MGMH 5

347 13 2
                                    

Langit kan saja doa
terbaikmu, tak perlu risau, janji
Allah itu pasti....

Langit kan saja doa terbaikmu, tak perlu risau, janji Allah itu pasti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋
🦋🦋
🦋


Umi Fathimah masih setia duduk di samping gadis cantik berkerudung lilac sembari terus melantunkan ayat suci al qur'an.

Abi Azzam tetap setia berdiri di samping ranjang gadis itu sembari terus melantunkan sholawat.

10 menit pun berlalu baik Abi Azzam maupun Umi Fathimah tidak ada yang berpindah. Mereka masih setia menunggu gadis cantik berkerudung lilac itu membuka mata cantiknya

Sampai akhirnya terdengar suara adzan dzuhur berkumandang, Abi Azzam pamit untuk sholat di masjid rumah sakit sedangkan Umi Fathimah sholat di ruangan gadis itu.

Cklek

Abi Azzam tak mendapati Zidan maupun Wildan mungkin mereka sudah pergi lebih dulu ke masjid.

Abi Azzam pun berjalan menyusuri koridor rumah sakit untuk pergi ke masjid.

"Assalamualaikum warahmatullah"

"Assalamualaikum warahmatullah"

Umi Fathimah baru saja menyelesaikan sholat dzuhur beliau meraih mushaf yang terletak di nakas dekat ranjang Kaira, beliau mengaji sembari menunggu Kaira bangun.

Cklek

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" salam ketiga laki laki diambang pintu.

Umi Fathimah pun menoleh dan mendapati suaminya, Zidan dan Wildan.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab Umi Fathimah sembari berjalan menuju sang suami untuk dicium tangannya lalu beralih Zidan mencium tangan Umi Fathimah dan Abi Azzam berganti Wildan mencium tangan Abi Azzam kecuali Umi Fathimah, ia hanya menyatukan tangan di depan dada sembari menunduk.

Kini pandangan Zidan terjatuh pada gadis yang terbaring lemas di atas brangkar rumah sakit.

Entah kenapa ia merasa sedih ketika gadis itu tak seceria waktu pertama dirinya kembali ke pesantren.

Wildan pun mengikuti arah pandangan sahabatnya hanya sekilas lalu ia kembali menatap sahabatnya.

Wildan menepuk pelan pundak Zidan untuk menyadarkan sahabatnya itu.

Zidan yang mengerti pun segera mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Umi Fathimah dan Abi Azzam yang mengerti pun tersenyum.

My Gus My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang