BAB IV

259 38 12
                                    

Author's POV

Waktu Noa sampai di depan gerbang sekolah, Selli sudah berdiri menunggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu Noa sampai di depan gerbang sekolah, Selli sudah berdiri menunggunya. Ia masih berusaha menghubungi Felix dengan meneleponnya, mengiriminya pesan dan bahkan berusaha menghubungi laki-laki itu lewat sosial media.

"Si Jihoon dan yang lain udah mencar cari ke rooftop gedung-gedung terdekat. Kita cari ke mana ya, Sel? Menurut lo Felix kemungkinan ke mana?" tanya Noa seraya memberikan helm pada Selli yang sudah kelihatan cemas setengah mati.

"Ada satu tempat yang muncul di benak aku. Entah dia ada di sana atau nggak, tapi gak ada salahnya kita cek."

Noa mengangguk setuju. Ia melajukan motornya setelah Selli memberitahu alamat tempat yang disebutnya tadi. Beberapa kali Noa menatap Selli lewat spion. Bisa Noa lihat air mata sudah hampir luruh dari sepasang mata gadis itu.

Sejak bicara bertatapan terakhir kali di hari Julia marah-marah pada Selli, ia dan Felix memang belum pernah bicara lagi. Selli hanya mendengar kabar laki-laki itu dari sang mama yang beberapa kali datang ke apartemen Felix untuk mengantarkan makanan.

Setelah sekitar 10 menit, mereka sampai di sebuah gedung bertingkat. Mereka berlari secepat mungkin ke arah lift untuk menuju rooftop setelah Noa memarkir motornya.

Noa dan Selli terbelalak menatap pemandangan pertama yang mereka lohat di rooftopFelix dan Haechan yang entah bagaimana mulanya berkelahi dan saling meninju satu sama lain bertubi-tubi.

"Woy! Kalian apa-apaan sih?!" Noa bergerak cepat berusaha memisahkan keduanya.

"Lo nggak mikirin Selli yang selama ini selalu berusaha buat bikin lo tetap hidup?! Seenggaknya mikir, menurut lo bakal kaya gimana perasaan dia kalau lo nekat bunuh diri!" seru Haechan penuh amarah.

"Gak usah sok nasehatin gua! Udah lupa apa yang lo lakuin setelah kepergian Mama Alea?!" balas Felix tak kalah emosi.

Selli baru akan melangkah untuk ikut melerai keduanya, waktu Jeno muncul dan berlari mendahuluinya untuk membantu Noa memisahkan Haechan dan Felix yang masih saling mencengkeram kerah satu sama lain.

"Lo berdua kenapa sih?!" tegur Jeno. Ia berusaha menarik Felix, sementara Noa berusaha menarik Haechan ke arah yang berbeda.

"Gua beda sama lo yang selalu bikin Selli khawatir sampai ujungnya kena amukan Julia di depan banyak orang!"

Felix tersenyum sinis. "Lo nggak tau berapa kali Selli nangis gara-gara lo nggak pernah ada di sisi Alea? Orang yang cuma mikirin diri sendiri kaya lo nggak pantes ikut campur soal urusan orang lain!"

Twenty NineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang