Happy Reading
🍁🍁🍁
Siang hari yang begitu terik mampu membakar kulit manusia yang sedang beraktivitas membuat sebagian dari mereka memutuskan untuk beristirahat, tapi tidak dengan dua manusia yang berusaha menuju tempat tujuannya.
Azurra, sedari tadi gadis itu tidak henti hentinya menggerutu, bagaimana tidak cuaca sudah panas, bau asap dari pengendara lain dan terjebak dalam situasi jalan yang macet.
Tripell kill!.Berbagai suara klakson saling bersahut sahutan terdengar jelas ditelinganya, karena kesal ia juga ikut membunyikan klakson mobil berkali kali tanpa jeda.
"itu orang yang di depan sana udah mati kali ya" celetuknya geram memandang kendaraan didepannya. Ia membuka resleting sling bag mengambil sesuatu dari sana.
Ia memainkan ponselnya guna menghilangkan rasa bosannya yang menumpuk didalam mobil.
"ini kok lama banget sih" tanyanya entah pada siapa.
"lo sabar aja, bentar lagi tuh mungkin" sahut Nathaniel mengambil air disebelahnya lalu meneguknya hingga kandas sangking gerahnya.
Nathaniel menginjak pedal gas secara mendadak mendahului pengendara lain setelah jalan sedikit melenggang, Azurra sedikit terjengkang kedepan.
"woiiii kuda nil, lo kalau mau mati gak usah ngajak gue!!" Teriak Azurra.
Nathaniel emang niat mati, batin Azurra.
Setelah 20 menit lamanya bergabung dengan pengendara jalan akhirnya mereka sampai ditempat tujuan.
CITTT
Suara gesekan antara ban dengan lantai mengakibatkan bunyi decitan akibat rem mendadak dari mobil berwarna hitam itu.
Azurra langsung turun dari mobil disusul Nathaniel.
"gue tunggu disini aja, mager" suara Nathaniel menginterupsinya.
Azurra menoleh kearah mobil, mendapati Nathaniel yang bersandar dipintu mobil sambil mengibas ngibaskan tangan di depan wajah.
"ok tapi traktirannya gue batalin, dahh!" tukasnya lalu memasuki pintu mall.
" gue bercanda woiii, tunggu" susul Nathaniel.
🍁🍁🍁
Azurra menjelajahi deretan ransel yang sudah digantung rapi sesuai size-nya masing masing. Ia lebih memilih yang average size yang tidak terlalu besar atau kecil.
Nathaniel duduk didekat rak sambil menopang dagu dengan tangannya, untuk yang kesekian kalinya ia menghela nafas panjang, ia menyesal menerima ajakan Azurra. Sekarang ini ia sudah mirip seperti patung yang tidak dianggap keberadaannya.
" Cepat dikit kek, lumutan gue nunggu dari tadi" desaknya.
"menurut lo mana yang lebih bagus? " tanya Azurra menggangkat kedua tangan memperlihatkan dua buah ransel yang berbeda.
"kanan " tunjuknya pada ransel berwarna putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ketos Cold [On Going]
Diversos"𝐂𝐨𝐰𝐨 𝐛𝐚𝐭𝐮!" 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐠𝐞𝐥𝐞𝐠𝐚𝐫 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐨𝐫𝐢𝐝𝐨𝐫 𝐬𝐞𝐩𝐢 𝐒𝐌𝐀 𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐢𝐤𝐬𝐚 𝐇𝐢𝐠𝐡 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥. 𝐓𝐞𝐫𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐢𝐬𝐰𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐭𝐚𝐩 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐡 𝐩𝐞𝐫𝐦𝐮𝐬𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐩𝐚...