5 Can't believe

316 30 2
                                    

Renjana terbangun dari tidurnya yang cukup panjang dan melihat ke sekeliling ruangan yang terasa asing baginya, melihat wajah tampan seorang pria yang tertidur sambil memeluk tubuhnya dengan erat, dapat dirasakan lilitan lengan yang begitu kokoh melingkari pinggangnya membuat Renjana melotot setelah mengetahui siapa sosok pria yang sedang memeluknya, membuatnya terduduk melepaskan lilitan lengan Jeffyar yang berada di pinggulnya lalu menendang kaki Jeffyar dengan sangat keras hingga membuat si dominan terjatuh dari tempat tidur dengan tidak elitnya.

Dugh

"Aduh." Jeffyar mengaduh kesakitan dengan posisi kepala membentur lantai menimbulkan suara yang cukup mengerikan.

"Bapak ngapin disini! Bapak nyulik saya ya!" tanya Rejana ngegas "Nyulik apanya sih Renjana." tanya Jeffyar heran, emang dirinya sejahat itu untuk menyulik anak orang, wajahnya memang terlihat jahat tapi hatinya kan tidak. "Lah ini apa buktinya," Renjana menunjuk kamar Jeffyar dengan telunjuknya "Lah ini kan bukan kamar saya bapak, jadi apa dong kalo bapak bukan nyulik saya." balas Renjana.

Jeffyar memegang kepalanya yang terasa sedikit benjol akibat benturan tadi "Kamu lupa kita udah nikah tadi pagi." membuat Renjana terkejut mendengar kata nikah dari mulut Jeffyar "Hah! Nikah! Bapak gausah ngada-ngada ya, saya burik kek gini mana ada yang mau sama saya."

"Siapa yang bilang gak mau buktinya saya mau sama kamu, dosa kamu bikin saya kayak gini liat mana benjol lagi, kamu punya dendam kesumat ya sama saya." Jeffyar menunjuk kepalanya yang terasa nyut-nyutan membuat Renjana merasa ngilu "Ya maaf bapak saya kan kaget, lupa juga kalo saya udah nikah sama bapak." Renjana membantu Jeffyar bangun dari lantai dan mendudukkan Jeffyar di atas kasur sambil melihat kepala si dominan dan mengelusnya lembut membuat Jeffyar meringis kecil "Oh sekarang udah inget kalo kamu udah nikah, iya?" ujar Jeffyar jengkel membuat Renjana merasa bersalah "Ya coba deh bapak pikir saya yang tidur biasa sendiri tiba-tiba ada orang lain di samping saya, siapa coba yang gak kaget."

"Tapi saya gak kaget tuh."

"Ya itu kan bapak bukan saya, tapi pak kita beneran udah nikah ya? Masih gapercaya saya," ucapan Renjana membuat Jeffyar menghela napas "Kamu mau bukti kan biar kamu percaya kalo kita itu udah nikah." Renjana menganggukan kepalanya.

Jeffyar turun dari kasur dan berdiri dihadapan Renjana, lalu tanpa diduga memeluk Renjana dengan melampirkan kedua lengannya di pinggul kecil sang submisif membuat Renjana mendongakkan kepalanya menatap Jeffyar, menunggu bukti apa yang akan ditunjukkan oleh Jeffyar dan tanpa diduga Jeffyar menyatukan bibirnya dengan bibir plump milik Renjana memberikannya sedikit lumatan di atas dan bawah bibir Renjana, hal ini tentu saja membuat Renjana terkejut tak menyangka jika hal ini yang akan dilakukan oleh Jeffyar.

Dirinya ingin melepaskan tautan keduanya tetapi tenaganya seakan hilang entah kemana dan lagipula ciuman yang diberikan oleh Jeffyar membuatnya merasa sedikit terbuai? Tidak tahu harus membalas bagaimana jadinya dirinya hanya diam dan memejamkan matanya seperti Jeffyar, menikmati dominasi yang diberikan Jeffyar sedang Jeffyar membuka matanya dan menatap wajah ayu milik Renjana melihat si submisif menikmati ciumannya membuatnya merasa senang.

Renjana menepuk dada Jeffyar karena dirasa pasokan oksigennya sudah habis, Jeffyar yang mengerti pun melepaskan tautan bibirnya tanpa melepaskan pelukannya, melihat Renjana yang mengais oksigen seakan mau tenggelam membuatnya terkekeh pelan melihat tingkah lucu Renjana, sedang yang ditertawakan menatap Jeffyar jengkel "Second kiss saya!" ujar Renjana

"Kamu mau bukti kan jadi ciuman saya itu sebagai bukti, kalau kamu mau lebih juga ayo." balas Jeffyar

Renjana melepaskan tangan Jeffyar yang melingkari tubuhnya dengan kesal "Kok bapak jadi mesum gini sih." Jeffyar mengangkat kedua bahunya acuh "Mesum sama istri sendiri emang salah? Nggak kan."

My Lecturer My HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang