Gadhul Bashar

˚𓍼 ֹ·➳ 𝐇 𝐮 𝐤 𝐮 𝐦 𝐚 𝐧 ❥𝟎𝟏

Ahlan wa sahlan

❤️Semoga kalian suka ya❤️

⭐←Pencet dulu cayangg
Oiya comen juga ya xixixi>\\<

Humaira (on mulmed)🧕🏻

"Dia memang menyebalkan tetapi tanpa aku sadari dialah imam masa depan."
-DINAH HUMAIRA NAFI'AH

<๑⁠♡♡⁠๑๑⁠♡♡⁠๑>

Gadis dengan niqab yang selalu menutupi wajahnya yang hanya terlihat kedua mata indah nya sedang berlari terburu-buru karena ia hampir saja terlambat ke sekolah.

"Alhamdulillah belum telat, hufth...."
Ucap gadis itu dengan nafas yang tidak beraturan.

"Lo telat."
Sahut seorang lelaki dengan nada dingin, sepertinya ia mengenali suara itu, pikir gadis itu.

Saat gadis itu berbalik badan ia terkejut kalau itu adalah ketua OSIS yang menjadi perbincangan siswa siswi. Ia dikenal tegas, kejam dan disiplin, siapapun mencoba mendekati nya tapi tak seorang pun dapat bertatap mata dan berbincang langsung kecuali dengan anggota OSIS.

"Kenapa harus ketua OSIS ini Ya Allah.."
Gumam gadis ini dengan pandangan yang sedari tadi menunduk.

"Kok nunduk terus?"

"Gadhul bashar."
Jawab gadis itu seadanya.

"Ma sya Allah."

"Jazakumullah khairan katsiran."

"Soo, sekarang lo tau yang harus lo lakuin?"
Tanya lelaki itu sembari bersedekap dada.

Gadis itu hanya menggeleng kecil, ia emang tak mengerti apa yang harus ia lakukan, baru kali ini ia telat juga.

"Ke lapangan, berdiri depan tiang bendera, hormat juga jangan lupa."

"Sampek kapan?"

"Sampek pulang."

Gadis itu melotot tak percaya, kalau dia pingsan bagaimana? ketua OSIS yang jahat itu pasti tidak akan menolong nya, pikir gadis itu sejenak.

"Sampek istirahat aja ya?"
Pinta gadis itu dengan tatapan yang terus menunduk.

"Gak."

"Tapi...."
Ucap lelaki itu yang membuat gadis itu penasaran dan mendongak kan kepala nya, dan ya. Ia bertatap mata 3 detik dengan ketua OSIS itu, tatapan yang teduh namun tajam. Ia semakin takut kalau hukuman nya malah ditambah.

"T-tapi apa?"

"Hukuman lo sampek istirahat."
Ucap lelaki itu dengan cuek, saat ia akan melangkah kan kaki nya, gadis itu tiba-tiba menanyakan sesuatu yang membuat ketua itu berubah pikiran.

"Gak bisa kurangi jam nya?"
Pinta gadis itu dengan nada se melas mungkin.

"Mau di tambah jam atau ditambah hukuman?"

"O-oh sampek istirahat ya, o-oke deh."
Jawab gadis itu dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, memang sangat menakutkan ketua OSIS yang satu ini.

Gadis itu pun mengekori ketua OSIS yang kejam itu, sungguh sangat menyesal dia karena sehabis Sholat malah ketiduran.

"Oke ra, gak boleh ngeluh sama hukuman ini, kan emang kamu salah juga ra, semangat semangat Humaira!! "
Batin gadis itu--Humaira untuk menyemangati dirinya sendiri.