🦋2🦋

663 84 13
                                    

"Putri kau mengetahui tentang kerajaan Valcke??" Ujar Nata memulai pembicaraan. Pelayan pribadi Sakura itu membantu Tuan nya untuk memetik beberapa daun yang akan di jadikan herbal.

"Aku tahu, mereka sekaum Uchiha kan? Hanya mendengar beberapa desas-desus yang mengatakan mereka tampan dengan kerajaan terkuat." Jawab Sakura, lugas. Di sertai tangan nya yang terus bekerja memilah daun.

Dia sedikit familiar dengan kalimat Uchiha? Putri Haruno itu terhenyak sejenak. Dia samar-samar mengingat, Uchiha Sasuke? Menyadari nya, Sakura mematung. Tahu kerajaan Valcke menguasai politik terkuat, dia tidak akan berurusan dengan Uchiha itu.

"Ah, ya benar. Isu itu sudah lumrah di kalangan kerajaan. Putri juga sangat langka untuk datang ke pesta-pesta besar. Seandainya putri datang, pasti bisa berkenalan dengan salah satu dari Uchiha."

"Kau tahu? Sasori saja sudah cukup bagiku. Aku tidak ingin pergi ke acara yang menurutku tidak penting." Sakura mengendikkan bahu, dia membiarkan angin menyapa lembut surai nya.

Dari kata-kata Sakura barusan, Nata mengerti itu bahwa Tuan nya sangat mencintai Akasuna Sasori.

"Yeah, karena Tuan Putri lebih suka belajar, meracik herbal, dan membuat kota ini terus terkenal dengan kerajaan penyuplai obat-obatan." Sahut Nata, sembari terkekeh.

Sakura ikut memperlebar senyuman nya.

Agak lain memang Tuan nya. Bila kebanyakan gadis menyukai agenda minum teh, berkumpul hangat, berdansa, tapi Sakura sangat jauh dari kata itu. Dia bahkan selalu menghindari pesta kerajaan.

"Ku dengar Kerajaan Valcke akan mengangkat Uchiha Itachi menjadi raja selanjut nya, karena sang adik di nyatakan menghilang."

Kening Sakura mengerut, "Kau cepat tanggap sekali ya mengenai rumor."

"Hehehe, karena teman-teman ku mengatakan nya beberapa jam lalu."

Sakura hanya menggelengkan kepala sebagai balasan. Sudah tidak heran bila Nata selalu memberitahu nya tentang isu, berita, dan semacam nya. Seperti tidak ada rahasia di antara mereka berdua, meskipun kasta dua gadis hawa itu terbentang jauh.

"Kau menyukai Uchiha ya?" Seringai mengejek Sakura perlihatkan.

Muka Nata berubah bersemu, "T-tidak begitu Tuan Putri, a-aku hanya .. duh bagaimana ya menjelaskan nya. Aku hanya suka ketampanan mereka, tapi tidak dengan kekuatan mereka." Kata nya, sambil salah tingkah.

Sakura tertawa kecil melihat nya. Sangat lucu ketika menggoda Nata, karena ekspresi gadis itu tidak akan pernah membosankan.

"Tuan Putri, sudah cukup sore." Ucap Nata berupaya mengalihkan perhatian Sakura.

"Hm, baiklah kita kembali ke kerajaan Valcke." Ledek Sakura.

"Putri!"

Dan tawa riang Sakura melengkapi perjalanan mereka untuk beranjak menuju Kerajaan seraya membawa dua keranjang penuh daun herbal.

***

"Gaara, apa yang hendak kau lakukan?" Suara bass milik sang saudara menginterupsi nya. Tepat di ruang tengah, langkah kaki nya berhenti. Dan beralih memusatkan atensi penuh pada Sasori.

"Mengunjungi kerajaan tunangan mu." Tanggap Gaara, seraya memakai sarung tangan hitam guna menunggangi kuda nanti.

Dari sofa singgasana nya, dapat terlihat alis Sasori naik satu, "Untuk?"

"Merebutnya dari mu." Ujar nya bercanda, namun ekspresi nya kelewat datar. Membuat Sasori menjadi berdiri dan menghampiri nya untuk antisipasi.

"Aku saja, kalau begitu." Putus nya sepihak. Tatapan nya sulit di gambarkan. Pasti nya, Gaara hanya menangkap tatapan penuh curiga.

Greed VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang