03. Pindah Rumah Baru

301 21 8
                                        

🌻HAPPY READING🌻
.
.
.

Nara masuk ke dalam rumah barunya sambil  menarik dua kopernya. Sedangkan dua koper dan barang-barang lainnya akan dibawakan oleh Arka. Nara memandangi setiap sudut rumah barunya dengan tatapan kagum.

"Bagus banget nih rumah," gumamnya dengan senyum mengembang.

Rumah berlantai dua, dengan desain interior modern dipadukan dengan nuansa dominan cat berwarna putih dan juga ada sedikit warna abu gelap di beberapa titik membuat suasana rumah menjadi lebih tenang dan terasa adem.

"Arka, disini ada pembantunya gak?" tanya Nara kepada Arka yang baru saja masuk ke dalam rumah.

"Gak," jawab cowok itu singkat.

Nara mengernyitkan dahinya bingung. "Tapi ini rumah kok bersih banget, bahkan satu butir debu pun gak ada?" tanya gadis itu.

Arka menghela nafas lelah lalu duduk di salah satu sofa setelah menyimpan dua koper dan beberapa barang-barang lainnya milik Nara.

"Kalau soal itu ada orang suruhan Mamah gue buat bersihin nih rumah dari pagi sampai siang," jawab cowok itu.

"Oh gitu, kamarnya dimana?" tanya Nara.

Arka menunjuk lantai dua dimana kamarnya berada tanpa menjawab pertanyaan gadis itu. Nara yang melihatnya hanya mendengus. Lalu gadis itupun menarik salah satu kopernya untuk di bawa ke dalam kamar.

"Oh iya, nanti jangan lupa ya, tolongin bawain semua barang-barang gue itu ke kamar," ujar Nara di tengah anak tangga dengan santainya.

Arka mendengus kesal mendapat perintah dari istrinya itu. Arka lalu mengunci pintu utama karena sudah malam. Dan cowok itupun ikut menyusul Nara ke kamar sambil mengangkut barang-barang Nara.

Nara masuk ke dalam kamar yang sangat luas. Kamar dengan nuansa bercat putih dan abu-abu itu terdapat beberapa ruangan. Seperti ada kamar mandi dan juga ruang walk in closed nya.

"Ah adem banget nih kamar, bakal betah deh gue," ujar gadis itu. Nara lalu menyusuri kamar ini dengan antusias.

Nara lalu membuka pintu yang menghubungkan ke balkon kamar yang menghadap ke belakang rumah, lebih tepatnya ke arah taman dan di samping taman itu ada kolam berenangnya. Seketika Nara membulatkan matanya antusias saat melihat taman yang terlihat sangat indah dengan berbagai lampu yang menerangi nya.

"Pokoknya gue harus home tour ini rumah, jangan sampai kelewatan satu sudut pun," katanya tak sabaran.

Nara kembali masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu balkon. Nara terkekeh pelan saat melihat wajah lelah Arka. Bagaimana tidak kelihatan lelah, orang dari tadi pria itu sibuk bolak-balik mengambil barang-barang gadis itu.

"Makasih, Arka," ujar gadis itu tulus.

"He'um," Arka langsung menjatuhkan tubuhnya yang terasa pegal ke atas ranjang empuk berukuran king size nya.

"Mau gue buatin minum gak?" tawar Nara penuh pengertian.

"Gak," sahut cowok itu yang kini tengah memejamkan matanya. Nara mengangguk singkat lalu mengambil dua kopernya yang berisi pakaiannya dan membawanya ke walk in closed  guna untuk di bereskan.

Setelah satu jam sibuk membereskan dan menyusun pakaiannya ke dalam lemari. Nara kini keluar dari ruang walk in closed dengan baju tidurnya yang bermotif boneka. Kini jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lebih malam. Nara kira, Arka sudah tidur. Namun ternyata cowok itu masih membuka matanya lebar sambil menonton film di tv. Arka menoleh sekilas menatap Nara. Lalu cowok itu kembali fokus pada tontonan nya. Nara menggeser barang-barang yang belum di bereskan nya ke samping dekat lemari buku.

ARKANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang