MGMH 4

299 14 0
                                    

Takdir....
tak seharusnya aku cemas tentang takdir.
sebab selembar daun pun Allah sudah atur akan jatuh kapan dan dimana

sebab selembar daun pun Allah sudah atur akan jatuh kapan dan dimana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋
🦋🦋
🦋

"Ehm Umi gimana kalau kita minta bantuan sama petugas ndalem buat bantu angkat Kaira ke mobil" Wildan mencoba memberi saran pada Umi Fathimah karena dirinya tahu bahwa sahabatnya itu tidak ingin menyentuh gadis itu apalagi mereka bukan makhrom.

Umi Fathimah yang mendengar saran dari Wildan pun mengangguk lantas Wildan berlalu dari kamar tamu dan berjalan menuju area belakang ndalem untuk meminta bantuan pada petugas ndalem.

Setelah Kaira di angkat ke mobil barulah Wildan menginjakkan kakinya pada pedal gas mobil, sebelum mobil Wildan keluar dari pekarangan pesantren ada seseorang yang nampaknya tidak suka atas perhatian Umi Fathimah, Zidan juga Wildan terhadap Kaira.
"Lihat aja Kaira, aku akan rebut posisi kamu itu" ucap seorang dengan disertai senyuman meremehkan.

"Nak, beri tahu Abi kamu sekarang ya, Umi takut terjadi apa apa sama Kaira" ucap Umi sambil terus menangis memeluk Kaira yang ada di pangkuannya.

Zidan yang mendengar permintaan sang Umi pun segera menyalakan hp nya lalu mencoba menghubungi Abi nya.

Masih belum juga di angkat mungkin masih mengisi acara namun Zidan tidak mematikan panggilan teleponnya pada Abi nya hingga akhirnya di detik ke 15 barulah panggilan Zidan di angkat oleh Abi Azzam.

"Assalamualaikum Zidan. Ada apa nak?" salam ambi di seberang sana.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Abi sekarang Zidan lagi di perjalanan menuju RS ********* Kaira pingsan Bi" jawab Zidan.

Abi Azzam yang mendengar berita dari sang anak badannya mendadak kaku, hening untuk beberapa saat sampai akhirnya terdengar suara hembusan nafas berat di seberang sana.

"Abi akan menyusul ke rumah sakit nak, Abi titip Kaira sama kamu Zidan" suara Abi Azzam terdengar begitu tegas.

Zidan mengangguk meski ia tahu Abi nya tak melihat itu "Iya Bi. Zidan tutup dulu, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"

Setelah 34 menit perjalanan menuju rumah sakit ********* kini mereka sudah sampai dan Kaira segera di bawa ke ruangan untuk di periksa.

Umi Fathimah tetap setia berdiri di depan pintu masih dengan berderai air mata, Zidan mondar mandir tak karuan di ruang tunggu, sedangkan Wildan yang tak tahu menahu apapun ia tetap berdiri dengan menyenderkan tubuhnya pada dinding.

My Gus My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang