Assalamualaikum
_
Tandain typo
_
_
_Happy reading 💐
Suara ketukan pintu terdengar dari arah luar, ketukan kesatu, tidak ada respon, kedua, dan ketiga, masih belum ada jawaban dari dalam rumah, ataupun tanda-tanda pintu akan dibuka.
"Assalamualaikum," ucap orang itu, bi Marni yang baru lewat dekat pintu langsung berjalan segera membuka pintu, semoga, itu orang yang ia harapkan pulang.
Pintu terbuka menampilkan orang yang menjadi tamu, ralat, menjadi hal yang ditunggu-tunggu, keempat orang yang mungkin telah lama tak bersua dengan penghuni rumah itu. Ketiga remaja, dan satu wanita bercadar yang nampak memberikan senyuman manis pada bi Marni.
Mata bi Marni terbelalak, tak dapat dibendung, air mata turun tanpa permisi. Dengan tatapan sendu, ia menggeleng kuat, tak bisa dibayangkan, yang ia harapkan benar terjadi! Ah, bak mimpi, ini benar terjadi, sungguh ... orang yang ditunggu bertahun tahun oleh keluarga Arga kembali.
Dengan cepat no Marni mempersilahkan masuk, "b-bu Shalwa? Ya Allah bu, ibu dari mana toh bu? Ayo Bu masuk, mereka sudah menunggu," ucap bi Marni yang dikejutkan akan kedatangan Shalwa.
"Assalamualaikum."
Lantas orang orang menoleh kearah suara yang mengucap salam, Munira hanya diam duduk tersenyum, sedangkan Aisyah menyernyit heran, siapa keempat orang itu? Ia tak mengenal sama sekali mereka, apa itu wanita pertama ayahnya?
"S-shalwa?"
Oke, Aisyah tau, ternyata benar, itu istri pertama ayahnya. Entah mengapa, sakit rasanya melihat sang ayah memeluk erat wanita didepannya, biasanya ia melihat ayahnya hanya berperilaku manis terhadap bundanya, namun kenyataan berkata lain, bahwa ibunya hanyalah wanita kedua. Ia tak habis fikir, kenapa ibunya mau menjadi istri kedua?
Aneh, rahasia apa dibalik semua yang terjadi, kenapa ibunya bersedia mau menjadi madu? Huh! Pusing memikirkan hal itu. Arga langsung memeluk istri pertama nya melepas rindu yang selama ini terjebak di lubuk hati terdalam.
Shalwa sedikit kikuk dibuat nya, saat pasang mata hanya memperhatikan mereka, apalagi bisa ia lihat madunya hanya diam menatap nya dengan tatapan sendu, lalu? Siapa gadis yang duduk di sofa itu? Terlalu lama ia lari ke Mesir sampai ia melupakan keluarga nya di Indonesia.
Munira, wanita umur 38 tahun itu berdiri berjalan mendekati Shalwa saat Arga melepaskan pelukannya, mata itu meneteskan air mata, ia tersenyum.
"Mbak shalwa apa kabar?" tanya Munira dan tak lepas pula senyum manisnya itu.
Bisa Aisyah lihat, senyum itu menyimpan rasa sakit dan ah! Ia tau! Ibunya pasti merasa kurang pantas akan pernikahan nya karna, wanita Arga yang sebenarnya telah pulang. Bisa ia mengerti, ibunya merasa takut ditinggal pergi ... ingin Aisyah peluk sang ibu, namun apa boleh buat.
Shalwa kaget, ia fikir, munira tak sebaik itu, ternyata ia salah, "Maafin mbak ya Nir, mbak cuma mau melepas rasa sakit mbak saat itu. Mbak tau kalau cara mbak salah mbak minta maaf sama kalian semua," ucap Shalwa.
Arga tak melepaskan tatapannya pada ketiga remaja didepannya, dua lelaki tampan dan satu gadis muda Bercadar? Apa itu kedua putranya yang dulu dibawa Shalwa? Dan ... gadis itu? Anaknya juga?
"Ini anak kita?" tanya Arga menunjuk ketiga orang yang diam dari tadi.
"Iya mas, itu Al-Faruq anak pertama ku, kalau itu Fauzan adik kedua Faruq, sedangkan yang perempuan bercadar itu Asiyah adik terakhir Faruq, ingatkah, aku membawa Faruq dan Fauzan pergi saat mereka masih kecil."ucap shalwa menunjuk ketiga anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Cuek Itu Suamiku?? [Revisi]
Romance(Novel tahap revisi, penulisan berantakan, masih full dialog, jadi harus nambah narasi) Apa yang dimaksud dengan cinta sejati? Cinta abadi, dan cinta setia itu? Apakah kisah seorang gadis bernama Aisyah ini penuh kebahagiaan? Atau kesedihan? Gadis...