Part 8 [Mall]

15 5 1
                                    


Happy Reading

🍁🍁🍁

Azurra menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang, ia memejamkan mata. Beristirahat sejenak. Tak lama setelahnya ia mengeram marah, kenapa matanya susah sekali diajak kompromi? lantas ia bangkit menuju meja belajarnya, menelisik seluruh sudut ruangan, perhatiannya terpusat pada skateboard berwarna gold black, ia hampir lupa, semenjak masuk sekolah ia tak pernah bermain skateboard.

Senyum sumringah terpampang diwajahnya, ia langsung ngacir menuju walk in closet, membersihkan diri. Hari ini ia akan berjalan jalan refreshing menggunakan skateboard kesayangannya.

Tak berselang lama ia keluar dengan handuk yang melilit, menggeledah seluruh isi lemari, mengeluarkan semua pakaian outfit keatas ranjang.

Kini tangannya menggapai pakaian yang terakhir yaitu kaos oversize berwarna putih dan jeans hitam.

"no bad" monolognya menatap penampilannya dari pantulan cermin dari atas sampai bawah.

"xixixi, gue cantik juga ya" Azurra cekikikan memuji dirinya sendiri seraya bergaya depan cermin.

Puas berpose, ia meraih ponselnya dan memasukannya kedalam sling bag, terakhir ia menenteng skateboard menuju ruang tengah.

Gadis itu menuruni anak tangga satu per satu. Samar samar terdengar suara gelak tawa, ia mempercepat langkahnya.

"abang!" seru Azurra sambil berlari saat melihat seseorang yang sudah lama ia rindukan.

"eh anak pungut udah rapi aja" ujar santai Juan Alvaro.

Juan Alvaro, sepupu dari Azurra dan Nathaniel. Selama ini Varo tinggal di Aussie dengan alasan mau mencari pengalaman di negeri orang, cowok itu hanya berpaut satu tahun dari Azurra yang berarti sekarang ia memasuki kelas XI.

Azurra mencebikkan bibir mendengar sahutan Varo namun tak urung ia memeluk Varo dibalas pelukan hangat dari sepupunya itu.

"perasaan tinggi lo dari kemarin-kemarin nggak ada peningkatan deh" celetuk Varo menilai tinggi Azurra yang dibalas tatapan sinis.

"iya deh, si tiang listrik yang paling tinggi" cibir Azurra memutar bola mata malas.

"ekhemmm, serasa jadi nyamuk gue" deheman menyebalkan Nathaniel mengalihkan atensi keduanya yang sedang duduk dibawah karpet berbulu bermain PS.

"kan emang nyamuk" balas santai Varo.

"muka lo bener bener minta ditipuk ya bang" geram Nathaniel melirik wajah menyebalkan saudara sepupunya.

"sebelum itu gue duluan nipuk lo pake batu" sosor Varo, Nathaniel hanya mendengus.

Azurra duduk disebelah Varo yang masih sibuk bermain PS " btw, kapan pulangnya bang? kok gue gak tau?"

"kemarin" sahut Varo.

"kemana lo? nggak ngegembel kan?" celetuk Vano asal.

"gembel pale lo! gue doain pacar lo gembel!"

Vano mengedikan bahu tak peduli masih fokus bermain PS.

My Ketos Cold [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang