8

136 14 1
                                    

Happy reading☘️

Ditempat lain...

Cheesa dan deriel sedang mencemaskan putri mereka sudah dua jam setelah waktu pulang sekolah putri mereka tidak kembali ke rumah.

Deriel sudah menyuruh orang untuk mencari putri nya tetapi tetap saja tidak ada hasil apapun.

Hal itu membuat keduanya semakin cemas terutama cheesa.

"Pah, anak kita gimana pah hiks gimana kalo terjadi apa apa sama putri kita?"
Cheesa sudah menangis dalam dekapan sang suami.

Deriel mencoba menenangkan cheesa tapi itu malah membuat cheesa semakin menangis.

Cheesa takut setengah mati memikirkan keadaan puttinya itu.
Padahal vina seneng tuh diculik babang ganteng :v.

                                   ***

"AHGRR"

BRUKK

Gavriel meninju dinding.
Darah segar pun mengalir dari tangan kekarnya.
Gavriel sedang berada di markas bersama anggota inti scorpio, kejadian di kantin tadi benar benar membuat seorang gavriel sangat marah.

Ia berjanji pada dirinya bahwa vina hanya miliknya seorang.

Ia pasti akan menemukan siapa yang berani menculik vina nya.

"Bos, gw udah lacak tapi ga ada hasil apa apa tentang keberadaan vina"
Ucap gio menjelaskan.

"Gila, kayaknya orang yang ngeculik vina bukan orang sembarangan sih
Ujar willi heboh.

Mereka semua saling bertatapan menunggu reaksi gavriel. Sedangkan gavriel tambah marah dengan mengebbrak meja.

Brakk

"Eh copott"
Latah william sambil mengelus dadanya.

"Wess santay boss santayy, kita pasti bakal temuin vina. Sepandai pandainya menyimpan bangke pasti kecium juga baunya"
Ucap  si robert dengan bijak.
Yah namanya juga pak ketoss sipaling paling pinter dah yang lain mah pada bodo :v.

Gavriel menatap robert dengan tajam.
"Lu kira vina bangke apa?"
Ucap gavriel sembari terus melayangkan tatapan mautnya kepada robert.

"Pfftt, ahahah mamam tuh mau jawab apa lagi lo bert?"

"Pftth, komuk lo tolong netralkan anjeng, hahah"

Ucap willi dan william sambil ber tos untuk memanas manaskan suasana.

"Lahh ga gitu maksudnya bos"
Robert gegalapan.

"Eh bos gw nemuin jalan mobil yang mereka lewat"
Ujar gio memberi informasi.

Atensi gavriel teralihkan, ia menatap gio dan komputer yang gio pegang itu.

"Kita kesana sekarang"
Bagas akhirnya membuka suara.

Mereka semua pun pergi untuk kembali mencari vina.

"Huff, untung si bos kaga langsung ngomel ngomel tadi klo g bisa berabee"

Ucap robert bersyukur.

Telinga nya selamat.

                                   ***

"Ihh rioo gw gelii, ck anjeng geli woy"
Ucap vina kesal.

Perutnya digelitiki oleh kepala rional.
Abisnya rional geram karena vina ini sok cuek dengannya, tiap kali ditanya cuma di ham hem ham hem doang.

"Ngomong apa tadi? Mau dicium lagi, hm?"
Tanya rional dengan smirk nya.

"Ohh atauu mau di hukum aja mau ga sayang?"

Rional sengaja menggoda vina apalagi wajah vina sudah memerah sekarang.

Hal itu membuat rional semangat untuk menjahili vina. Ah gadisnya sangat lucu.

Lalu bagaimana dengan vina? Hoho tidak semudah itu ferguso.
Vina tersenyum licik dengan wajah tengilnya itu. Kali ini ia tidak akan diam saja seperti waktu itu.

Vina mendekatkan tubuhnya ke tubuh rional hingga tak ada jarak di keduanya. Dengan sengaja, tangannya bergerak menyentuh dada bidang rional kemudian turun ke bawah secara perlahan.

Rional terkejut, tetapi ia diam saja. Ia ingin tau apa yang akan dilakukan gadisnya.

"Lu punya roti sobek gak?"

"H-hah?"

Apa apaan ini apa vina membahas makanan di saat seperti ini?!

___________________________________________

Vote nya readerss🙏💗


Transmigrasi Vina [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang