🌻HAPPY READING🌻
.
.
.Saat ini jam sudah menunjukkan pukul tiga sore. Sebagian siswa dan siswi sudah pulang. Namun tidak dengan Arka. Karena pria itu tengah menunggu Nara di perkiraan sekolah sambil memainkan handphone.
Di kelas 12 IPA 2, ada Nara, Aqilla, dan ketiga teman lainnya sedang melakukan piket kelas. Sebut saja Dena, Yuda, dan Farhan.
"Naraya, ayo dong lo jelasin sama gue. Ada hubungan apa lo sama si Arka? Dari tadi gak di jawab mulu, buruan elah mumpung gak ada orang,"
Nara menghela nafasnya lalu menatap sekilas Aqilla.
"Gue gak ada hubungan apa-apa sama dia," jawab Nara.
Aqilla menatap Nara dengan wajah penuh selidik. "Gak percaya gue, kalaupun gak ada apa-apa kenapa bisa bareng?" tanyanya tak percaya.
"Terserah! Pokoknya gue gak ada apa-apa sama dia. Tadi kebetulan gue gak sengaja ketemu dia di jalan. Dia ngajak yaudah mumpung gue males jalan, gue ikut," jawab Nara dengan mengarang.
"Bohong banget lo! Setiap ke sekolah lo di anterin sama supir lo! Gak percaya gue kalau lo jalan kaki atau naik angkot. Ayo jujur sama gue!" Nara meringis pelan saat Aqilla menyadari kebohongannya.
"Ayo jawab Naraya!" paksa Aqilla.
"Gue gak bohong, emang gitu kenyataannya. Gue emang di anterin sama pak Amir, tapi pas di pertigaan mobil mogok, ya udah kebetulan ada dia ngajak ya gue ikut," jawab Nara.
Aqilla menelisik wajah Nara dengan mata menyipit. Nara tersenyum paksa lalu mengambil tas nya.
"Oh gitu," sahut Aqilla masih tidak percaya. Nara hanya mengangguk.
"Ayo guys pulang, udah beres juga." Nara mengajak keempat temannya pulang. Merekapun mengangguk lalu mengambil tas nya masing-masing.
"Gue sama Farhan cabut duluan ya," ujar Yuda langsung ngacir bersama Farhan.
Ketiga gadis itu hanya mengangguk singkat. Kemudian ketiganya pun meninggalkan kelas setelah Dena menutup pintu kelas.
"Lo pulang sama siapa?" tanya Nara pada dua temannya.
"Gue bawa motor," sahut Aqilla.
"Kalau lo, Na?"
"Sama, gue juga bawa motor," jawab Dena.
Sepanjang koridor sekolah mereka terus mengobrol membahas tentang berbagai hal. Di depan parkiran, Nara langsung saja berhenti berjalan saat melihat Arka yang sedang duduk di kap mobilnya.
"Kenapa lo?" tanya Aqilla menyadari Nara yang terlihat gelisah.
Nara tersentak kaget lalu menggelengkan kepalanya. "Kalian duluan aja, gue kebelet banget nih," ujarnya tersenyum kaku.
"Kenapa gak tadi aja sih, Nar?" tanya Aqilla.
"Ih kebelet kan datangnya tiba-tiba, gimana sih lo!" balas Nara.
"Yaudah mau gue temenin gak?" tawar Aqilla.
Nara menggelengkan kepalanya tanda menolak. "Gak usah, kalian duluan aja."
"Bener lo?" tanya Aqilla memastikan.
Nara mengangguk, "Gue ke toilet dulu ya, kebelet banget." Nara langsung saja berlari ke arah toilet, sebenarnya ia hanya ingin bersembunyi sebentar menunggu sahabatnya pulang terlebih dahulu.
"Ayo deh Na kita duluan," ajak Aqilla pada Dena. Lalu kedua gadis itupun menuju parkiran, menghampiri motor nya masing-masing.
Aqilla dan juga Dena seketika membulatkan matanya saat melihat keberadaan Arka, sang most wanted SMA Permata.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANARA
Novela JuvenilSudah menjadi hukum alam manusia di bumi ini diciptakan untuk saling berpasang-pasangan. Sama seperti yang dialami oleh Arka dan Nara, keduanya ditakdirkan untuk saling berpasangan dalam ikatan 'pernikahan' karena sebuah 'perjodohan' "Lo tau? Meskip...