4. poligami?

5.1K 118 0
                                    

Assalamualaikum
_
_
_

Tandain typo nya

Happy reading ✨

Pagi buta, Aisyah sudah harus diganggu oleh makhluk halus penghuni asrama tempatnya, padahal baru semalam ia bersedih ingin pulang. Mencoba untuk ikhlas, tapi lihat lah kelakuan penghuni asramanya?

"Ais bangun! Nanti kita terlambat, ayo udah jam 03:00 nih, kita tahajjud Ais!" teriak Alisah kepada Aisyah yang menutupi telinganya dengan bantal karena merasa terganggu.

Karna Aisyah tak kunjung bangun akhirnya si toa masjid pun turun tangan, siapa lagi kalau bukan Fania, alhamdulillah nya ia berhasil membangunkan Aisyah dengan teriakan khasnya. Argh, suara itu sangat melengking, Aisyah tergelak kaget, unik sekali, seorang Fania memiliki suara yang melengking namun bisa juga bersuara lembut, Aisyah sangat beruntung memiliki teman unik berbagai macam dan rupa.

"Aisyah! Bangun! Kita telat nanti! Aiss!" teriak Fania tepat di telinga Aisyah sampai membuatnya kaget.

Aisyah menggeleng kebingungan, gila! Hampir saja ia kejang kejang akibat kaget, ah ia harus balas dendam kapan-kapan, tidak bisa! Ia tidak bisa hanya membalas dendam dengan modal teriakan saja, mungkin harus membalasnya dengan panci yang diadukan dengan tutupnya tepat ditelinga Fania.

Aisyah menampol pelan wajah Fania karena kesal, mata itu masih sangat berat untuk dibuka, ingin rasanya kembali tidur, tapi trauma dengan teriakan temannya ini, bisa pecah gendang telinga milik Aisyah kalau diulang lagi, ampun, dia tidak akan kesiangan lagi kalau begitu, sudah kapok!

Perlahan ia berjalan sempoyongan menuju pintu luar, huh dingin sekali. Sudahlah rasanya ingin kembali merebahkan tubuh dan tidur pulas, namun sepertinya tidak, hal itu diurungkan saat mendengar suara ustadzah sedang membangunkan santriwati disebelah.

Fania terkikik geli melihat wajah masam Aisyah yang masih mengantuk, berbeda dengan yang ditatap. Aisyah menatapnya penuh horor, huh, kalo bukan takut dosa sudah dia buang Fania ke sungai, biar hanyut sekalian.

Kini lima gadis itu tengah berlari menuju musholla agar tidak terlambat, karena, pengurus keamanan sudah menghitung mundur.

Gawat, lagi dan lagi hanya tersisa mereka berlima yang belum masuk ke musholla, jangan sampai kembali kena hukum, sudah cukup dihukum berjemur setengah hari sampai pingsan selama satu hari, Aisyah kapok!

"عشرة، تسعة، ثمانية، سبعة، ستة، خمسة، أربعة، ثلاثة، اثنان، واحد."
"Sepuluh, sembilan, delapan, tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua, satu."

Bagian pengawas sudah menghitung mundur nasib baiknya mereka tak terlambat! Bersyukur Aisyah menghirup udara rakus, nafasnya tersengal-sengal, andai asramanya tinggal berjalan beberapa langkah menuju musholla tidak akan begini mungkin.

Fania hampir saja ingin mengajak Aisyah duel adu jotos karena hampir terlambat hanya karna membangunkan Aisyah, kalo bukan dilerai mungkin mereka akan baku hantam diteras musholla.

"Huu, syukur kita gak telat aduh Ais! Kamu kebo banget sih," ucap meyra terengah-engah karna lelah, sudahlah lelah berlari, lelah melerai Aisyah dan Fania lagi.

Aisyah yang tengah mengatur nafasnya hanya menyengir kuda, membuat semua temannya menatap tajam kearahnya seolah ingin memakan gadis itu hidup-hidup.

Setelah sholat tahajjud santriwati tengah mengaji. Semua santriwati tampak fokus pada Al-Qur'an milik masing-masing, ada yang menghafal disudut musholla, ada pula menghafal dengan wajah ditekuk akibat tidak hafal-hafal, namun hal itu yang mampu membuat mereka bangga dengan pencapaiannya, semua fokus, sampai ada yang garuk garuk kepala pusing. Namun berbeda dengan satu gadis ini.

Gus Cuek Itu Suamiku?? [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang