatnya sendiri, karena ayahnya tidak memberi tahu bahwa asrama ini sekamar berisi dua orang.
"Apa tidak ada kamar lain pak? Masa saya sekamar sama cowo.."
"Cowo? Ini kan asrama khusus cewe neng. Gak boleh cewe sama cowo jadi satu asrama lagian teman sekamar neng baik kok."
"Ah begitu ya pak~ kalau begitu terimakasih." ucap Becca lalu menutup sambungan telponnya
Becca mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Di kamar tersebut terdapat 1 kamar mandi, 2 single bed yang hanya berjarak 1 meter, 2 lemari dan 1 meja yang cukup luas untuk dipakai berdua.
Becca sungguh penasaran dengan sosok wanita yang akan menjadi teman sekamarnya, ia tidak berani menyentuh barang yang berada di atas meja untuk mencari tau jadi memutuskan untuk langsung merapikan barang-barangnya.Selesai memasukkan baju-baju miliknya ke dalam lemari, Becca langsung merebahkan tubuhnya di salah satu ranjang.
"Hmm wangi bangettt.." gumam becca saat mencium bau harum yang berasal dari ranjang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL SCARS [END]
RomanceKarena tuntutan pekerjaan kedua orangtua nya, Rebecca Patricia Armstrong atau biasa dipanggil Becca harus kembali pulang ke bangkok dan pindah ke Siam University. Tapi siapa sangka kedatangannya kembali ke bangkok mempertemukan dirinya dengan Freen...