Sean & Cello

22.8K 187 3
                                        

"Ka sean.."

Sean yang sedang berjalan bersama kedua temannya, menghentikan langkahnya saat seseorang dari belakang memanggil namanya,
Sean membalikan tubuh nya dia melihat seorang pemuda mungil sedang berjalan kearah nya.

"Loh Cello,kaka kira kamu udah ke kantin,makanya kaka nggak ke kelas kamu",Dia Cello adik kelas sekaligus kekasih dari Sean.

Sean Alexander Roberts,anak
Dari pengusaha sukses,sekaligus kapten basket Di sekolah yang mereka tempati,sedangka Cello.
Cello Aksara Pradipta hanya siswa Beasiswa yang beruntung bisa menjadi kekasih dari
Sean Alexander Roberts.

Sean memperhatikan kekasihnya yang saat ini sedang gelisah sambil meremat kedua tangannya,
"Cello ada apa..?" Tanya sean karna sedari tadi Cello hanya diam.

"Ka sean a-ada yang mau aku bicaraiin" ucap Cello sambil memainkan kedua jarinya, kebiasaannya jika sedang gugup.

"Yaudah tinggal bicara aja" bukan nya
Menjawab,Cello malah melihat kearah teman nya,Sean yang peka pun lantas menyuruh kedua temannya untuk pergi duluan.

"Kalian duluan aja nanti gue nyusul"
Ucapan Sean lantas di angguki oleh kedua temannya.

Sean membawa tangan kekasih nya untuk di genggam,Cello hanya bisa pasrah mengikuti langkah sang kekasih yang akan membawa nya entah kemana.

Rooftop

Ternyata Sean membawa nya ke rooftop,sesampai nya disana Sean mendudukan dirinya di bangku yang sudah tersedia di sana dengan Cello yang berada di pangkuan nya.

Cello memeluk erat leher Sean,dan menangis di ceruk leher Sean,Sean yang merasakan basah pada leher nya langsung khawatir dan menjauh kan wajah Cello agar ia bisa melihat nya,

"Heyy sayang kamu kenapa hmm..?"
Tanya Sean dengan khawatir.

"Ka Sean a-aku,aku hamil"jawab Cello seraya menunduk kan kepala,dan menggigit bibir bawah nya.

"Sayang kamu nggak bercandakan.."
Ucap Sean,yang masih syok atas pernyataan dari sang kekasih mungil nya.

"A-aku nggak bercanda ka hiks,aku harus gimana aku takut kak hiks,apa aku harus gugurin aja" Jawab Cello dengan sesegukan.

Sean yang mendengar ucapan terakhir Cello memelototkan matanya tak percaya "Jangan gila Cello, bayi itu tak bersalah".

Cello lantas turun dari pangkuan Sean
Dan menatap Sean dengan air mata yang deras "Terus aku harus gimana ka,kita masih sekolah hiks,masa depan kaka bisa hancur karna aku" ucap Cello

Sean mendekati Cello dan membawa kepelukan nya dia mengusap punggung sang kekasih yang bergetar "Ssttt tenang sayang,kaka akan tanggung jawab, jangan gugurin yah,kita berjuang membesarkan anak ini sama sama,jangan pikirin masa depan kaka,yang sekarang masa depan nya hancur adalah kamu,maaf atas kecerobohan kaka"ucap Sean.

Yah Sean mengakui kesalahan nya,andai dia bisa menahan hasrat nya,dan tidak memaksa kekasih nya melakukan itu,pasti sekarang tidak terjadi hal seperti ini,
Tapi mau bagaimanapun semuanya
Sudah terlambat,dan Sean akan mempertanggungjawabkan kesalahan nya.

"Nanti pulang sekolah kita ke rumah kaka,kita bicariin sama orang tua kaka"Ucap Sean,Cello yang mendengar itu Langsung menolak dia takut akan akan penolakan dari keluarga Sean.

"Bagaimana kalau orangtua kaka menolak bayi ini,a-aku takut ka" ucap Cello dengan menggigit bibir nya,
Karna bagaimanapun dirinya bukan dari kalangan atas,Ia hanya hidup sendiri di dunia ini,orang tuanya sudah meninggal,dirinya hanya beruntung bisa bertemu Sean.

Sean mengusap bibir Cello agar melepeskan gigigan nya "jangan di gigit sayang,lihat bibir kamu jadi luka,kamu tenang aja orangtuaku pasti nerima kamu,kalaupun mereka menolak kaka tetap akan tanggung jawab" ucap Sean menyakinkan.

MPREG STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang