"Ini benar-benar mendebarkan, Gofsef!"
Pak tua Nebraska kembali memegang bazokanya. Sementara di sebelahnya, si penjaga kota sedang melihat keadaan kota dengan bantuan sebuah binokuler.
"Hm?" Dia memperbesar tampilannya begitu melihat ada yang aneh di depan gerbang kota. "Sepertinya sudah ada yang menangkapnya."
"Apa?!" Nebraska langsung menjatuhkan bazokanya untuk merebut binokuler tersebut. "Tidak usah pedulikan, rebut saja! Tabrak saja mereka!"
"Tunggu sebentar! Tadi katanya turun di gerbang kota?"
"Tutup mulutnya, Gofsef."
"Hm."
Gofsef pun dengan gobloknya melempar penjaga itu keluar melalui jendela mobil. Langsung saja ayahnya mengomel melihat kebodohan putranya.
"Dasar bodoh! Kenapa kau pukul sopirnya sampai terlempar?!"
Mobil besar itu pun oleng. Nebraska terpaksa mengambil alih kemudi meski dengan susah payah dan hampir terguling.
Kembali ke gerbang kota, dimana Tonis menghampiri Vash dan Rosa dengan sangkar wormsnya. Bocah malang itu tampak bingung melihat apa yang terjadi di depan matanya. Ibunya dan kedua temannya menodongkan senjata kepada Vash dan kedua wartawan yang sedang berlutut dengan kedua tangan di belakang kepala.
"Dengan kondisi plant yang seperti ini, kami hanya bisa bergantung pada uang," aku Rosa.
"Apa kau tidak merasa bersalah?!" sungut Meryl kesal. "Inikah balasanmu pada orang yang telah menyelamatkan kota dua kali? Apa kau tidak tau malu?!"
"Tentu saja aku tau! Kami tidak keberatan kalau semuanya orang dewasa," Rosa membalas seakan dia dan warga desa tidak punya pilihan lagi. "Tapi sebagai seorang ibu, bagaimana bisa kami melihat anak-anak kami kelaparan dan sakit?"
"Maaf ya, Vash." Rosa melangkah sekali. "Salahkan saja nasib sialmu itu."
Vash hanya bisa tersenyum pahit mendengar perkataan Rosa. Karius memperbaiki letak kacamatanya melihat wanita itu membidik Vash, sepertinya hendak melumpuhkannya. Tapi dengan koper di tangannya, dia bisa melumpuhkan ketiga wanita itu sekaligus.
Baru saja Karius mengambil langkah, telinganya menangkap suara mesin mobil yang sedang mendekat. Itu adalah mobil besar yang dikemudikan oleh Nebraska, langsung menuju ke arah Tonis yang masih berdiri bengong. Rosa menjatuhkan senjata di tangannya melihat putranya berada dalam bahaya.
"Tonis!"
"Kenapa malah di saat seperti ini sih?!"
Karius berlari secepat kilat dan menyambar si kecil Tonis. Sementara Vash menerjang ke arah Rosa tepat sebelum ban besar mobil tersebut melibas tubuhnya.
Mobil besar itu baru berhenti setelah menabrak gerbang kota yang kokoh. Membuat pasir di sekitarnya beterbangan menyerupai asap. Roberto dan Meryl terbatuk-batuk karena debu yang bercampur dengan pasir itu.
"Kau baik-baik saja?" tanya Roberto pada juniornya.
"Iya."
Rosa bangkit lalu melihat sekeliling, tak lama sebelum ia melihat putranya yang berada dalam pelukan Karius. Nampaknya dia melindungi anak itu dengan baik.
"Tonis!" Rosa menghampiri putranya dan memeluknya. Dia sangat bersyukur dengan keberadaan Karius yang tiba-tiba muncul entah dari mana.
"Sebaiknya kalian mundur. Situasinya menjadi semakin rumit," kata Karius.
[Kekuatan adalah keadilan!]
"Vash!?"
[Kekuatan adalah kenyataan. Tak ada masa depan bagi yang tidak bertarung. Keluarlah, Vash The Stampede!]
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CORRUPTED SUN [Trigun Stampede Ver.]
FanfikceSetelah menghancurkan dunia berserta dirinya sendiri karena kehilangan kendali atas diri dan kekuatannya, Karius terbangun di tempat yang tidak dikenalnya. Saat menatap dirinya di cermin, dia dengan cepat menyadari bahwa dirinya sedang berada di ken...