Drabbles : 001.

1K 57 1
                                    

Drabble (Short story by 800 words or less).





























.

.

.



Home.



.

.

.

















































WAJAH dari Blaise itu memar dan terlihat banyak goresan, entah karna menghindar dari serangan atau menyerang musuh. Pun, paras rupawan yang sangat diagungkan oleh sebagian besar agent di agensi mereka ini tampak lelah.

"Hai, chagiya,"

Sapa si armamenter dengan kikuk saat dirinya menyambangi ruang khusus dari sang terkasih.

Walau rasanya badan remuk redam pasca menjalankan misi berat.

Tapi langkah kakinya tak bisa terhenti sampai dirinya tersebut mendapati wajah manis dari sang kekasih, yang selama 3 hari belakangan dirindukan olehnya tersebut.

Ah.

Kekasihnya tampak sibuk dan itu membuat Blaise tersenyum hangat saat menemukan sosoknya tengah membaca data atau mungkin berkas, ia tak serta merta masuk ke dalam meski tau itu ruangan milik kekasihnya.

Blaise tertawa dalam hati.

Sepertinya sang kekasih begitu serius dan tak mendengar sapaannya, jadi, dirinya memutuskan untuk mengetuk pintu yang sudah terbuka tersebut.

Knock. Knock.

Membuat sosok yang tengah memeriksa berkas atau para traine baru itu mendongak dan tersenyum lembut ke arahnya, "Hai, handsome. Baru landing?"

Tanyanya yang kemudian beranjak dari kursi untuk segera mendekap tubuh Blaise yang masih terbalut suit khasnya.

"Yap, 15 menit yang lalu," jawab Blaise sebelum merentangkan kedua tangannya guna menyambut tubuh tinggi semampai dari sang terkasihnya tersebut, "I miss you,"

Catherina tertawa pelan saat tubuh mereka saling mendekap.

"Kita cuma berpisah 3 hari 2 malam,"

Katanya sembari mengusak rambut pendek dari sosok yang tengah mendekapnya tersebut, Blaise mengerang panjang.

Sebelum menghirup aroma parfume yang khas dari sang kekasih, strawberry khas yang berasal dari ceruk lehernya.

"Still,"

Catherina mengeratkan dekapannya guna menghentikan ucapan gombal dari si dominant, "Bukannya kamu harus melakukan short brief untuk misi?" tanyanya lembut.

Blaise mendesah pelan sebelum merenggangkan pelukan mereka.

"Harusnya,"

"Lalu?"

Alis Catherina yang kanan terangkat guna mencari tau, kenapa sang kekasih bukannya briefing malah bertandang ke ruangannya?

"Captain's order, hug me more,"

Pinta Blaise itu membuat Catherina tertawa dan kemudian kembali mendekap sang terkasih, "Kamu gak bisa selamanya seenaknya begini,"

"Tau,"

Catherina mendesah pelan dan mengecup rahang tegas dari sang kekasih.

Inginnya sih mencubit.

Tapi merasa agak kasihan dengan wajah Blaise yang masih terlihat banyak lebam juga beberapa ruas bekas kepalan tangan atau sebuah goresan, kekasihnya yang malang.

Jadi ya, mencium saja. Itu lebih baik dan lebih bijak ketimbang harus mencubit.

Rasanya percuma menasehati seorang Blaise Sagara, karna pada misi berikutnya dan berikutnya lagi pasti si dominant akan selalu mencarinya lebih dulu ketimbang melakukan tugasnya.

"Hei,"

Keduanya, sepasang insan kekasih ini pun saling menatap seolah menyelam pada pandangan satu sama lain saat suara lembut dari sang dominant itu kembali menyapa gendang telinganya secara pelan, "Недостајеш ми (Nedostaješ mi; I miss you)," ungkap Blaise sebelum membubuhi bibir ranum dari Catherina dengan kecupannya.

Catherina menghangat.

Sekeras-kerasnya Blaise tapi tetap saja bisa membuatnya menjadi gila.

"Miss you too," bisik Catherina pelan sebelum mendorong tubuh tegapnya sang dominant, "Sana pergi briefing pasca misi, ingin pulang cepat, bukan?"

Blaise mendesah pelan.

Tapi detik berikutnya mereka berdua tertawa bersama, berbagi kecupan sekali lagi sebelum Catherina benar-benar mengusir asset dari agensi keamanan mereka tersebut.

"Chagi,"

Langkah Blaise terhenti saat Catherina tampak sedikit keluar dari ruangannya untuk memanggilnya, "Ya?"

"I'm glad, that you're home, safe," katanya lembut lengkap dengan pandangannya yang penuh cinta tersebut membuat Blaise tersenyum lebar itu, "I miss you too,"

Blaise terkekeh geli saat melihat rona merah pada wajah Catherina.

Aih.

"Sana cepat! Aku juga ingin pulang,"

Ungkapnya tanpa suara yang terang saja membuat Blaise tertawa pelan, "Okay, okay, gimme 15 minute for brief?"

Catherina mengangguk kecil.

Dan memajukan bibirnya guna memberikan gerakan atau gestur untuk menciumnya, yang terang saja membuat Blaise tertawa sembari menggelengkan kepalanya.

Ah, ini yang ia sukai ketika pulang.

Ada Catherina yang menyambutnya dengan hangat.

Sebelum kembali ke ruangan, Blaise sempat-sempatnya melakukan hormat ke Catherina yang dibalas tertawaan saja.

"See you,"

Ungkap Blaise tanpa suara yang kemudian berlari kecil untuk bergegas menuju ruangan briefing, sementara Catherina hanya menyandar pada pintu dan terkekeh pelan.

Entah sejak kapan manusia es itu malah mencari dan menjadi makhluk paling menggemaskan yang dirinya dapatkan.

Tapi ya, dirinya bersyukur.

Blaise mampu berubah menjadi lebih baik setelah mendapatkan banyaknya perlakukan tak menyenangkan dari pihak mana saja, yang menginginkannya sebagai asset.























...

End.

Drabbles Collection.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang