"Maaf ya. Saat ini kami harus membeli air dari kota karena plant air di desa sudah rusak," ujar Rosa sambil terus mengelap piring di tangannya. "Sementara ini, kami tidak punya air bersih."
"Plantnya rusak?"
"Tapi, kedatangan kalian mungkin berkah dalam ketidakberuntungan. Bisa kami minta bantuanmu lagi, Vash?"
"Ternyata kau seorang plantogist."
Vash tertawa kecil. "Ga nyangka kan?"
Mereka sedang berada di depan pintu masuk plant room desa yang baru saja bergeser terbuka. Meryl berdecak kagum melihat tabung kaca besar di hadapannya yang dipenuhi butiran cahaya berwarna ungu. Lalu mengikuti Vash dan yang lainnya menaiki sebuah tangga spiral yang mengelilingi tabung kaca tersebut.
"Plant ini sudah rusak beberapa tahun yang lalu. Saat itu, dia memperbaikinya secara gratis," jelas Rosa.
"Pantas saja dia disebut sebagai penyelamat," sahut Roberto. "Ada apa, bocah? Seharusnya kau tau apa itu plant 'kan?"
Meryl langsung sewot mendengar ledekan itu. "Te-tentu saja! Reaktor ekologis yang bisa menciptakan berbagai zat yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup di planet yang tandus ini dan merupakan salah satu dari Lost Technology di alam semesta."
"Hebat. Jawabanmu persis dengan yang tertulis di buku." Ledekan Roberto semakin menjadi-jadi. "Kita tidak bisa menciptakan plant yang baru, kita hanya bisa membayar mahal atau mencurinya dari tempat lain. Karena itu, semua kota menjaganya dengan ketat."
Di ujung tangga itu, tepatnya di atas tabung raksasa tadi adalah tempat dimana plant desa berada. Sepasang plant terpasang bersisian, namun plant di sebelah kiri terlihat berwarna merah. Vash segera menghampiri kedua plant tersebut untuk melihatnya lebih dekat.
"Plantnya berwarna merah?"
"Warna merah menandakan..." gumam Vash. Wajah tampannya terlihat serius.
"Situasinya tidak bagus?" tanya Rosa dari belakang.
"Usianya."
"Eh?!" Wanita itu terkejut mendengar jawaban Vash.
"Jika ingin membeli, kita butuh uang yang banyak. Tapi jika terus seperti ini, situasinya akan semakin memburuk."
"Kau bilang butuh uang yang banyak?" tiba-tiba saja terdengar seseorang berseru dari arah tangga.
Semua orang menoleh. Ternyata itu adalah anggota polisi militer dari kota July yang sedang menujukkan sebuah poster pencarian buronan di tangannya. Dan wajah Vash terpampang jelas pada poster tersebut.
"Ketemu kau, Humanoid Typhoon!"
"Polisi militer July?!"
"Apa kalian tidak tau kalau pria itu punya nilai buronan yang besar?"
Rosa menatap angka yang tertera di bagian bawah poster tersebut. "Enam juta?"
Chuck Lee si pimpinan polisi militer tertawa menghina. "Ironis sekali, nilai buronannya hampir setara dengan harga sebuah plant. Serahkan pria itu dan hadianya akan diberikan kepada kota kalian."
Vash buru-buru menyela. "Aku tidak ingin menimbulkan pertikaian..."
"Kalau begitu, menyerahlah," kata Chuck Lee seraya melangkah menghampiri Vash. Dia meraih pundaknya dengan tangan kirinya tepat sebelum tangan kanannya meninju perut pemuda itu. Lalu dengan kejamnya dia melemparnya ke tengah-tengah anggotanya untuk dihajar habis-habisan.
"Tangkap dia!"
"Aduh! Sakit!"
"Jangan bergerak!"
"Masih mau melawan? Dasar brengsek!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CORRUPTED SUN [Trigun Stampede Ver.]
FanfictionSetelah menghancurkan dunia berserta dirinya sendiri karena kehilangan kendali atas diri dan kekuatannya, Karius terbangun di tempat yang tidak dikenalnya. Saat menatap dirinya di cermin, dia dengan cepat menyadari bahwa dirinya sedang berada di ken...