"Sekarang gue harus gimana ya?"
Freen berbicara pada dirinya sendiri sambil menatap pantulan dirinya di cermin. Sejak semalam Freen merasa canggung dengan keberadaan Becca, ia tidak menyangka akan bertemu dan menjadi roomates mantan yang memutuskan dirinya secara tiba-tiba lalu menghilang seperti di telan bumi.
"Apa gue pura-pura amnesia aja ya? Boro-boro amnesia, luka yang ia berikan aja masih sangat berbekas hingga saat ini.."
FLASHBACK ON
Sore hari saat sepulang sekolah Freen menunggu kedatangan Becca di belakang sekolah. Kelas keduanya memang terpisah namun hal seperti ini sudah biasa mereka lakukan hanya untuk bisa pulang bersama.
15 menit menunggu, akhirnya Becca menunjukkan batang hidungnya. Ia berjalan menghampiri Freen yang tersenyum kearahnya.
"Mau pulang sekarang?" tanya Freen sambil tersenyum
"Ada yang ingin aku bicarakan padamu Freen.."
"Hm? Apa itu?"
"Aku ingin kita putus.. Aku tidak mencintaimu lagi dan sebenarnya aku hanya menjadikanmu sebagai taruhan dengan teman-temanku."
"Maksudnya? Putus? Taruhan?"
"Apa kamu masih tidak jelas? Aku tidak benar-benar mencintaimu dan alasan aku berpacaran denganmu karena taruhan. Aku sudah mendapatkan banyak uang dari taruhan itu jadi sekarang sudah waktunya menyudahi."
Freen menyeritkan dahinya, wajahnya yang tadi tersenyum berubah menjadi serius begitu mendengar perkataan Becca.
"Ahh~~ bagaimana bisa kamu melakukan itu padaku selama setahun kita bersama? Apa kamu bahagia mendapatkan uang?" jawabnya dengan santai.
"Ya, aku berakting semua ku lakukan untuk mendapatkan uang."
Freen menarik nafasnya lalu tersenyum kearah Becca. "Oh wow~ Aku tidak marah padamu tapi aku sangat kecewa padamu bec.." ucap Freen.
"Maaf.." ucap Becca. Freen menepis tangan Becca saat becca ingin memegang tangannya.
"Mulai sekarang kita putus.." ucap Freen lalu pergi meninggalkan Becca yang masih berdiri menatap kepergiannya.
Freen pergi menggunakan motornya dan berhenti disebuah tempat sepi. Ia menangis menumpahkan air matanya yang sedari tadi ia tahan. Hatinya terasa sangat sakit dan tidak menyangka bahwa Rebecca yang selama ini ia kenal tega melakukan hal seperti ini padanya.
Beberapa hari berlalu sejak kejadian itu, Freen diam-diam masih mencari tahu tentang Becca namun ia merasa bingung karena tiba-tiba mendapat informasi bahwa becca pindah dari sekolahnya.
FLASHBACK OFF
Freen menghela nafas panjang setelah mengingat kejadian menyakitkan itu. "Oke Freen! Lo harus bersikap biasa aja." ucap Freen dengan mantap.
Ia keluar dari kamar mandi lalu bersiap pergi ke kampus. Ya meskipun ini sudah jam 12 siang dan Freen melewatkan mata kuliah di jam pertama tapi setidaknya ia masih ada niat untuk mengikuti mata kuliah kedua di jam 1 nanti.
――――――
Hari pertama kuliah di kampus baru Becca sengaja pergi pagi-pagi untuk mengikuti mata kuliah pertama dengan semangat. Sebelum mata kuliah di mulai tadi dosen menyuruhnya untuk memperkenalkan diri dan teman sekelasnya juga menyambut dirinya dengan sangat baik.
Kini Becca mengikuti mata kuliah kedua dengan memperhatikan dosen menjelaskan sambil sesekali menulis pada bukunya.
Tok..tok..tok..
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL SCARS [END]
RomanceKarena tuntutan pekerjaan kedua orangtua nya, Rebecca Patricia Armstrong atau biasa dipanggil Becca harus kembali pulang ke bangkok dan pindah ke Siam University. Tapi siapa sangka kedatangannya kembali ke bangkok mempertemukan dirinya dengan Freen...