🦋1🦋

795 108 13
                                    

"Astaga, Sasuke! Kau habis bertualang atau gagal masuk akhirat?" Seorang pria berambut kuning nyentrik mengacak rambut nya frustasi. Di kala pagi buta harus melihat kondisi teman nya yang terluka parah.

Baju lusuh, bahkan sedikit robek. Jangan lupakan noda darah yang sudah mengering dimana-mana. Wajah nya pun di penuhi beberapa tanah dan dedaunan. Juga terdapat perban di bagian tertentu.

"Tutup mulut mu, aku Tuan rumah disini." Sinis nya.

"Tidak ada yang menyebut mu pelayan kok disini. Sebaik nya kau pergi membersihkan diri." Ujar lelaki itu, tanpa sengaja sambil menutup hidung nya. Seakan Sasuke adalah kotoran yang paling busuk.

"Sialan!" Melihat nya tentu Sasuke geram.

Dia hampir saja melengos begitu saja dari hadapan pria berkulit eksotis itu, bila saja dia tidak teringat sesuatu.

"Naruto, tolong cari informasi atau pun biodata tentang Haruno Sakura. Dan jangan banyak bertanya." Di akhir kalimat nya, dia menarik sudut bibir.

Memikirkan Sakura membuat nya menggila sekarang.

"Baiklah Sasuke."

"Pangeran Sasuke." Ralat sang empu, tidak terima.

"Aish! Baiklah Pangeran Sasuke." Mau tidak mau pria bernama Uzumaki Naruto itu mengulang kalimat nya. Selebih nya dia hanya memandangi punggung sang pangeran yang beranjak ke atas kamar nya.

Haruno Sakura? Nama nya terdengar familiar. Namun, mengapa Pangeran Sasuke menginginkan biodata nya? Batin Naruto bertanya-tanya.

***

Seorang pelayan dengan pakaian maid hitam putih nya mencoba mengetuk pintu kamar sang Tuan Putri. Sudah mencoba tiga kali namun tetap nihil, tidak ada sautan dari dalam.

"Permis--"

Ceklek

"Kebetulan sekali ada kau Nata, bisa tolong tata rambut ku?" Sela Putri Sakura, meminta bantuan.

Tentu saja kepala pelayan bernama Nata tersebut menyanggupi. Dia tidak ada hak atau pun perintah untuk membantah. Segera, Sakura mengajak nya masuk ke dalam.

Kurang lebih dua puluh menit sudah terlewati hanya untuk menata rambut Putri Sakura sesuai ekspetasi yang gadis itu inginkan.

"Ini sangat indah Nata! Kau memang pelayan berbakat." Puji Sakura tanpa sadar. Terus menyunggingkan senyum tatkala melihat pantulan wajah nya di cermin.

"A-ano.. itu karena rambut Tuan Putri juga sudah tertata rapih. Saya hanya sedikit membenahkan." Akui Nata malu-malu. Sesekali jemari tangan nya menyisir helai ujung rambut Sakura.

"Eum .. Tuan Putri ada suatu hal yang ingin saya sampaikan." Kata nya dengan sedikit terbata.

Sakura sontak memutar tubuh nya menghadap Nata. Hendak mendengarkan apa yang di sampaikan oleh Nata.

"Se-sebenernya, a-anu.. Putri--"

Brak!

Pintu kamar Sakura di hentak kuat oleh seseorang yang kini berdiri di ambang pintu. Di nilai dari perawakan nya sekarang tidak mencerminkan jiwa-jiwa seorang bangsawan. Meskipun seseorang tersebut terdeteksi adalah keturunan adam, dengan memakai gaun cream renda minimalis yang seakan tidak menghalangi nya untuk mendorong kuat pintu Putri Sakura.

"Ino?!" Terkejut Sakura.

"Kau! Kau lupa bilang kepada Sakura atau sengaja agar aku menunggu Putri ini!" Tuding Ino langsung kepada Nata yang hanya menciut takut.

Greed VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang