05

48 9 0
                                    

"Kopi pahitku ini terus ku teguk. Seperti rasa rindu yang tak kunjung tuntas."

"Hwang!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hwang!"

Teriakkan itu menggema ke seluruh koridor sekolah yang sepi,membuat kepalaku menoleh menuju sumber suara.kulihat kau yang sedang berlari menuju kearahku dengan tatapan mata yang tajam,"Kenapa tadi malam tidak datang?!"ucapan ketus itu yang pertama kali keluar dari mulutnya saat baru saja sampai dihadapanku,dapat kulihat wajahnya yang pucat dengan kantong mata yang terlihat jelas.

Apakah dia sakit?

"motorku mogok dijalan,aku ingin mengabari kamu tapi ponselku mati,"jawabku menatapnya datar,"lagipula bukankah kau sudah ada pacar?untuk apalagi kau menghubungi ku?"lanjut ku masih mempertahankan raut datarku.Dari mataku yang sipit,dapat kulihat matanya yang mengeluarkan cairan bening,aku sempat tersentak saat dengan tiba-tiba dia memeluk tubuhku.

"Jaemin,"kudengar suara yang lirih keluar dari mulutnya disela-sela tangisan,"Jaemin dia mengakhiri hubungan kami,"dapat kurasakan pelukannya yang semakin erat padaku.

Lihat saja kau Na Jaemin

kopi hitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang